Ciri Ciri Bunglon, majalahhewan.com | Sebelum kita melihat lebih jauh ciri ciri hewan reptil yang dikenal dengan nama bunglon, ada baiknya kita perjelas dulu dengan salah satu reptil yang kerap juga disebut bunglon, padahal keduanya berbeda.
Chameleon, ya chameleon adalah hewan yang seringkali disebut bunglon padahal keduanya berbeda.
Ciri Ciri Bunglon Itu Beda Dengan Ciri Ciri Chameleon, Berikut Adalah Perbedaanya
Gambar Perbedaan Bunglon Dan Chameleon
Coba perhatikan gambar kedua jenis reptilia tersebut di bawah ini
Gambar Bunglon
Gambar Chameleon
Berbeda bukan?
Perbedaan Klasifikasi Ilmiah Bunglon Dan Chameleon
Dalam klasifikasi ilmiah, keduanya juga berbeda dalam keluarga / familinya
Tabel Perbedaan Klasifikasi Bunglon Dan Klasifikasi ilmiah Chameleon
| Klasifikasi ilmiah Bunglon | Klasifikasi ilmiah Chameleon |
| Kingdom: Animalia | Kingdom: Animalia |
| Phylum : Chordata | Phylum : Chordata |
| Class : Reptilia | Order : Squamata |
| Order : Squamata | Suborder: Iguania |
| Suborder: Iguania | Clade : Acrodonta |
| Family : Agamidae | Family : Chamaeleonidae |
| Genus : Bronchocela | |
| Species : B. jubata |
Dari tabel klasifikasi di atas, jelas sekali kalau dalam keluarga atau family bunglon adalah Agamidae, sedangkan keluarga atau family chameleon adalah Chamaeleonidae.
Perbedaan Habitat Bunglon Dan Chameleon
Untuk habitat dan persebaran bunglon dan chameleon juga berbeda, berikut adalah perbedaanya.
Habitat bunglon :
Bunglon ini menyebar di pulau-pulau Jawa, Borneo, Bali, Singkep, Sulawesi, Karakelang, kepulauan Salibabu,Thailand, Kamboja dan Filipina.
Habitat chameleon :
Afrika, Madagaskar , Eropa selatan, dan di seluruh Asia selatan sejauh Sri Lanka.
Setelah kita melihat perbedaan antara bunglon dan chameleon, mari kita lihat ciri ciri bunglon yang sering kita lihat di pohon-pohon pekarangan kita.
Ciri Ciri Bunglon Dan Penjelasanya
Nama latin atau nama ilmiah bunglon surai atau lebih kita kenal dengan bunglon adalah Bronchocela jubata.
Orang Jawa dan juga Jakarta menyebut reptil ini dengan sebutan Bunglon, sedangkan orang Sunda menyebutnya dengan nama londok atau lunduk.
Sedangkan dalam bahasa Inggris bunglon disebut dengan nama green crested lizards.
Dalam bahasa Inggris juga ada yang menamai bloodsuckers, yang memiliki arti menghisap darah, meskipun pada kenyataanya bunglon tidaklah menghisap darah.
Kebiasaan Bunglon
Seperti disinggung di atas, bahwasanya bunglon banyak terdapat di Indonesia. Pada umumnya bunglon bisa kita jumpai di semak, perdu dan pohon-pohon peneduh di kebun dan pekarangan.
Sesekali mungkin kita pernah melihat bunglon jatuh dari pohon mengejar mangasanya, akan tetapi dengan cepat si bunglon akan memanjat lagi pada pohon terdekat dimana ia jatuh.
Makanan bunglon itu apa, kok sampai terjatuh?
Bunglon merupakan hewan reptil insektivora ( pemakan serangga ), yang mana pada umumnya memangsa kupu-kupu, ngengat, capung, lalat dan lain-lain.
Cara bunglon menangkap mangsa dia menipu mangsanya, dengan cara berdiam diri di pucuk pepohonan atau bergoyang-goyang pelan seolah tertiup angin.
Perubahan Warna Pada Bunglon
Tak ada yang menyangkal kalau bunglon merupakan hewan yang bisa berubah warna kulitnya, hanya saja banyak yang salah dengan anggapan ini.
Seperti misalnya, perubahan warna pada bunglon disebut dengan mimikri, padahal perubahan warna pada bunglon ini disebut dengan kamuflase.
Perbedaan antara mimikri dan kamuflase adalah :
Mimikri adalah evolusi hewan untuk menjadi sama dengan hewan lainya.
Kamuflase adalah penyamaran agar sulit dibedakan dengan sekitarnya.
Jelas bukan?
Jadi jangan salah lagi ya !!!!!!
Lalu apa yang menyebabkan bunglon berubah warna?
Jika bunglon dalam keadaan bahaya atau terancam , maka ia akan mengubah warna kulitnya menjadi serupa dengan warna lingkungan sekitarnya, sehingga keberadaan bunglon tersamarkan.
Perubahan warna pada bunglon pada umumnya dari warna-warna cerah, misalnya hijau, kuning, atau abu-abu terang ke warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.
Tidak seperti chameleon yang bisa merubah warnya menjadi beraneka warna, seperti misalnya kombinasi merah muda, biru, merah, oranye, hijau, hitam, coklat, biru muda, kuning, biru kehijauan, dan ungu.
Ciri Ciri Bunglon – Tubuh
Bunglon berukuran sedang
Ekor bunglon panjang menjuntai
Panjang total bunglon hingga 550 mm
Empat-perlima panjang total bunglon adalah ekor
Memiliki gerigi di tengkuk dan punggung yang menyerupai surai
Ciri Ciri Bunglon – Kepala
Kepala bunglon bersegi-segi dan bersudut
Dagu bunglon dengan kantung lebar, bertulang lunak
Mata bunglon dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, lentur, tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik halus yang indah.
Ciri Ciri Bunglon – Warna
Sisi atas tubuh bunglon berwarna hijau muda sampai hijau tua, yang bisa berubah menjadi coklat sampai kehitaman bila merasa terganggu.
Sebuah bercak coklat kemerahan serupa karat terdapat di belakang mulut di bawah timpanum ( struktur pendengaran ).
Deretan bercak serupa itu, yang seringkali menyatu menjadi coretan-coretan, terdapat di bahu dan di sisi lateral bagian depan dan semakin ke belakang semakin kabur warnanya.
Sisi bawah tubuh bunglon kekuningan sampai keputihan di dagu, leher, perut dan sisi bawah kaki.
Telapak tangan dan kaki bunglon warnanya coklat kekuningan.
Ekor di pangkal bunglon warnanya hijau belang-belang kebiruan, ke belakang makin kecoklatan kusam dengan belang-belang keputihan di ujungnya.
Sisik-sisik bunglon keras, kasar, dan berlunas kuat serta ekornya terasa bersegi-segi. Perkecualiannya adalah sisik-sisik jambul, yang tidak berlunas dan agak lunak serupa kulit.
Nah itulah penjelasan lengkap ciri ciri bunglon, setelah membaca ini semoga kita bisa membedakan bunglon dengan ciri ciri chameleon.
Untuk menambah wawasan akan hewan yang bisa merubah warna kulitnya ini, tahukah kamu bunglon berkembang biak dengan cara apa?
Bunglon berkembang biak dengan cara ovipar.
Ovipar merupakan salah satu cara berkembang biakkan binatang dengan cara bertelur, yang mana pada umumnya memiliki ciri-ciri telurnya dierami sampai menetas.
Telur bunglon surai dipendam di tanah berpasir di bawah lapisan serasah, persisnya di bawah semak-semak di bagian hutan yang agak terbuka.
Telur bunglon sebanyak dua buah, bentuknya lonjong panjang lk. 7×40 mm, diletakkan berjajar dan ditimbun tanah tipis.
Itu adalah sebuah catatan pengamatan yang dilakukan di hutan Situgede, Bogor.
Sedangkan pengamatan yang dilakukan di Gunung Walat, Sukabumi, telur bunglon diletakkan di lapisan humus yang halus di tengah-tengah jalan setapak.
1 comment