10 Jenis Burung Cendrawasih Khas dari Indonesia & Cirinya

Posted on

Indonesia, dengan pulau-pulau eksotisnya dan keanekaragaman alam yang menakjubkan, dikenal sebagai salah satu surga bagi penggemar alam dan pengamat burung. Salah satu harta alam yang paling memikat di negeri ini adalah beragam jenis burung cendrawasih.

Burung-burung ini, dengan bulu-bulu berwarna-warni dan tarian indahnya, telah lama menjadi lambang kekayaan alam dan keindahan tropis Indonesia. Mereka memiliki kecantikan yang luar biasa, dengan bulu-bulu berwarna-warni dan hiasan-hiasan unik di kepala dan tubuhnya.

Selain sebagai bintang alam, burung cendrawasih juga memegang peran penting dalam budaya Indonesia. Burung-burung ini sering muncul dalam seni, mitos, dan upacara adat, menjadi simbol keindahan alam dan keberlanjutan.

10 Jenis Burung Cendrawasih Khas dari Indonesia

Terdapat berbagai macam burung cendrawasih yang khas Indonesia, masing-masingnya mempunyai keunikan dan pesona yang sangat menakjubkan. Berikut adalah uraian tentang 10 jenis burung-burung tersebut.

1. Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius)

Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius)

Cendrawasih Raja adalah salah satu jenis cendrawasih yang paling terkenal. Burung ini memiliki bulu berwarna merah menyala dengan ekor panjang yang menonjol. Cendrawasih Raja dikenal karena tarian indahnya saat berusaha memikat pasangan.

Burung pertama ini dapat ditemukan di hutan-hutan dataran rendah di Indonesia, terutama di Papua. Selain penampilannya yang luar biasa, Cendrawasih Raja juga dikenal karena tarian khasnya yang rumit dan indah. Para jantan akan melakukan tarian yang spektakuler untuk memikat pasangan betina.

Mereka sering melompat, berguling, dan memamerkan keindahan bulu dan warna dengan gerakan yang begitu cepat dan terkoordinasi.

2. Cendrawasih Gading (Cicinnurus respublica)

Cendrawasih Gading (Cicinnurus respublica)

Cendrawasih Gading adalah spesies yang langka dan hanya dapat ditemukan di Pulau Halmahera, Indonesia. Burung ini memiliki bulu berwarna putih bersih dengan warna merah pada ekor dan mahkota.

Namun, yang membuat mereka begitu istimewa adalah mahkota berbentuk kubah di atas kepala mereka yang terbuat dari bulu putih panjang yang menyerupai taring gading. Mahkota ini memberi mereka nama umum “Gading” dan membedakan mereka dari jenis cendrawasih lainnya.

Cendrawasih Gading juga menghadapi ancaman serius terkait hilangnya habitat alaminya dan perdagangan ilegal. Oleh karena itu, perlindungan dan upaya konservasi yang kuat sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup Cendrawasih Gading

3. Cendrawasih Paruh Pelatuk (Astrapia nigra)

Cendrawasih Paruh Pelatuk (Astrapia nigra)

Cendrawasih Paruh Pelatuk memiliki bulu berwarna hitam mengkilap dengan ekor panjang yang menarik. Paruh pelatuk pada umumnya mendiami hutan pegunungan Papua, terutama di wilayah Tengah dan Barat.

Yang paling mencolok dari burung ini adalah mahkota bulu putih yang menyerupai berbentuk paruh pelatuk, dan inilah yang memberikan mereka nama ilmiah “Paruh Pelatuk.” Mahkota tersebut terbentuk dari dua helai bulu panjang yang menjulang di atas kepala mereka.

4. Cendrawasih Besar (Paradisaea apoda)

Cendrawasih Besar (Paradisaea apoda)

Cendrawasih Besar adalah salah satu jenis cendrawasih terbesar dan memiliki warna bulu yang mencolok dengan dominasi hijau dan kuning. Spesies burung ini banyak ditemukan di hutan-hutan pegunungan Papua.

Jenis Cendrawasih Besar merupakan salah satu cendrawasih terbesar yang ada. Habitat asli Cendrawasih Besar adalah hutan-hutan pegunungan Papua, yang merupakan bagian dari wilayah Indonesia dan Papua Nugini.

Mereka cenderung hidup di ketinggian, di atas 1.500 meter di atas permukaan laut, di mana mereka mencari makanan seperti buah-buahan, serangga, dan bahan makanan alami lainnya.

5. Cendrawasih Tuan Tanah (Semioptera wallacii)

Cendrawasih Tuan Tanah (Semioptera wallacii) Jenis Burung Cendrawasih

Cendrawasih Tuan Tanah berpenampilan yang unik dengan bulu berwarna biru tua dan merah jambu. Mereka adalah salah satu jenis cendrawasih yang langka dan ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, termasuk daerah Papua.

Mahkota burung ini merupakan ciri khas yang sangat menarik, terdiri dari bulu berwarna merah jambu yang menyerupai “topi” di atas kepala mereka. Bentuk mahkota ini yang menyerupai “topi” memberikan mereka nama umum “Tuan Tanah.”

Burung tersebut memiliki ukuran yang cukup besar, sekitar 30-33 cm panjangnya. Habitat alami Cendrawasih Tuan Tanah adalah hutan-hutan pegunungan di Papua, khususnya di wilayah yang lebih tinggi, di atas 1.500 meter di atas permukaan laut.

6. Cendrawasih Kuas (Lophorina superba)

Cendrawasih Kuas (Lophorina superba)

Cendrawasih Kuas memiliki bulu berwarna hitam mengkilap dengan mahkota biru cerah yang menonjol. Mereka terkenal dengan tarian yang rumit dan mempesona untuk menarik pasangan.

Keunikan lain dari Cendrawasih Kuas adalah tarian khas yang mereka lakukan untuk memikat pasangan. Tarian ini melibatkan gerakan-gerakan yang sangat cepat dan koordinasi yang rumit yang menciptakan ilusi yang mempesona.

Habitat alami Cendrawasih Kuas adalah hutan-hutan dataran rendah Papua, di mana mereka mencari makanan seperti serangga, buah-buahan, dan bahan makanan alami lainnya.

7. Cendrawasih Dataran Rendah (Parotia sefilata)

Cendrawasih Dataran Rendah (Parotia sefilata)

Cendrawasih Dataran Rendah mempunyai ciri khas bulu berwarna merah dan hitam dengan hiasan kepala yang menarik. Jenis burung cendrawasih yang satu ini seringkali terlihat dalam tarian spektakuler untuk memikat pasangan.

Habitat alami Cendrawasih Dataran Rendah adalah hutan dataran rendah dan hutan bakau di Papua. Mereka mencari makanan seperti buah-buahan, serangga, dan bahan makanan alami lainnya di tajuk pohon hutan-hutan yang lebat.

Meskipun Cendrawasih Dataran Rendah adalah salah satu jenis cendrawasih yang paling menarik secara visual, mereka juga menghadapi ancaman serius terkait hilangnya habitat alaminya akibat deforestasi dan perburuan illegal.

8. Cendrawasih Topi Hitam (Pteridophora alberti)

Cendrawasih Topi Hitam memiliki bulu berwarna kuning cerah dan mahkota hitam yang menyerupai topi. Burung jenis ini adalah spesies yang unik dan hanya ditemukan di Papua, di wilayah pegunungan yang tinggi.

Habitat alami Cendrawasih Topi Hitam adalah hutan dataran rendah dan pegunungan di Papua, terutama di wilayah yang lebih tinggi. Mereka mencari makanan seperti buah-buahan, serangga, dan bahan makanan alami lainnya di hutan-hutan yang lebat.

Mahkota yang mereka miliki juga menjadi salah satu ciri khas yang membedakannya dari jenis cendrawasih lainnya dan memberi mereka nama “Topi Hitam.” yang menciptakan kontras spektakuler dengan warna kuning cerah pada tubuh burung.

9. Cendrawasih Sepik (Loboparadisea sericea)

Cendrawasih Sepik (Loboparadisea sericea)

Cendrawasih Sepik adalah salah satu jenis cendrawasih yang lebih langka dan dapat ditemukan di wilayah Sepik, Papua Nugini, serta di sebagian Papua, Indonesia. Mereka memiliki bulu berwarna merah cerah yang menawan dan mahkota yang cukup mencolok.

Habitat alami Cendrawasih Sepik adalah hutan hujan dataran rendah di Papua Nugini dan sekitar wilayah perbatasan Papua, Indonesia. Mereka mencari makanan seperti buah-buahan, serangga, dan bahan makanan alami lainnya di kanopi hutan.

10. Cendrawasih Sepuluh Pegunungan (Pteridophora longirostris)

Cendrawasih Sepuluh Pegunungan (Pteridophora longirostris) Jenis Burung Cendrawasih

Cendrawasih Sepuluh Pegunungan adalah jenis cendrawasih dengan paruh yang panjang dan menonjol. Mereka memiliki bulu berwarna merah jambu yang indah dan terdapat di wilayah pegunungan Papua.

Paruh yang dimilikinya mencapai sekitar sepertiga dari panjang tubuh burung. Bulu mereka berwarna merah jambu cerah dan mahkota kepala yang menyerupai topi hitam, yang menciptakan kontras yang mencolok dengan warna tubuh mereka.

Jenis burung cendrawasih khas Indonesia merupakan harta alam yang sangat berharga dan memikat. Keindahan bulu, karakteristik unik, dan tarian spektakuler mereka telah membuat mereka menjadi salah satu lambang kekayaan alam Indonesia.