3 Jenis Harimau di Indonesia yang Sudah Mulai Punah

Posted on

Harimau menjadi salah satu hewan asli Indonesia yang masih ada sampai saat ini, meskipun jumlahnya semakin sedikit akibat perburuan liar dan kehilangan habitat aslinya. Menurut aktivitas fauna, saat ini hanya tersisa sekitar ratusan ekor harimau di Indonesia atau 7 persen  saja.

Berdasarkan penelitian dan riset yang dilakukan berbagai lembaga didapatkan fakta, penurunan populasi tersebut semakin cepat terjadi sejak 40 tahun terakhir. Dulunya jumlah hewan karnivora ini mencapai ribuan dan spesiesnya juga tidak hanya satu.

Penasaran seperti apa eksistensi hewan yang sering diburu tersebut? Mulai dari jenis hingga cara menjaga kelestariannya?

Jenis Harimau di Indonesia

Setidaknya ada tiga jenis harimau di Indonesia yang hanya ditemukan di beberapa daerah saja. bahkan dua diantaranya dinyatakan punah. Memang sangat disayangkan kepunahan tersebut, padahal eksistensinya sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

1. Harimau Sumatera

Harimau Sumatera

Ini adalah satu-satunya jenis harimau asli Indonesia yang masih bertahan eksistensinya. Namun jumlahnya hanya tersisa sekitar 500 ekor saja. Populasi paling banyaknya ada di Provinsi Riau, bahkan penangkarannya juga diupayakan dilakukan untuk mencegah kepunahan.

Sedangkan di berbagai penjuru dunia, terdapat sekitar 250 yang dikembang biakkan atau dipelihara pada taman konservasi hingga kebun binatang

Hewan dengan nama latin Panthera tigris sumatrae ini, diduga sudah ada sejak 70 juta tahun yang lalu, ketika zaman dinosaurus di bagian Asia Barat.

Karakteristik dari harimau ini diantaranya adalah:

  • Tubuhnya kecil kalau dibandingkan dengan jenis harimau lainnya seperti Kontinental
  • Tinggi harimau jantan bisa mencapai 60 cm dengan panjang 2,5 meter dan beratnya mencapai kisaran 140 kg
  • Sedangkan tingga harimau betina hampir sama dengan jantan, namun panjangnya hanya berkisar 1,98 meter saja dan berat maksimalnya sekitar 91 kg.
  • Warna bagian kulitnya cenderung lebih gelap dibandingkan kulit kebanyakan jenis harimau lain. garis loreng merah dan orange di permukaan tubuhnya lebih rapat dan jelas.
  • Pada bagian bawah wajah, terdapat janggut dan surai yang lebih banyak kalau dibandingkan jenis lainnya
  • Merupakan perenang ulung karena di sela jarinya terdapat selaput, yang dapat digunakan saat berada di dalam air.
  • Warna bulu harimau betina akan berubah menjadi kehijauan gelap saat melahirkan anaknya
  • Mudah beradaptasi di kawasan dataran tinggi maupun rendah
  • Selain memangsa hewan lain seperti babi, rusa hingga orang utan, satu-satunya jenis harimau di Indonesia ini juga diketahui menyukai buah durian.
  • Masa hamil dari seekor harimau betina adalah 103 hari dengan maksimal tiga anak dalam satu masa kelahiran

2. Harimau Bali

Harimau Bali

Ada lagi yang diberi nama Harimau Bali, namun sudah dinyatakan punah tahun 2008 dan masuk daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Namun berdasarkan keterangan dan sejarah diketahui bahwa spesies ini terakhir terlihat pada tahun 1940 an.

Ada beberapa spekulasi yang menjelaskan tentang punahnya hewan yang hanya ditemukan di Pulau Bali ini. Salah satunya adalah karena berkembang biak di pulau dewata sejak sekitar 12.000 tahun yang lalu, kemudian akibat pulau tersebut dihuni manusia membuat habitatnya terganggu.

Akibat tidak bisa mencari lokasi berkembang biak lain, salah satu spesies harimau di Indonesia ini diyakini terjebak di Pulau Bali dan menjadi sasaran buruan manusia dan predator lainnya.

Beberapa ciri dan karakteristik dari harimau jenis ini, yang diyakini diteliti berdasarkan kerangka di sejumlah museum adalah:

  • Panjang tubuh hewan ini untuk jantan berkisar 2,2 meter sampai 2,3 meter. Sedangkan betina antara 1,9 meter sampai 2,1 meter.
  • Berat badan harimau jantan adalah 90 kg-100 kg, sedangkan betina lebih kurus yaitu sekitar 65 kg-80 kg
  • Masa kehamilan betina adalah sekitar 90 hari, satu masa melahirkan biasanya antara dua sampai tiga bayi harimau.
  • Ukuran tubuhnya jika dilihat dari bukti otentik, lebih besar dibandingkan jenis harimau lain. Diprediksi bahwa kondisi ini jugalah yang menjadikannya mudah terlihat dan akhirnya diburu.

3. Harimau Jawa

Harimau Jawa

Jenis harimau dengan nama latin Panthera tigris sondaicus ini, pernah menjadi penguasa hutan di pulau Jawa dan merupakan hewan endemik yang hanya ada di pulau Jawa.

Pada tahun 1980 an, hewan ini dinyatakan punah karena tidak pernah terlihat lagi. Beberapa alasan kepunahannya adalah luas hutan yang menjadi habitatnya terus berkurang, bahkan saat ini hanya tinggal 24 persen saja.

Bagaimana dengan karakteristiknya?

  • Harimau Jawa jantan memiliki berat berkisar antara 100 kg sampai 140 kg, sedangkan yang betina memiliki berat antara 75 kg sampai 115 kg.
  • Panjang tubuhnya berkisar antara 2 meter sampai 2,45 meter
  • Memiliki habitat di kawasan hutan dataran rendah, kebun pertanian di kawasan pedesaan, dan hutan belukar
  • Harimau jenis ini dapat menjelajahi kawasan sampai ketinggian mencapai 1.200 meter dari permukaan laut
  • Makanan utamanya adalah daging rusa, banteng, babi hutan, burung yang sering berada di kawasan perairan, dan beberapa jenis reptilia

Kondisi terakhirnya pada tahun 1972, hanya tersisa tujuh emor saja yang berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Namun ada juga yang mengkonfirmasi bahwa hewan ini masih terlihat di tahun 1990 an namun tidak dapat dibuktikan.

Bahkan baru-baru ini, tepatnya Oktober 2022, di kawasan Pegunungan Muria Jawa Tengah sejumlah penduduk yang merupakan peternak mengaku hewan ternak mereka menjadi mangsa salah satu jenis Harimau di Indonesia tersebut.

Fakta Seputar Harimau di Indonesia dan Dunia

Fakta Seputar Harimau di Indonesia dan Dunia

Sebagai salah satu spesies binatang yang hampir punah, di tahun 2010 ditandatangani kesepakatan untuk melakukan konservasi harimau di seluruh dunia. Sekaligus menetapkan tanggal 29 Juli sebagai haru harimau sedunia.

Berbagai fakta menarik seputar harimau, sangat perlu diketahui sebagai ilmu yang bermanfaat agar kita ikut menjaga kelestariannya. Apa saja fakta tersebut?

  • Berdasarkan data terbaru tahun 2022, saat ini terdapat sekitar 13.000 ekor harimau di dunia. Dimana 5.000 diantaranya hidup di habitat alaminya, kemudian selebihnya ada yang berada di wilayah konservasi dan lainnya
  • Dari sembilan subspesies harimau, saat ini tersisa enam jenis yang masih bertahan. Namun jumlahnya semakin berkurang.
  1. Harimau Tiongkok Selatan
  2. Harimau Indocina
  3. Harimau Benggala
  4. Harimau Siberia
  5. Harimau Malaya
  6. Harimau Sumatera
  • Jika dilihat sepintas, belang di kulit harimau terlihat sama padahal ternyata tidak ada satupun harimau yang punya belang dan corak yang sama
  • Harimau lebih aktif di malam hari ketimbang siang hari, dibantu kemampuan melihat yang tajam di malam hari bahkan enam kali lebih baik dari mata manusia
  • Untuk menandai wilayah kekuasaannya, harimau akan mengeluarkan urin di wilayah tersebut. baunya cukup spesifik yaitu seperti popcorn. Hal ini juga dilakukan Harimau di Indonesia oleh sesuai penelitian dari sejumlah pemerhati hewan.
  • Hewan yang merupakan jenis kucing paling besar di dunia ini, juga menjadi spesies puncak rantai ekosistem. Membantu menstabilkan keragaman spesies dengan memburunya. Menjaga flora dan makhluk lain yang ada di kawasan hutan dan sungai

Sangat disayangkan ketika jumlah semakin Harimau di Indonesia sedikit. Butuh berbagai upaya untuk tetap melestarikannya terutama spesies Harimau Sumatera, yang merupakan spesies endemik di Indonesia.