Tapir (Tapirus indicus): Karakteristik, Habitat, dan Fakta Menarik

Posted on

Tapir Asia memiliki nama latin Tapirus indicus yang juga dikenal dengan sebutan tenuk atau bahkan badak babi. Julukan tersebut didapatkan tidak lain karena mamalia yang satu ini memang memiliki bentuk fisik unik dan sekilas cukup mirip dengan babi hutan, badak, hingga bahkan trenggiling.

Penampilan visualnya yang unik seperti itu menjadi salah satu fakta menarik khas yang dimilikinya. Selain itu, apa saja fakta menarik hewan herbivora ini? Bagaimana habitat tempat tiinggalnya? Apakah hewan ini langka? Temukan jawaban di artikel tentang Tapirus indicus yang satu ini!

Taksonomi dan Klasifikasi

Taksonomi dan Klasifikasi

Berikut ini informasi lebih lengkap tentang klasifikasi atau taksonomi dari Tapirus indicus, yaitu:

Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Mammalia
Ordo Perissodactyla
Superfamili Tapiroidea
Famili Tapiridae
Genus Tapirus
Species Tapirus indicus

Sebenarnya Tapirus indicus merupakan salah satu spesies dari satwa berkulit putih hitam yang unik ini. Masih ada beberapa spesies lainnya yang hidup dan tersebar di berbagai wilayah, seperti Tapirus bairdii, Tapirus pinchaque, dan Tapirus kabomani serta Tapirus mazimmus.

Karakteristik dan Ciri Morfologi

Karakteristik dan Ciri Morfologi

Tapirus indicus memiliki karakteristik unik dengan bentuk hidungnya yang memanjang. Hidung yang menyerupai belalui pendek mirip trenggiling itu selalu didekatkan dengan tanah ketika ia berjalan karena memang satwa ini mengandalkan penciuman untuk hidup dan melakukan aktivitas harian.

Bentuk tubuhnya menyerupai babi dengan panjang tubuh bisa mencapai 225 cm ketika sudah dewasa. Berat badannya bbisa mencapai 300 kg dengan tinggi tubuh ketika dewasa mencapai 100 cm. Sementara itu, telinganya memiliki bentuk menyerupai telinga badak. Sangat unik, bukan?

Selain memiliki bentuk tubuh unik, warna kulitnya juga tidak kalah unik. Tapirus indicus memiliki kulit yang didominasi oleh warna hitam dan juga putih. Ketika masih kecil, Tapir memiliki corak garis dengan bintik pada kulitnya, tetapi corak tersebut akan memudar setelah tumbuh dewasa.

Sebenarnya, warna kulit Tapirus indicus digunakan untuk memudahkannya bersembunyi dan menghindari predator agar mampu bertahan hidup lebih lama di alam liar.

Ciri morfologi atau fisik unik lainnya yang dimiliki oleh Tapirus indicus terdapat pada jari-jari kakinya. Pada kaki depan hanya terdapat empat buah jari, sedangkan kaki bagian belakangnya hanya memiliki tiga jari.

Berdasarkan ciri fisik unik pada jari kaki-kakinya, satwa ini masih memiliki hubunga kekerabatan yang cukup dekat dengan Perissodactyla, seperti kuda, zebra, dan juga badak.

Habitat Tempat Tinggal

Habitat Tempat Tinggal

Tapirus indicus termasuk ke dalam famili Tapiridae dengan genus Tapirus yang tinggal atau bisa ditemukan di wilayah Asia Tenggara. Lebih tepatnya, satwa ini bisa ditemukan di Thailand bagian selatan, Burma, hingga wilayah Indonesia.

Di Indonesia, dulu satwa ini masih bisa ditemukan di Pulau Kalimantan, tetapi kini sudah tidak ada lagi. Sebagian besar populasi Tapirus indicus yang ada di Indonesia hanya dapat ditemukan di Pulau Sumatera hingga saat ini.

Di Sumatera sendiri, sebenarnya satwa yang mirip babi hutan ini hanya ditemukan di dekat Danau Toba bagian selatan hingga beberapa wilayah Lampung. Habitat Tapir memang berupa daerah dengan ketinggian hingga 2000 mdpl, hutan primer, hutan sekunder, hingga perkebunan.

Satwa herbivora yang satu ini cenderung suka berpindah-pindah tempat, sehingga memiliki area jelajah yang luas di habitatnya. Hal ini dilakukan untuk mencari sumber makanan, menghindari predator, hingga mencari wilayah yang memiliki kandungan garam mineral tinggi.

Makanan

Makanan

Tapir termasuk satwa atau hewan yang memakan tumbuhan atau herbivora. Satwa ini akan mengandalkan indra penciumannya untuk menemukan makanan berupa daun-daun yang masih muda.

Selain memakan daun muda, satwa yang juga mengandalkan pendengarannya ini memakan berbagai jenis buah-buahan. Misalnya, mentimun, semangka, durian, hingga nangka. Satwa ini bisa memakan buah-buahan yang sudah jatuh dari atas pohon ke tanah.

Selain itu, satwa herbivora ini juga bisa mendapatkan makanan dengan mengambil atau menarik tanaman yang merunduk ke arah tanah.

Fakta Menarik Tentang Tapir

Tapirus indicus memang memilki bentuk tubuh dan warna kulit yang unik. Namun, ternayata satwa herbivora yang satu ini memiliki banyak fakta unik dan menarik lainnya. Berikut ini beberapa fakta menarik yang dimiliki oleh Tapirus indicus, yaitu:

1. Mendapat Julukan sebagai  Gardener of The Forest

Mendapat Julukan sebagai Gardener of The Forest

Tapirus indicus mendapat julukan sebagai Gardener of The Forest karena perilakunya sehari-hari. Satwa ini biasa memakan daun hingga biji-bijian, sehingga bisa membantu penyebaran biji di hutan melalui kotoran yang dibuangnya.

Hal ini karena biji buah-buahan yang dikonsumsinya tidak bisa dicerna dengan baik dan akan keluar bersama kotorannya.

2. Termasuk Hewan Nokturnal

Termasuk Hewan Nokturnal

Tapirus indicus lebih suka melakukan banyak aktivitas di malam hari, sehingga ia juga dikenal sebagai satwa nokturnal.

Ketika melakukan aktivitas sehari-hari dan tiba-tiba dikejutkan oleh sesuatu, maka satwa ini bisa mengeluarkan suara. Uniknya, suara yang dikeluarkan mirip seperti siulan.

Tapirus indicus juga suka melakukan aktivitas di pinggiran hutan hingga pinggiran sungai. Ia sering mencari kubangan air dan tanah untuk menjejak-jejakan kakinya. Sesekali, satwa ini masuk ke dalam air dan berenang dengan lincah.

3. Termasuk Satwa Solier dan Lebih Suka Menyendiri (Introvert)

Termasuk Satwa Solier dan Lebih Suka Menyendiri (Introvert)

Fakta unik lainnya, ternyata Tapirus indicus termasuk satwa yang lebih suka hidup sendiri atau soliter. Tidak heran ia juga dijuluki sebagai hewan yang memiliki sifat introvert dan tidak suka hidup berkelompok dengan spesiesnya.

Namun, ketika sudah memasuki musim kawin, satwa berwarna hitam putih ini juga akan hidup berkelompok untuk mencari pasangannya. Hewan mamalia berbadan mirip babi hutan yang satu ini hanya mampu melahirkan satu ekor anak dalam setiap satu siklus reproduksinya.

Pada umumnya, Tapirus indicus betina sudah bisa melakukan reproduksi ketika dewasa sekitar umur 2,8 tahun. Sementara, untuk jantan bisa mengalami reproduksi ketika menginjak usia 3 tahun.

4. Menyandang Status sebagai Satwa Langka dan Terancam Punah

Menyandang Status sebagai Satwa Langka dan Terancam Punah

Tapirus indicus kini termasuk salah satu satwa liar yang dilindungi karena sudah langka dan bahkan terancam punah di habitat asilnya. Memangnya, Apa yang membuat Tapir langka? Satwa unik yang satu ini mulai langka ketika sering diburu karena mirip dengan babi hutan.

Selain itu, satwa soliter ini juga mulai kehilangan habitat tempat tinggalnya karena kerusakan alam hingga pembukaan lahan hutan untuk berbagai keperluan lainnya. IUCN bahkan memberikan status Endangered (ED) terhadap Tapirus indicus karena populasinya yang mengalami penurunan.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia juga sepakat untuk melindungi Tapirus indicus dengan mengeluarkan Peraturan Menteri LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 sejak diterbitkan mulai 29 Juni 2018.

Statusnya yang langka atau terancam punah dapat dilihat dari keberadaannya di alam liar yang mulai berkurang. Namun, kini sudah ada beberapa upaya konservasi Tapirus indicus, seperti memeliharanya di kebun binatang atau penangkaran khusus.

Tapir merupakan mamalia dengan bentuk fisik unik dan menarik karena mirip seperti babi, sementara itu telinganya mirip seperti badak dengan hidung memanjang menyerupai trenggiling. Tapirus indicus juga memiliki banyak fakta menarik lainnya!