Ayam Hutan: Jenis, Habitat, Ciri-Ciri dan Kisaran Harganya

Posted on

Ada ayam yang hidupnya tidak di pemukiman masyarakat dan menjadi peliharaan, melainkan di hutan. Orang menyebutnya dengan nama ayam hutan. Ayam ini hidup liar di hutan dan menjadi konsumen tingkat pertama, dimana salah satu fungsinya yaitu menyebarkan biji-bijian.

Ayam yang hidup di hutan tersebut sebenarnya merupakan cikal bakal dan nenek moyang ayam kampung. Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan ayam yang sering dipelihara orang, begitu juga dengan warna bulu dan ukurannya.

Perbedaan yang mencolok justru pada ayam pejantan dan betina. Ayam pejantan memiliki bulu yang indah dan warna-warni, sebaliknya, ayam yang betina bulunya terlihat kusam dan warnanya monoton.

Jenis-Jenis Ayam Hutan

Karena merupakan nenek moyang dan leluhur ayam peliharaan, ayam hutan atau ayam alas sekilas tidak jauh beda dengan yang biasa dilihat di kampung. Hanya saja ada beberapa sifat yang membekannya dengan ayam peliharaan yaitu karakternya yang lebih agresif.

Karema itulah, meskipun ayam hutan juga bisa dimanfaatkan telur dan dagingnya, tapi bukan itu yang membuat orang mengincarnya. Alasan orang menyukai ayam hutan yaitu kemampuan bertarungnya yang hebat dibandingkan ayam kebanyakan.

Lalu, ada berapa jenis ayam hutan di dunia? Spesies ayam hutan tersebar di beberapa negara, seperti India, Srilanka hingga kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Jenis ayam hutan ada empat, yaitu :

1. Ayam Hutan Merah

Ayam Hutan Merah

Ayam hutan merah, nama ilmiahnya Gallus gallus dan merupakan anggota dari keluarga Phasianidae. Ayam alas berwarna merah memiliki bulu dominan merah, meskipun tidak pada semua bagian tubuhnya.

Bulu di leher, tengkuk serta mantelnya berwarna keemasan dan panjang. Sedangkan warna merah terdapat pada muka dan jengger kepala. Perpaduannya menjadi semakin cantik berkat warna hijau dan punggung dan hitam di bagian bawahnya.

Sedangkan kakinya berwarna merah keabu-abuan dengan satu taji di setiap kaki. Namun untuk ayam betina, warnanya akan dominan cokelat dan tidak ada taji pada kakinya. Ada juga yang kekuningan  dengan bintik-bintik gelap.

Gallus gallus hidup di hutan tropis Asia, dari Himalaya hingga China Selatan. Di Indonesia, ayam ini ditemukan di daerah Sumatera dan Jawa. Harga ayam hutan merah jantan sekitar Rp2,5 juta dan betina Rp2 juta per ekor.

2. Ayam Hutan Hijau

Ayam Hutan Hijau

Selain ayam alas berwarna merah, ada juga yang warnanya hijau atau dalam bahasa ilmiah disebut Gallus varius. Ayam alas hijau inilah yang menjadi leluhur dari ayam peliharaan yang ada saat ini. Ayam alas hijau memiliki sebutan yang berbeda pada setiap daerah.

Contohnya, orang Sunda menyebutnya dengan canghegar, di Madura disebut ajem alas, orang Jawa menamakannya ayam alas dan sebagainya. Sedangkan di luar negeri beda lagi sebutannya, misalnya green junglefold.

Ayam alas hijau jantan mempunyai ukuran tubuh 60 cm dan betinanya sepanjang 42 cm. Ciri-ciri fisik ayam hutan hijau tidak jauh beda dengan ayam alas merah, hanya saja jenggernya tidak bergerigi, tetapi membulat dengan warna merah kebiruan di tengah.

Tempat hidup Gallus varius kebanyakan ada di daerah kering dan alam terbuka, seperti di tepi hutan, padang rumput maupun daerah dataran rendah dekat dengan pantai. Ayam jenis ini penyebarannya di Indonesia terbatas, yaitu hanya di Jawa, Bali serta Nusa Tenggara saja.

Kelebihan ayam hutan hijau terdapat pada suara kokoknya yang sengau dan diawali dengan suara seperti orang bersin sebanyak 10-15 kali. Ayam jenis ini mempunyai kemampuan terbang arah lurus yang baik bahkan bisa menjangkau jarak ratusan meter.

Berapa harga ayam hutan hijau di pasaran? Ayam hutan hijau dijual dengan harga yang lebih murah daripada ayam alas merah. Harga untuk ayam pejantan sekitar Rp1,5 juta seekor dan ayam betinanya lebih murah, yaitu Rp1 jutaan.

3. Ayam Hutan Kelabu

Ayam Hutan Kelabu

Ayam hutan kelabu atau Gallus sonneratil, memiliki panjang tubuh sekitar 80 cm untuk yang jantan dan 38 cm betinanya. Seperti namanya, bulu di leher, tengkuk maupun mantelnya berwarna kelabu dengan bintik-bintik putih dan hitam.

Sedangkan mukanya berwarna merah bercak putih di telinganya, paruh kekuningan dan cokelat, ekor hitam dan iris matanya kuning. Habitat endemiknya berada di hutan-hutan tropis India barat, selatan dant tengah.

Tidak jauh berbeda dari jenis ayam alas yang lainnya, ayam kelabu ini juga suka hidup berkelompok dan mencari makanan pada sore hari. Makanan ayam hutan kelabu juga sama dengan jenis lainnya, yaitu biji-bijian, rumput, pucuk daun, serangga serta hewan-hewan kecil lainnya.

Ayam ini berkembangbiak dengan cara bertelur kemudian dierami selama 3 minggu. Satu ayam betina biasanya akan menghasilkan telur sebanyak 3-5 biji. Harga anakan ayam jenis ini cukup murah yaitu hanya Rp.100 ribuan saja.

4. Ayam Hutan Srilanka

Ayam Hutan Srilanka

Jenis yang keempat yaitu ayam hutan Srilanka. Nama ilmiahnya adalah Gallus lafayetti dan ditemukan pertama kali oleh Gilbert de Motier, peneliti asal Perancis. Ayam ini hidup secara endemik di negara Srilanka, yaitu di wilayah Yala, Kitulgala dan Sinharaja.

Ciri-Ciri Umum Ayam Hutan

Ciri-Ciri Umum Ayam Hutan

Ayam hutan memang ada beberapa jenis dan tersebar di beberapa daerah maupun negara. Namun, yang perlu diperhatikan, meskipun berbeda jenisnya, ada ciri-ciri umum yang dimiliki oleh ayam hutan, diantaranya yaitu :

  1. Bulu pada ayam yang jantan justru lebih warna-warni, cerah dan mencolok dibandingkan ayam betina, dimana warna bulunya malah cenderung kusam.
  2. Suara kokokan ayam hutan jauh lebih kuat dan merdu dibandingkan dengan ayam peliharaan pada umumnya.
  3. Bagian jambul dan jengger ayam alas lebih tegak dibandingkan ayam biasa, sehingga diperlukan ukuran kandang yang lebih luas supaya lebih leluasa dalam bergerak.
  4. Ayam yang hidupnya liar di hutan memiliki kemampuan terbang yang sangat baik, bahkan sudah dapat dilihat sejak pertama meninggalkan sangkarnya.
  5. Kaki-kakinya mempunyai bentuk yang lebih ramping dengan taji yang runcing dan kokoh, memperlihatkan kemampuan bertarungnya yang baik.

Keunikan fisik dan kemampuan bertarungnya yang tinggi tersebut yang membuat orang rela merogoh kantong untuk membeli ayam alas.

Harga Ayam Hutan di Pasaran

Harga Ayam Hutan di Pasaran

Harga ayam alas di pasaran Indonesia bervariasi, berbeda antara anakan dan yang sudah dewasa. Di pasar Indonesia, penjual biasanya hanya menyediakan dua jenis yaitu ayam hutan merah dan ayam hutan hijau.

Ayam hutan merah dijual dengan kisaran harga Rp2.000.000 – Rp2.500.000, dimana biasanya pejantan lebih mahal. Sedangkan harga ayam hutan hijau lebih murah yaitu sekitar Rp1.000.000- Rp1.500.000 per ekor.

Kalau ingin yang harganya lebih murah, beli saja yang masih anakan berumur 2 minggu atau 3 mingguan. Harga ayam alas anakan tidak mencapai nominal jutaan rupiah hanya ratusan ribu saja. Harga anakan ayam hutan kisarannya Rp100.000 – Rp500.000 per ekor.

Memelihara ayam hutan dianggap bisa memberikan kepuasan tersendiri oleh beberapa kalangan. Bukan hanya mempunyai warna bulu yang bagus dan panjang, ayam alas disukai karena kemampuannya dalam bertarung yang lebih unggul dari ayam peliharaan biasa.

Ayam ini habitat hidupnya tersebar di beberapa negara termasuk Asia Tenggara. Spesies ayam hutan dapat ditemui di Indonesia, India dan Srilanka. Meskipun merupakan nenek moyang ayam peliharaan, namun ayam dari hutan tersebut memiliki beberapa keunggulan.