Burung Dara: Ciri Khas, Habitat dan Persebaran, Jenisnya

Posted on

Burung dara merupakan spesies yang sudah tidak asing karena umumnya sering dijumpai di area taman kota. Karakteristiknya yang unik membuat banyak orang senang memeliharanya. Proses pemeliharaannya cenderung mudah karena burung ini pintar beradaptasi.

Agar bisa merawatnya dengan baik, ketahui terlebih dahulu bagaimana karakteristiknya sehingga mampu menghindari berbagai resiko gangguan kesehatan yang mungkin muncul. Selain mempesona, burung ini seringkali menjadi simbol kebebasan, kedamaian, dan cinta.

Dara hanya memiliki satu pasangan dalam hidup sehingga sering juga melambangkan tentang kesetiaan. Akurasi penglihatannya sangat tinggi sehingga sejak dahulu dimanfaatkan untuk mengirim surat.

Ciri Khas Burung Dara

Ciri Khas Burung Dara

Burung dara ciri-ciri fisiknya memiliki leher pendek dan tubuh yang kekar. Ukuran paruhnya pendek namun cukup menonjol. Sedangkan warna tubuhnya cukup beragam, tergantung dari jenis pakan yang dikonsumsinya. Dara yang sering makan biji-bijian biasanya memiliki bulu berwarna kusam.

Namun jenis pemakan buah akan memiliki warna tubuh yang lebih cerah. Selain itu terdapat beberapa ciri khas lainnya seperti di bawah ini.

  • Spesies ini dapat terbang hingga ketinggian 6000 kaki.
  • Setiap hari umumnya burung ini melakukan perjalanan sekitar 600-700 mil.
  • Mempunyai otak cerdas.
  • Bisa mengenali bayangan dirinya di cermin.
  • Dapat melihat warna. Spesies ini juga bisa melihat sinar ultraviolet yang tidak bisa dilihat manusia. Hal inilah yang yang membuat hewan ini sering ditugaskan dalam operasi penyelamatan dan pencarian di laut.
  • Hanya kawin satu kali seumur hidup.
  • Umumnya memiliki panjang tubuh sekitar 32-37 cm.
  • Meskipun terdiri dari banyak warna, namun umumnya memiliki bulu berwarna abu-abu.
  • Bagian ekornya berbentuk bulat dengan warna gelap di bagian ujungnya.

Habitat dan Persebarannya

Habitat dan Persebarannya

Banyak orang yang sering bertanya tentang burung dara apakah sama dengan merpati. Spesies yang terlihat mirip ini memang sama. Perbedaannya hanya terletak pada penyebutannya saja. Hal ini umumnya tergantung dari wilayah tempat tinggalnya.

Di beberapa daerah dikenal dengan nama merpati sedangkan di lokasi lain disebut dara. Pertama kali ditemukan di wilayah Mesir Kuno dan masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dan kemudian dilepaskan di area Nusantara.

Mulai saat itu spesies ini berkembangbiak dan dikenal oleh banyak orang. Burung ini memiliki bulu yang halus sehingga banyak disukai. Habitat aslinya dahulu berada di bagian pesisir pantai.

Namun saat ini sudah bisa ditemukan di berbagai wilayah dengan mudah, misalnya pedesaan, perkotaan, hutan, bahkan gurun. Populasinya yang melonjak membuat persebaran burung ini semakin luas.

Peningkatan populasi disebabkan oleh tingginya minat manusia untuk membudidayakan spesies ini. Hasilnya ada yang dilepaskan ke alam bebas dan berkembang biak.

Jenis-Jenis Burung Dara

Burung dara dan merpati terdiri dari varietas yang cukup beragam. Setidaknya ada 300 jenis yang tersebar di seluruh dunia. Spesies ini memiliki kemampuan adaptasi yang bagus sehingga mudah dirawat. Agar perkembangannya terjamin, pakan terbaik seperti biji-bijian perlu diberikan secara rutin.

Berikan air untuk memenuhi cairan tubuhnya. Agar burung tidak stress, kandang harus nyaman dengan ukuran yang cukup luas dan bersih. Simak beberapa jenisnya sebagai berikut.

1. Merpati Karang

Merpati Karang

Tubuh merpati karang ditutupi oleh bulu berwarna abu-abu gelap agak kebiruan. Spesies ini sering dijadikan burung balap karena memiliki insting dan kemampuan terbang yang lebih cepat.

Tubuhnya sepanjang 30-40 cm. Spesies ini umumnya memakan biji-bijian, namun terkadang juga bisa mengkonsumsi pakan lainnya seperti invertebrata kecil seperti larva serangga dan cacing. Pakan tambahan tersebut dibutuhkan untuk memenuhi asupan protein tubuhnya.

2. Mambruk Ubiaat

Mambruk Ubiaat

Mambruk ubiaat adalah jenis burung dara terbesar yang terkenal dengan nama merpati mahkota. Panjang tubuhnya bisa mencapai 75 cm dengan bobot diantara 3-4 kg. Seperti julukannya, ciri khas burung ini terlihat pada bagian mahkota yang ada di kepala.

Hewan endemik Papua satu ini dapat ditemukan di daerah dataran rendah yang ada di bagian barat Papua.

Sekarang populasinya kian menurun karena seringnya perburuan yang dilakukan oleh manusia. Diketahui bahwa populasi satwa ini hanya sekitar 2.500-10.000 individu sehingga termasuk langka.

3. Merpati Kayu

Merpati Kayu

Persebaran varietas ini di Indonesia cukup luas. Selain itu juga bisa ditemukan di wilayah Cina dan Asia Tenggara. Spesies ini memiliki berat 550 gram dan tubuh sepanjang 43 cm. Bulunya berwarna hitam atau hijau gelap. Sangat sulit melihat keberadaan spesies ini pada malam hari.

Habitatnya berada di area hutan dataran rendah subtropis dan tropis. Namun sayangnya, adanya penebangan hutan secara liar membuat habitat aslinya berkurang. Hal ini berdampak pada populasinya yang terancam.

4. Dara Laut

Dara Laut

Dara laut gemar bertengger di tempat yang tinggi. Kemampuan terbangnya sangat tangguh dan lincah. Tubuhnya berukuran lebih kecil dan memiliki panjang sekitar 35 cm. Bagian tengkuknya berwarna hitam, terutama saat musim dingin tiba.

Saat berusia remaja, burung ini akan memiliki bulu abu-abu pada bagian sayap atas dan punggungnya. Penutup bagian ekor atas dihiasi dengan warna putih yang cantik. Saat beranjak dewasa, ciri khusus burung ini adalah adanya topi warna hitam dan dada berwarna abu-abu.

Varietas dara ini mempunyai warna mata cokelat dengan bagian pangkal paruh berwarna hitam. Namun ada juga yang pangkal paruhnya berwarna merah saat memasuki musim panas.

5. Lahore

Lahore

Pada habitat aslinya di negara Pakistan, burung ini dikenal dengan nama Shiraz. Karakteristik cirinya dari bagian leher hingga buntut bawah berwarna putih.

Sedangkan bagian tubuh atasnya berwarna lain. Jenis dara satu ini sudah banyak dikembangbiakkan oleh peternak lokal karena termasuk yang paling disukai.

6. Merpati Karolina

Merpati Karolina

Varietas yang dikenal sebagai pemurung Amerika ini mempunyai jumlah populasi terbanyak yang ada di Amerika Utara. Namun sayangnya, spesies dengan tubuh unik ini diburu hingga 20 juta ekor setiap tahunnya.

Perburuan dilakukan untuk keperluan konsumsi atau hanya sekedar menjadi sasaran tembak saja. Walaupun sering diburu, namun kemampuan reproduksinya sangat tinggi. Setiap pasang dapat menghasilkan enam anakan pada setiap musim.

Ukuran tubuhnya termasuk dalam kategori sedang dengan panjang 31 cm dan berat 3-4 ons. Bagian sayapnya unik berbentuk elips dan melebar. Bagian ekornya panjang dan lancip. Sayap dan ekornya berwarna dominasi abu-abu dengan bercak hitam.

7. Merpati Kipas

Merpati Kipas

Varietas dara ini berasal dari Tiongkok dan India. Karakteristiknya yang mencolok adalah memiliki ekor berbentuk kipas yang terdiri dari 30-40 bulu. Hal ini membuatnya mendapatkan nama tersebut.

Namun dibalik keindahan ekornya tersebut, induk betina akan kesulitan untuk melakukan perkawinan sehingga membuat peternak sering memotong bagian ekor kipas agar bisa kawin.

Selain itu, kelemahan dari spesies ini adalah harus mencarikan indukan lain untuk dapat mengasuh anaknya. Tidak boleh diasuh oleh induknya sendiri.

Pesonanya yang unik dan menarik membuat peternak membudidayakan spesies ini untuk diperjualbelikan dengan harga tinggi.

Pesonanya yang indah membuat burung dara menjadi spesies populer untuk dipelihara. Selain memperhatikan kebersihan kandang, burung juga perlu dimandikan secara rutin dan dijemur beberapa saat. Hal ini dilakukan agar tidak ada jamur yang tumbuh di bulu dan kesehatannya lebih terjamin.