Burung Gereja Tidak Boleh Dipelihara? Inilah Faktanya!

Posted on

Kalau melihat ke atas, kita akan menyaksikan gerombolan burung kecil yanh terbang bebas di langit. Kemungkinan besar itu adalah burung gereja. Selain terbang bebas di langit, burung tersebut juga sering dijumpai berada di atas pepohonan ataupun duduk di kabel-kabel listrik.

Burung yang badannya kecil itu memang hidup dan berada di sekitar manusia. Burung ini tidak hanya ditemui di daerah pedesaan saja, tetapi juga banyak terdapat di kota-kota. Bentuknya mirip dengan burung pipit, hanya saja berasal dari famili yang berbeda.

Meskipun sama-sama bentuknya kecil dan lucu, burung pipit dan gereja tidak sama dalam hal sebagai peliharaan. Kalau burung pipit biasa dipelihara oleh manusia, burung gereja sebaiknya dibiarkan hidup di alam bebas saja.

Kenapa Burung Gereja Sebaiknya Tidak Dipelihara?

Kenapa Burung Gereja Sebaiknya Tidak Dipelihara_

Burung gereja pada dasarnya memiliki peranan ekologis yang cukup penting di alam. Unggas bertubuhh kecil tersebut membantu membantu penyebaran benih-benih tanaman dan penyerbukan, sehingga aneka tumbuhan dapat berkembang dengan baik.

Hanya saja, meskipun memiliki peranan ekologis yang penting untuk perkembangbiakan tanaman, tidak disarankan untuk memelihara burung gereja. Apa alasannya? Beberapa fakta berikut ini mungkin bisa menjadi alasannya.

1. Aromanya Kurang Sedap

Karakteristik burung gereja salah satunya yaitu bau badannya yang kurang sedap. Seringkali, ketika mendekati burung tersebut tiba-tiba tercium bau mereka yang tidak enak. Ditambah lagi, burung ini suka membuang kotoran di kandangnya sampai menumpuk dan membuat bau sekitarnya.

Aroma kurang sedap yang datang secara alami dari burung kecil itu ditambah dengan bau kotorannya bisa menggangu penciuman. Terlebih lagi kalau sangkar atau kandang tempat hidupnya tidak mendapatkan sirkulasi udara yang baik.

2. Bisa Menularkan Penyakit

Burung gereja yang berjumlah banyak dan ada di suatu tempat yang sama, seperti di rumah, tempat perlombaan, pasar burung dan sebagainya, sebenarnya rawan penularan penyakit. Kenapa demikian? Karena burung ini sering berinteraksi dengan burung-burung lainnya.

Selain itu, burung yang mirip pipit tersebut juga sering makan makanan sisa manusia yang ada di sampah dan sejenisnya. Ini membuatnya rawan terkena bakteri Salmonella yang dapat menjadi penyebab penyakit perut pada manusia, seperti diare misalnya.

3. Mengganggu Kehidupan Manusia

Keberadaan burung ini secara berkelompok di sekitar manusia, apalagi kalau dipelihara, dapat mengganggu kehidupan. Kotoran burung ini mengandung amonia yang dapat mengganggu pernapasan manusia jika terhirup.

Selain itu, sifat burung gereja suka mencakar-cakar seperti kucing, sehingga bisa merusak barang-barang yang ada di rumah. Bahkan tidak jarang, cakarannya juga dapat merusakan bahan-bahan bangunan.

4. Mudah Stres

Burung omnivora yang satu ini biasa hidup di alam bebas, sehingga cenderung mudah stres ketika dipelihara dalam kandang. Burung yang satu ini juga suka melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat lainnya, yang sudah menjadi bagian dari naluri alamiahnya.

Ketika dipelihara dalam kandang atau sangkar yang terbatas, itu artinya mencegah burung gereja untuk bergerak bebas seperti pada habitat aslinya. Keterbatasan ruang gerak tersebut membuat burung menjadi stres secara signifikan.

Burung gereja yang stres terus menerus akan mempengaruhi kondisi kesehatannya karena merasa tertekan. Akibatnya, selain gangguan pencernaan dan pernapasan, burung juga bisa mengalami kerontokan bulu.

5. Peranan Ekologis pada Alam

Jika burung seperti pipit ini dipelihara, maka akan mengurangi peranannya di alam liar. Burung pingai atau gereja mempunyai peranan yang penting pada ekologi alam. Manfaat burung ini yang cukup penting yaitu membantu penyerbukan dan menyebarkan benih-benih dari serbuk sari.

Dengan begitu, tanaman dapat berkembang biak dan menjadi lebih banyak jumlahnya. Jika burung yang membantu penyebaran serbuk sari tersebut tidak ada lagi di alam liar, maka otomatis tanaman juga akan sulit untuk berkembang biak.

Fakta Tentang Burung Gereja yang Jarang Diketahui

Sekalipun lebih banyak menimbulkan gangguan pada manusia ketika dipelihara, burung gereja menyimpan fakta-fakta menarik yang masih jarang diketahui. Fakta-fakta menarik yang dimaksud tersebut diantaranya yaitu :

1. Membuat Sarang dari Puntung Rokok

Membuat Sarang dari Puntung Rokok

Sering dianggap sama, nyatanya terdapat perbedaan mencolok antara burung pipit dan gereja. Perbedaan burung pipit dan gereja yang belum banyak diketahui yaitu tentang sarangnya. Burung pipit menggunakan jerami dan daun-daun kering sebagai sarang, sama seperti burung lainnya.

Bagaimanakah dengan sarangnya? Tahukah bahwa burung kecil ini membuat sarangnya dari bahan yang tidak biasa, yaitu puntung rokok. Nikotin pada puntung rokok dapat mencegah pertumbuhan tungai dan parasit lainnya yang dapat mengganggu kehidupan mereka.

2. Bisa Berenang

Bisa Berenang

Bukan termasuk burung air, tapi burung bertubuh mungil yang satu ini seringkali bisa berenang dengan cepat di air. Tujuan mereka berenang adalah untuk menghindari predator atau hewan pemangsa yang dapat mengancam kehidupan mereka.

3. Burung Liar yang Paling Jinak

Burung Liar yang Paling Jinak

Meskipun tidak disarankan untuk dipelihara dan termasuk burung liar, burung gereja adalah yang paling jinak diantara burung keluarga pipit yang lainnya.  Burung ini sering hidup berdampingan dengan manusia dan tidak takut dengan kehadiran manusia.

4. Cara Burung Jantan Menarik Perhatian Betina yang Unik

Cara Burung Jantan Menarik Perhatian Betina yang Unik

Ada satu sifat unik burung jantan yang tidak dimiliki oleh burung pipit lainnya, yaitu caranya untuk menarik perhatian betina. Gereja jantan akan membuat sarang bukan sekedar sebagai tempat tinggal, tetapi juga untuk menarik perhatian betina.

Pejantan biasanya akan membuat sarang pada tempat-tempat tertentu agar bisa menarik perhatian betinanya. Mereka biasa membangun sarang di jembatan, bawah atap maupun di lubang-lubang pepohonan.

5. Kemampuan Terbang yang Cepat

Kemampuan Terbang yang Cepat

Jangan meragukan kemampuan terbang burung gereja. Mereka mampu terbang dengan kecepatan luar biasa, yaitu 24 mil per jam atau setara dengan 38.000 km. Dalam keadaan bahaya, mereka dapat melakukan akselerasi dengan meningkatkan kemampuan terbang menjadi 31 mil/ jam.

6. Suka Berselingkuh

Suka Berselingkuh

Ditemukan fakta unik melalui analisa genetik pada telur burung gereja. Dari analisis tersebut didapatkan fakta bahwa hanya sebagian kecil telur burung yang diteliti memilki DNA yang identik dengan kedua orang tuanya. Dengan kata lain, burung jantan dan betina suka berselingkuh.

7. Hari Burung Gereja Sedunia

Hari Burung Gereja Sedunia

Kalau ada jenis burung yang diperingati setiap tahun mungkin burung ini menjadi satu-satunya. Peringatan tersebut dilakukan pada setiap tanggal 20 Maret. Dengan peringatan itu diharapkan kesadaran konservasi pada burung tersebut semakin meningkat.

Peringatan dilakukan pertama kalinya pada tahun 2010 yang lalu dengan melihat fakta bahwa jumlah burung pipit dan spesiesnya semakin langka secara global. Mengingat peranan ekologisnya yang penting, kepunahan burung pipit dan gereja bisa mengganggu ekosistem alam keseluruhan.

Secara fisik memang  burung ini terlihat serupa dengan burung pipit, walaupun berasal dari keluarga yang berbeda. Berbeda dengan burung pipit, burung gereja sebaiknya tidak dipelihara dengan alasan bisa menimbulkan gangguan pada kehidupan manusia.

Burung gereja memiliki beberapa sifat yang menarik, yaitu kemampuan terbang yang sangat cepat, bisa berenang dan lain sebagainya. Uniknya lagi, ada peringatan setiap tahun khusus untuk burung tersebut dalam rangka meningkatkan kesadaran konservasi pada spesies global mereka di dunia.