Burung Hantu: Karakteristik, Jenis dan Tips Memelihara

Posted on

Kebanyakan orang mengaitkan keberadaan burung hantu dengan hal berbau klenik atau mistis. Padahal, sebagai salah satu hewan yang hidup di alam liar burung ini ada yang jinak bahkan dijadikan hewan peliharaan.

Salah satu fauna kelompok Aves ini sudah teridentifikasi sebanyak 222 spesies di berbagai belahan dunia. Memang ada yang masuk kategori berbahaya seperti jenis bengal, eurasia, dan bertanduk besar. Tapi, beberapa diantara spesies tersebut masuk kategori ramah dan menyenangkan lho.

Buat yang penasaran ingin menjadikannya pet di rumah, coba cek penjelasan tentang karakteristik dan jenis terbaik untuk dijadikan penjaga rumah.

Karakteristik Burung Hantu

Karakteristik Burung Hantu

Sebagai salah satu hewan yang aktif di malam hari, jenis aves ini punya karakteristiknya sendiri. Sehingga sangat mudah membedakannya dengan jenis burung lain. Penting bagi yang mau memeliharanya, supaya dapat merawat dengan cara yang tepat.

Morfologi

Mata menghadap ke arah depan dengan ukuran lebih besar dibandingkan kebanyakan mata burung jenis lain. paruhnya mirip dengan paruh yang dimiliki elang Jawa, dengan bentuk yang bengkok sehingga memudahkannya mencabik daging mangsanya

Leher dari fauna dengan nama Inggris owl ini bisa berputar hingga 180 derajat, memudahkannya memantau kondisi sekitar.

Habitat

Burung yang memiliki nama latin Strigiformes ini, memiliki habitat alami di hutan hingga padang rumput. Bisa dibilang dia bisa menetap di daerah yang terbuka dan luas. Sehingga aktivitasnya di malam hari lebih leluasa, baik itu mencari makanan atau sekedar melakukan perjalanan malam.

Sarang

Bicara soal sarang, dia dapat membuat sarang di berbagai tempat yang menurutnya nyaman. Seperti di gundukan tanah, di atas pohon, bahkan di lobang persembunyian tikus.

Biasanya sarang akan dibuat dari rumput, dedaunan, atau ranting pohon, namun ada juga yang membuatnya dari sisa bulu-bulu mangsa yang sudah dimakan oleh kawanan burung ini.

Jenis Hewan Buas

Termasuk dalam kelompok binatang buas karena jenis karnivora karena memakan daging. Dia akan memangsa hewan kecil seperti tikus, rakun, dan lainnya kemudian dengan cakar dan paruhnya daging mangsa dilahap sampai kenyang.

Sayap dan Ekor

Sayap yang dimilikinya memiliki ukuran sekitar tiga kali dari ukuran badannya jika sedang direntangkan. Sedangkan ekornya tergolong pendek.

Mata dan Telinga

Hewan ini memiliki mata yang sangat tajam bahkan di malam hari, sehingga memudahkannya mencari mangsa. Indera pendengarannya juga sangat kuat didukung oleh bulu di bagian wajahnya, yan memiliki fungsi untuk menjadi radar asal suara yang didengarnya.

Kemampuan Reproduksi

Seekor betina dewasa bisa menghasilkan maksimal empat telur sekali musim kawin. Biasanya musim kawin terjadi saat iklim sedang, namun sangat tergantung pada jenis spesiesnya karena ada juga yang kawin pada cuaca lembab dan cenderung dingin.

Flirting Ala Burung Hantu

Sama seperti burung pada umumnya, di musim kawin owl jantan akan mencoba memikat betina dengan berbagai cara. Mulai dari mengeluarkan suara khasnya, hingga memberikan makanan kepada betina untuk mengajaknya kawin. Jika berhasil, maka betina akan datang ke sarangnya.

Jenis Burung Hantu yang Cocok Dijadikan Hewan Peliharaan

Meskipun masuk kategori hewan liar dan pada umumnya buas, namun ada beberapa jenis dari burung yang sering disebut celepuk ini bisa dijadikan peliharaan. Asalkan merawatnya dengan cara yang benar.

1. Ninox scutulata

Ninox scutulata

Kalau orang Indonesia mengenalnya dengan nama punggok coklat, memiliki bulu berwarna coklat gelap dan mata membulat yang juga berwarna coklat. Ukuran panjang badannya berkisar 27 cm sampai 33 cm.

Makanan utamanya yaitu kadal, serangga, capung, atau kepiting dan mampu terbang dengan kepakan sayap relatif cepat. Oleh karena itu sering disebut owl elang.

2. Glaucidium castanopterum

Glaucidium castanopterum

Sering dipanggil Beluk Watuk Jawa dan merupakan jenis endemik Indonesia. Ukurannya relatif kecil, hanya berkisar 24 cm saja dengan warna merah bata [ada bulu dan mata coklat kekuningan. Sedangkan dibagian kaki terdapat corak hijau.

Habitat aslinya ada di hutan dataran rendah Pulau Jawa, beda dengan jenis lainnya Beluk Watuk Jawa lebih aktif di siang hari ketimbang malam.

3. Bubo sumatranus

Bubo sumatranus

Nama lainnya adalah beluk jampuk, yang menjadi salah satu jenis populer sebagai hewan peliharaan. Ukuran tubuhnya lebih besar yaitu mencapai 45 cm, degan warna dominan abu-abu dan sedikit garis putih pada bagian alis.

Kenapa bisa dipelihara? Salah satu alasannya adalah karena makanannya mudah didapatkan seperti ikan kecil, mamalia kecil, reptil, dan burung yang memiliki ukuran lebih kecil darinya.

Selain itu, burung hantu yang satu ini juga dikenal sangat setia dengan pasangannya, setiap musim kawin hanya akan datang ke sarang yang sama.

4. Otus spilocephalus

Otus spilocephalus

Ada lagi jenis yang dikenal dengan nama lain celepuk gunung atau mountain scops owl. Keunikannya ada pada suara yang bisa bernada tinggi dan rendah, ada yang bilang mirip suara radar.

Makanannya adalah serangga seperti kumbang dan ngengat, tikus, hingga burung berukuran kecil. Di habitat aslinya di daerah pegunungan, sarang burung ini kebanyakan adalah bekas dari sarang burung pelatuk dan terletak maksimal 7 meter di atas pohon atau dari permukaan tanah.

Mau Memelihara Burung Hantu? Ini Tipsnya

Mau Memelihara Burung Hantu Ini Tipsnya

Mungkin ada yang penasaran ingin memiliki burung jenis ini sebagai hewan peliharaan. Sebelum memutuskan untuk memeliharanya, pastikan untuk membaca tips berikut ini sebagai panduannya.

Pilih yang Masih Kecil

Kenapa memilih hewan yang masih kecil? Supaya tidak sulit dalam perawatannya, dapat dilatih agar tidak agresif karena sejatinya burung ini sangat agresif lho.

Jika baru dipelihara ketika sudah dewasa, butuh waktu penyesuaian diri yang cukup lama dan pastinya energi untuk membuatnya stabil dan tidak agresif.

Tempat Bertengger, Bukan Sangkar

Jangan pelihara di dalam sangkar karena owl terbiasa hidup di alam bebas, buatkan saja tempatnya untuk bertengger. Tempat ini, sering dipakai untuk memelihara burung kakak tua dimana nantinya di bagian kaki burung diberi tali supaya tidak bisa terbang terlalu jauh.

Selain itu, untuk dijadikan tempat bertengger juga akan mempermudah menjinakkan jika Anda memilih burung hantu yang sudah dewasa untuk dipelihara.

Jangan Biarkan Kontak Langsung dengan Matahari

Sebagai hewan nokturnal yang aktif di malam hari, jangan sampai menempatkannya di lokasi yang terpapar matahari langsung karena akan membuat hewan tersebut stres.

Anda bisa memilih lokasi yang terlindung matahari namun tidak terlalu gelap, supaya fauna ini tetap bisa beraktivitas tanpa rasa takut dan tidak nyaman

Pakan yang Tepat dan Rutin

Jangan lupa untuk memberikan pakan yang tepat sesuai jenis dan umur dari hewan tersebut. Takarannya jangan terlalu banyak, namun pastikan selalu tersedia kapanpun dia ingin makan.

Letakkan saja pakan tersebut di dalam wadah yang terjangkau oleh burung tersebut, begitu juga dengan air minum.

Tertarik untuk memelihara burung hantu di rumah? Coba cek dulu karakteristik dan jenis yang cocok untuk dipelihara. Setelah itu, pastikan untuk memeliharanya dengan cara yang tepat ya!