10 Spesies Burung Rangkong Asli Indonesia yang Dilindungi

Posted on

Burung rangkong merupakan fauna dengan ciri khas yang terdapat pada paruhnya, yaitu besar dan melengkung. Setidaknya ada kurang lebih 62 jenis rangkong yang tersebar di wilayah Afrika, Asia dan Melanesia, termasuk Indonesia.

Indonesia sendiri dikenal sebagai negara yang mempunyai keanekaragaman hayati, salah satunya spesies rangkong. Burung berparuh besar tersebut banyak terdapat di hutan-hutan Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua.

Spesies rangkong Indonesia terbesar ada di Pulau Sumatera, kemudian diikuti oleh Kalimantan  dan Papua. Peranan rangkong di hutan-hutan adalah untuk membantu kelestarian alam. Adanya rangkong menunjukkan bahwa masih banyak pepohonan besar di hutan-hutan tersebut.

Spesies Burung Rangkong Asli Indonesia

Rangkong yang menjadi pertanda masih hijaunya kawasan hutan sebenarnya merupakan kabar baik. Sayangnya, bentuk paruhnya yang unik memicu terjadinya perburuan ilegal pada unggas langka tersebut.

Perburuan rangkong sebenarnya adalah hal yang dilarang oleh pemerintah, sebagaimana Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 106/ 2018. Menurut Permen tersebut, rangkong merupakan hewan yang dilindungi dan sudah hampir punah sehingga tidak boleh diburu.

Peraturan Menteri (Permen) dibuat sebagai upaya untuk melindungi spesies rangkong Indonesia yang jumlahnya semakin sedikit. Adapun spesies rangkong asli Indonesia, diantaranya yaitu :

1. Rangkong Gading

Rangkong Gading

Rangkong gading menjadi satu-satunya jenis rangkong yang memiliki balung dari keratin padat. Tapi sangat disayangkan ternyata kelebihannya tersebut sekaligus membuat rangkong gading menjadi spesies yang paling terancam keberadaannya.

Keunikan yang dimiliki oleh rangkong asal Indonesia ini membuat orang memburunya dan menyebabkan jumlahnya semakin berkurang di alam. Kondisi bahaya dapat dibaca dari status konservasi yang diberikan oleh IUCN terhadap rangkong gading.

IUCN telah meningkatkan status spesies rangkong gading menjadi “Terancam Kritis” dari “Mendekati Kritis”, yang artinya hanya satu level sebelum menuju status punah. Perubahan status konservasi tersebut diberikan oleh IUCN pada tahun 2015 yang lalu.

2. Rangkong Badak

Rangkong Badak

Spesies burung rangkong asal Indonesia selanjutnya yaitu rangkong badak. Rangkong jenis ini mempunyai ukuran badan yang relatif besar, sebagaimana namanya. Rangkong badak akan mencari makanan secara berpasang-pasangan.

Saat berburu makanan, rangkong badak akan saling berpisah tapi dalam jarak yang hanya 300 meter saja. Ketika berpisah tersebut, rangkong tetap akan melakukan komunikasi satu sama lain dengan cara mengeluarkan bunyi-bunyian. Oleh IUCN, status rangkong badak adalah “Rentan”.

3. Kangkareng Sulawesi

Kangkareng Sulawesi

Rangkong langka lainnya ada secara endemik di Pulau Sulawesi dalam jumlah yang relatif sedikit. Nama lainnya adalah Sulawesi Hornbill, merupakan salah satu dari tiga jenis spesies rangkong endemik yang berada di pulau tersebut.

Rangkong Karangkeng Sulawesi ini mempunyai ukuran badan yang relatif lebih besar dari dua  spesies lainnya. Sama dengan rangkong badak, rangkong yang berasal dari Sulawesi tersebut juga memiliki status konservasi “Rentan”.

4. Julang Sulawesi

Julang Sulawesi

Bukan hanya Karangkeng Sulawesi saja yang merupakan endemik pulau Celebes. Masih ada lagi yaitu Julang Sulawesi, yang memiliki ukuran tubuh paling kecil dibandingkan dengan spesies yang lainnya. Status konservasinya oleh IUCN yaitu “Rentan” seperti Karangkeng Sulawesi.

5. Julang Sumba

Julang Sumba

Di bagian timur kepulauan Indonesia juga ada jenis rangkong yang memiliki status “Rentan” oleh IUCN. Namanya, Julang Sumba, yang spesiesnya terdapat secara endemik di Kepulauan Sumba, Nusa Tenggara. Burung ini hidup pada kanopi-kanopi hutan di pulau tersebut.

6. Julang Jambul Hitam

Julang Jambul Hitam

Julang jambul hitam atau enggang klihingan adalah sebutan bagi burung rangkong jambul hitam. Ciri khasnya ada pada suaranya yang lebih lantang dan keras dibandingkan jenis lainnya. Tempat hidup yang disukainya yaitu di lubang-lubang yang terbentuk secara alami di pohon.

Julang jambul hitam juga memiliki klasifikasi dan status konservasi yang dikeluarkan oleh IUCN. Status konservasi rangkong jambul hitam yaitu “Terancam Bahaya”, sehingga jumlahnya tinggal sedikit saja di alam.

Rangkong jenis ini termasuk aktif dalam pergerakannya. Habitatnya dapat ditemukan di wilayah hutan berawa-rawa. Biasanya berada di tempat dengan ketinggian kurang dari 300 meter di atas permukaan laut.

7. Kangkareng Perut Putih

Kangkareng Perut Putih

Ini merupakan jenis rangkong yang ada di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya, seperti Malaysia, Vietnam, Kamboja, Singapura, Brunai, Myanmar, Nepal, India dan sebagainya. Ciri khas rangkong ini yaitu bulu matanya yang panjang dan berfungsi sebagai pelindung dari matahari.

8. Rangkong Papan

Rangkong Papan

Rangkong papan adalah burung yang berasal dari Pulau Sumatera. Rangkong papan tidak seperti jenis lainnya karena memiliki sifat yang khas. Karakter rangkong papan yaitu cenderung suka menyendiri pada wilayah yang menjadi teritorialnya. Statusnya oleh IUCN adalah “Rentan”.

9. Kangkareng Hitam

Kangkareng Hitam

Rangkong yang juga dinamakan Kangkareng Hitam ini juga tidak kalah unik dari yang lainnya. Rangkong jenis kangkareng hitam konon merupakan burung yang sangat setia kepada pasangannya. Kangkareng hitam adalah jenis rangkong yang diberikan status konservasi “Rentan” oleh IUCN.

10. Enggang Jambul

Enggang Jambul

Keunikan rangkong yang membuatnya sering diburu oleh orang-orang tidak bertanggungjawab adalah paruhnya yang besar dan bengkok. Namun bagi rangkong yang satu ini tidak hanya paruhnya saja yang menarik tetapi juga jambulnya.

Seperti namanya, enggang jambul mempunyai keunikan pada jambul di atas kepalanya yang sekaligus juga menjadi mahkota baginya. Di alam liar, rangkong yang mempunyai jambul ini dapat hidup secara berkelompk baik dalam jumlah kecil maupun besar.

Kelompok kecil rangkong enggang jambul biasanya berisi antara 3-8 ekor sedangkan untuk kelompok besar bisa mencapai hingga 20 ekor. Enggal jambul merupakan rangkong yang diberikan status “Terancam Berbahaya” oleh IUCN.

Fakta Menarik tentang Burung Rangkong

Fakta Menarik tentang Burung Rangkong

Rangkong bukan hanya merupakan burung langka yang harus dilindungi saja, tetapi juga ada beberapa fakta menarik tentangnya. Fakta menarik rangkong yang dimaksud, yaitu :

1. Penjaga Kelestarian Hutan

Rangkong memiliki daya jelajah yang cukup jauh dengan kemampuan terbang mereka. Burung ini mampu terbang hingga sejauh 100 km persegi, dan ini membuatnya sebagai penyebar biji-bijian di hutan yang sangat efektif untuk menjaga kelestarian hutan.

Adanya burung rangkong di suatu hutan bisa dikatakan sebagai salah satu pertanda bahwa pepohonan di tempat tersebut rindang. Pencernaan rangkong tidak merusak biji yang dimakannya, sehingga ketika jatuh ke tanah akan tumbuh menjadi pohon-pohon baru.

2. Lambang Kesucian Suku Dayak

Bukan burung biasa karena rangkong merupakan lambang kesucian bagi suku yang hidup di Kalimantan, yaitu Dayak. Selain dianggap sebagai lambang kesucian, rangkong juga menggambarkan kekuatan dan kekuasaan.

Anggapan suku Dayak terhadap rangkong dapat dilihat dari kesenian tradisionalnya, yang kebanyakan dipasangi hiasan mirip bulu-bulu burung tersebut. Masyarakat suku Dayak sering melakukan komunikasi dengan leluhur mereka menggunakan rangkong sebagai perantara.

Oleh sebab itu juga, suku Dayak mempercayai bahwa rangkong merupakan burung yang memberikan perlindungan kepada Pulau Kalimantan. Menurut kepercayaan mereka, rangkong sering menampakkan diri sebagai burung raksasa dan dinamakan Panglima Burung.

Spesies burung rangkong tersebar di beberapa negara kawasan Asia, Afrika dan Melanesia, termasuk Indonesia. Sayangnya, diantara sekian banyak rangkong asal Indonesia, jumlahnya makin sedikit saja akibat perburuan ilegal. Spesies rangkong lokal terbesar ada di Pulau Sumatera.