Fakta Gorila dan Apa Saja Perbedaannya dengan Simpanse

Posted on

Apakah primata yang terbesar di dunia? Jawabannya adalah gorila. Bukan saja menjadi primata dengan ukuran paling besar, hewan ini juga memiliki DNA yang mirip dengan manusia hingga mencapai 98%.

Gorila adalah keluarga primata yang kehidupannya sangat dekat dengan manusia setelah simpanse. Di dunia ini terdapat dua jenis spesies hewan primata tersebut yaitu gorila barat (western gorilla) dan gorila timur (eatern gorilla).

Sayangnya, keberadaan hewan monyet besar ini terancam punah dan jumlahnya tinggal sedikit saja. Penyebab terbesar kepunahan gorila disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak menjaga keseimbangan alam.

Fakta Penting Tentang Gorila

Primata besar ini dikenal sebagai penjaga hutan yang baik, jadi sebenarnya keberadaannya sangat penting dalam usaha pelestarian alam. Selain itu, gorila dikenal sebagai hewan yang memiliki kepandaian tinggi.

Hewan yang semakin sedikit jumlahnya karena habitatnya dirusak oleh manusia tersebut mempunyai fakta-fakta menarik. Dilansir dari buku berjudul Gorilla Society oleh Alexander H. Harcout, berikut ini fakta penting terkait primata besar tersebut.

1. DNA Mirip dengan Manusia

DNA Mirip dengan Manusia

Seperti mahkluk hidup lainnya, hewan ini juga memiliki taksonomi khusus. Gorila berasal dari famili Hominidae, sama dengan orang utan dan simpanse. Masuknya gorila dalam famili Hominidae membuatnya memiliki klasifikasi yang sama dengan manusia.

Inilah alasan ilmiah kenapa DNA pada hewan ini memiliki kemiripan yang sangat tinggi dengan manusia. Bahkan kemiripannya hampir 100% yaitu sekitar 97%-98%. Sehingga wajar juga kalau gorila bisa hidup berdampingan dengan manusia.

2. Primata Terbesar

Primata Terbesar

Gorila memiliki ukuran tubuh yang sangat besar, terutama yang berjenis kelamin jantan. Hewan ini adalah spesies kera yang terbesar. Menurut Mitani dkk, berat tubuh kera besar ini dapat mencapai 165 kg untuk pejantannya.

Sementara itu, untuk yang betina berat badannya hanya sekitar setengahnya saja yaitu 80 kg. Gorila jantan bukan hanya berukuran sangat besar, tetapi juga mempunyai karakter seksual sekunder yang sangat khas.

3. Karakteristik Seksual Sekunder yang Khas

Karakteristik Seksual Sekunder yang Khas

Telah disebutkan bahwa pada primata terbesar ini yang jenis kelaminnya jantan akan mempunyai kekhasan pada karakteristik seksual sekundernya. Pejantan memiliki kemampuan keberhasilan perkawinan lebih tinggi dibandingkan perilaku terkait keberlangsungan hidup atau mengasuh anak.

Selain itu, dimorfisme seksual pada kera besar tersebut membuat yang jantang dapat mengendalikan perilaku betinanya. Dimorfisme juga menyebabkan gorila melakukan persaingan antar pejantan untuk mendapatkan pasangan saat akan melakukan perkawinan.

4. Habitat Asal

Habitat Asal

Dimanakah gorila hidup? Hewan berbadan besar ini habitatnya berada di daratan Afrika tepatnya di hutan-hutan yang ada di sana. Ironisnya, tempat hidup tersebut makin lama semakin sempit akibat rusaknya habitat karena perilaku manusia yang membabati hutan.

Di belahan lain Afrika yaitu di negara Kongo bagian barat, terdapat habitat gorila dataran rendah. Habitat hewan yang sama juga bisa ditemui di negara Gabon. Sedangkan habitat eastern gorilla ada di Kongo bagian timur.

Sementara di negara-negara lainnya di Benua Afrika, terdapat habitat gorila gunung. Biasanya, habitat hewan tersebut dapat ditemukan di daerah pegunungan negara Rwanda, Uganda dan juga Kongo timur.

Habitat yang paling disukai oleh gorila yaitu hutan-hutan yang memiliki persediaan makanan melimpah. Meskipun begitu, kera besar ini tidak begitu menyukai hutan yang terlalu lebat, karena akan menyulitkan gerakannya akibat tubuh yang besar.

Gorila lebih suka hidup di hutan bersama kumpulannya secara berkelompok yang biasanya terdiri dari 3 hingga 30 ekor. Uniknya, dalam satu kelompok hanya terdapat satu ekor pejantan, 3-4 betina dan 5-6 gorila yang masih muda. Tentu saja, pejantan satu-satunya itu akan menjadi pemimpin.

5. Masa Hidup

Masa Hidup

Gorila bisa hidup sampai berapa tahun? Pertanyaan tersebut memang tdak memiliki jawaban yang pasti. Faktanya, seringkali kematian kera besar itu seringkali tidak diketahui. Perhitungan usia gorila berdasarkan jumlah yang menghilang juga kurang valid, karena bisa jadi mereka migrasi.

Penelitian tentang masa hidup dan umur membutuhkan waktu yang sangat panjang. Namun, seperti yang diungkapkan oleh Robbins, usia gorila gunung betina rata-rata mencapai 20-23 tahun. sedangkan yang jantan 26 tahun.

Hingga saat ini, gorila tertua di dunia yaitu Effie, mati pada usianya yang ke-40. Betina yang mengalami dimorfisme secara seksual pada umumnya akan memiliki masa hidup yang lebih panjang dibandingkan lainnya.

6. Perilaku Sehari-Hari

Perilaku Sehari-Hari

Memiliki kemiripan DNA yang hampir sempurna dengan manusia, apakah akan membuat perilaku kera berukuran besar itu juga sama dengan manusia? Pusat Primata Schmutzer pernah melakukan penelitian terhadap perilaku gorila.

Sebagai subyek digunakan tiga ekor gorila jantan yang mempunyai usia berbeda, supaya hasilnya lebih mudah untuk diketahui. Menurut penetian tersebut, dua ekor gorila berat badannya naik karena pola makan yang dilakukan.

Sedangkan satu ekor lainnya justru sebaliknya yaitu mengalami penurunan berat badan yang diakibatkan oleh kehadiran pengunjung. Adanya pengunjung membuat hewan tersebut merasa stres dan tubuhnya menjadi kurus.

Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa perilaku berpindah pada hewan tersebut lebih dominan dibandingkan makan ataupun istirahat. Gorila bisa menghabiskan waktunya hingga 13 jam untuk tidur.

Perbedaan Gorila dan Simpanse

Perbedaan Gorila dan Simpanse

Gorila dan simpanse sama-sama mempunyai kehidupan yang dekat dengan manusia dan keduanya masuk ke dalam kelompok primata. Kedua jenis primata tersebut juga memiliki ukuran tubuh yang serupa sehingga sering dianggap sama.

Namun sebenarnya, kedua kera berbadan besar tersebut mempunyai ciri-ciri fisik yang berbeda jika diperhatikan baik-baik. Apa sajakah perbedaan yang terdapat pada gorila dan simpanse, berikut ini penjelasannya.

1. Ukuran Tubuh

Perbedaan yang pertama dilihat dari ukuran tubuh kedua primata, dimana simpanse mempunyai badan yang lebih ramping. Rata-rata simpanse mempunyai ukuran berat maksimal 130 kg dan tingginya 0,9-1,5 meter.

Sedangkan gorila bisa mencapai bobot 205 kg dengan tinggi mencapai 1,9 meter. Dari ukuran tubuhnya saja sudah dapat diketahui kenapa gorila menjadi primata terbesar. Secara fisik, gorila lebih besar dan tinggi daripada simpanse.

2. Warna Kulit dan Bulu

Kulit simpanse warnanya merah muda hingga cokelat, sedangkan gorila makin dewasa maka warna kulitnya akan semakin menghitam. Jadi, kalau kera berukuran besar dan warnanya hitam, maka bisa dipastikan kalau itu gorila bukan simpanse.

Selain pada warna kulit, ciri fisik lainnya yang dapat dikenali pada kedua jenis primata tersebut adalah bulunya. Simpanse muda maupun tua memiliki bulu yang warnanya sama yaitu hitam, sementara gorila tua bulunya akan berubah menjadi keabu-abuan.

3. Kelompok

Simpanse dan gorila sama-sama hidup secara berkelompok, tetapi ada perbedaan yang mencolok. Simpanse membentuk kelompok dimana didalamnya terdapat beberapa pejantan dan betina, beda dengan gorila yang hanya mempunyai satu pejantan dalam satu kerumunan.

Bersama kelompoknya, simpanse akan membuat sarang di atas pohon untuk hidup. Sementara gorila yang tubuhnya sangat besar, lebih suka membangun sarang mereka di tanah. Dengan membuat sarang di tanah, maka mereka tidak akan jatuh karena bobot tubuhnya yang berat.

Gorila yang merupakan primata dengan tubuh terbesar di dunia, banyak ditemukan di negara-negara Benua Afrika. Kera berukuran besar tersebut memiliki DNA yang sangat mirip dengan manusia, yaitu sekitar 97% sampai dengan 98%.