10 Contoh Hewan yang Bertelur (Ovipar) dan Penjelasannya

Posted on

Hewan di dunia ini umumnya berkembang biak melalui beberapa cara, salah satunya adalah bertelur. Ciri-ciri utama hewan yang bertelur atau ovipar yaitu tidak memiliki daun telinga, kelenjar susu, dan saluran uterus.

Mereka biasanya akan mengerami telurnya selama beberapa waktu agar bisa menghasilkan anak hewan. Contohnya kerap kita jumpai di sekitar seperti bebek, ayam, ikan, ular, katak, kura-kura, dan masih banyak lagi.

Apa Itu Hewan Ovipar?

Apa Itu Hewan Ovipar

Hewan ovipar termasuk dalam kategori hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur.  Pembuahan hewan ovipar dimulai dengan adanya perkawinan antara indukan jantan dan betina.

Jantan mengeluarkan sperma yang akan membuahi sel telur dari calon indukan betina. Jika sel telur sudah dibuahi maka menghasilkan telur yang dilapisi oleh cangkang.  Janin yang berkembang dalam telur ini akan terjadi secara eksternal.

Janin yang sudah berkembang akan langsung menetas dan menjadi anakan hewan sejenis. Untuk jangka waktu penetasan telur tidak dapat dipastikan karena tergantung dari jenis hewannya. Namun untuk telur ayam ataupun unggas lainnya membutuhkan waktu sekitar 21 hari.

Ciri-Ciri yang Dimiliki Hewan Bertelur

Ciri-Ciri yang Dimiliki Hewan Bertelur

Ovipar memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenis hewan yang lainnya. Ciri-ciri ini bisa dilihat dengan mudah dari beberapa struktur tubuhnya yaitu:

  • Hewan yang bertelur tidak memiliki daun telinga, namun masih bisa mendengar suara dengan memanfaatkan reseptornya.
  • Ovipar tidak mempunyai kelenjar susu di bagian tubuhnya sehingga tidak akan menyusui anaknya.
  • Janin akan mendapatkan makanan yang ada di dalam telur, bukan dari induknya.
  • Perkembangan janin tidak terjadi di dalam tubuh sang induk, melainkan di dalam cangkang.

10 Contoh Hewan yang Bertelur atau Ovipar

Hewan bertelur atau ovipar terbagi dalam beberapa jenis seperti reptil, unggas, amfibi, dan serangga. Supaya lebih paham, berikut adalah beberapa contoh beserta pembahasannya yang bisa menambah wawasan.

1. Ayam

Ayam

Salah satu contoh hewan ovipar yang kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ayam. Telur dari hewan ini seringkali dijual dan dikonsumsi yang diolah dahulu menjadi aneka menu masakan.

Namun bisa juga ditetaskan melalui proses pengeraman untuk menghasilkan anak hewan yang sejenis. Proses pengeraman telur ayam biasanya akan berlangsung sekitar 21 hari dengan suhu telur hangat.

Dilihat dari bentuk fisiknya, sudah jelas bahwa hewan yang bertelur ini tidak mempunyai daun telinga. Begitu pula dengan tidak adanya puting pada bagian tubuhnya sehingga menandakan unggas ini tidak akan menyusui anaknya.

2. Ular

Ular

Meskipun tidak semuanya, tetapi sebagian besar spesies ular berkembang biak dengan cara bertelur. Beberapa diantaranya adalah ular kobra, elapidae, dan ular yang mengandung racun lainnya.

Lokasi yang paling disukai ular untuk bertelur adalah lubang atau celah alami pada tanah lembab. Namun sebelum bertelur, mereka biasanya akan memastikan kembali apakah lokasinya sudah cukup aman dari predator.

Ular kobra dalam sekali bertelur mampu menghasilkan lebih dari 20 buah telur. Setelah itu, mereka akan pergi meninggalkan telurnya sehingga tidak melakukan proses pengeraman. Masa inkubasi yang diperlukan yaitu kurang lebih mulai dari 2 sampai dengan 3 bulan lamanya.

3. Buaya

Buaya

Siapa yang tak kenal buaya? Buaya menjadi salah satu predator berbahaya yang paling ditakuti oleh manusia dan hewan lainnya.

Seekor buaya betina mampu menghasilkan telur mulai dari 50 sampai dengan 90 butir telur. Telurnya memiliki ukuran yang sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan telur ayam ataupun ular.

Mereka biasanya membuat sebuah sarang yang dekat dengan sungai untuk dijadikan tempat bertelur. Setelah itu, buaya betina akan mengawasi telurnya sampai menetas supaya tidak diganggu predator.

4. Burung Unta

Burung Unta

Burung unta menjadi salah satu jenis burung dengan ukuran terbesar di dunia. Jenis hewan yang bertelur ini memiliki tinggi sekitar 2,5 meter dengan berat mulai dari 100 sampai dengan 120 kilogram. Selain itu, burung unta juga sangat gesit karena bisa berlari dengan kecepatan 65 km per jam.

Mereka biasanya membuat sarang yang mampu menampung beberapa burung yang ingin bertelur. Setelah itu, indukan betina mengerami telurnya sendiri pada siang hari secara bergantian. Sedangkan penjantan juga ikut mengerami telurnya di malam hari sehingga memang unik.

5. Ikan Salmon

Ikan Salmon

Salmon termasuk salah satu hewan bertelur yang hidup di perairan air laut maupun tawar.  Mereka biasanya melakukan migrasi pada lokasi yang cukup jauh dan aman, yaitu di hulu sungai.

Jumlah telur ikan salmon bisa dibilang sangat banyak karena mencapai sekitar 5000 telur.  Jika sudah menetas, anakan ikan salmon masih berada di sungai sekitar 5 bulan sampai 1 tahun lamanya.

Setelah itu, mereka akan bermigrasi ke laut dan menetap selama kurang lebih 5 tahun. Mereka bisa beradaptasi cukup mudah dan memakan kepiting, udang, ataupun ikan-ikan kecil.

6. Cicak

Cicak

Kadal mungil yang kerap menempel di dinding atau atap rumah ini termasuk dalam ovipar. Hewan yang bertelur ini menyembunyikan telurnya di tempat aman seperti kulit kayu, atap, dan lain sebagainya.

Tujuannya supaya telur tersebut nantinya berhasil menetas tanpa gangguan predator. Meskipun begitu, ternyata ada pula jenis cicak yang mengalami perkembangbiakan dengan ovovivipar.

7. Katak

Katak

Katak termasuk dalam kelompok amfibi yang melakukan perkembangbiakan dengan bertelur. Betina biasanya akan mengeluarkan sel telur di dalam air yang kemudian dibuahi langsung oleh pejantan.

Sel telur yang berhasil dibuahi akan mengalami perkembangan dan menetas di tempat yang sama. Telur yang menetas tidak akan langsung berubah menjadi seekor katak, melainkan berudu atau kecebong. Namun akan melalui proses metamorfosis sehingga tumbuh menjadi seekor katak.

8. Semut

Semut

Mungkin banyak yang belum tahu kalau serangga kecil ini termasuk dalam hewan ovipar. Seekor semut dapat menghasilkan telur sekitar 100 ribu hingga 300 ribu butir telur selama beberapa hari.

Prosesnya juga dimulai dengan dengan perkawinan antara semut betina dengan pejantan. Telur semut yang menetas memiliki beberapa tugas berbeda seperti tentara, pekerja, pejantan, ataupun ratu.

9. Belalang

Belalang

Belalang biasanya akan mulai bertelur ketika memasuki pertengahan musim kemarau. Lokasi untuk tempat bertelur yaitu di dedaunan atau di dalam tanah dengan waktu sekitar 3 hingga 4 hari.

Namun dibutuhkan waktu yang sangat lama sampai telur tersebut berhasil menetas, yaitu 10 bulan. Telur yang menetas tersebut akan berubah menjadi bayi belalang atau nimfa muda tanpa sayap. Peluang hidup bayi belalang ini hanya 50% karena sering diincar predator seperti tikus dan burung.

10. Kupu-Kupu

Kupu-Kupu

 

Contoh dari hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur selanjutnya adalah kupu-kupu. Kupu-kupu sendiri termasuk dalam hewan arthropoda atau serangga yang memiliki bentuk paling cantik dan indah.

Mereka biasanya bertelur di celah-celah daun supaya aman dari incaran para predator. Jika telurnya menetas maka akan menjadi larva atau yang lebih dikenal sebagai ulat. Ulat tersebut akan berubah menjadi kepompong hingga kupu-kupu dewasa.

Hewan yang bertelur atau ovipar terbagi dalam beberapa kelompok seperti burung atau unggas, amfibi, reptil, dan serangga. Mereka memiliki beberapa ciri-ciri khusus seperti tidak memiliki daun telinga dan kelenjar susu sehingga tidak menyusui anaknya.