7 Jenis Ular Sawah Kecil dan Besar, Kenali Sekarang Juga!

Posted on

Tinggal di daerah persawahan memang sangat sejuk dan terasa damai. Akan tetapi, juga terdapat beberapa hal yang harus diwaspadai, termasuk keberadaan ular sama. Umumnya, ada banyak jenis ular sawah yang sering ditemui, baik yang memiliki bisa dan berbahaya maupun tidak berbisa.

Ular sawah yang memang memiliki habitat di daerah persawahan hidup untuk berburu makanan, seperti tikus, kodok, hingga kadal. Namun, petani biasanya akan melakukan menyebar pestisida di sekitar padi agar bisa tumbuh dengan baik. Nah, pestisida tersebut dapat membunuh tikus dan kodok.

Alhasil, ular sawah akan kehilangan sumber makanan yang membuatnya bergerak untuk mencari. Hal inilah yang menyebabkan orang-orang yang tinggal di daerah persawahan sering melihat ular. Meskipun sebagian besar tidak berbisa, namun keberadaan ular sawah tetap harus diwaspadai.

Jenis-Jenis Ular Sawah

Saat melihat ular, Anda pasti merasa terkejut. Melakukan pergerakan yang cepat justru akan memancing ular sawah untuk mematuk atau melilit mangsanya. Berikut ini, terdapat beberapa jenis dari ular sawah yang wajib untuk diketahui agar bisa membedakannya antara satu sama lain.

1. Ular Tanah

Ular Tanah

Ular tanah adalah jenis ular yang banyak ditemukan di Jawa Barat. Ular ini biasanya tinggal di lahan pertanian yang sudah tidak terurus dan dalam keadaan lembab. Selain lahan pertanian, ular tanah juga seringkali ditemukan di sekitar pemukiman warga dan cukup mengejutkan.

Bentuk dari ular sawah pada dasarnya tidak terlalu besar, meskipun cenderung gemuk Ular jenis ini juga berukuran pendek, yaitu kurang dari 1 meter. Anda dapat mengenali ular tanah dengan melihat pola segitiga yang ada di bagian sisiknya dan berwarna coklat.

Perilaku ular sawah lebih banyak menunggu mangsa sehingga mampu berkamuflase dengan baik. Ular ini termasuk beracun dan bekas gigitannya akan terasa sangat menyakitkan. Bekas gigitan ular sawah akan membengkak bahkan berpotensi menyebabkan kematian jaringan.

2. Ular Weling

Ular Weling

Ular weling merupakan ular sawah yang memiliki bisa yang sangat mematikan. Ular ini biasanya bergerak di malam hari sehingga semakin menyulitkan manusia untuk mendeteksi keberadaannya. Pada dasarnya, panjang ular weling tergolong sedang, yakni sekitar 1,5 meter.

Bagian tubuhnya berwarna belang hitam dan putih. Bagian kepala ular ini berwarna hitam sedangkan ekornya berwarna putih. Ular weling disebut juga sebagai Malayan Krait. Ular jenis ini sering berburu makanan di sisi jalan setapak, persawahan, bangunan terbengkalai, hingga gorong-gorong air.

Keberadaan ular weling dapat dengan mudah di temukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, Anda wajib berhati-hati saat melihat ular dengan ciri-ciri seperti weling. Jangan lupa, jika bisa dari ular ini dengan cepat dapat membunuh mangsanya.

3. Ular Jali

Ular Jali

Sama halnya dengan weling, ular jali juga banyak ditemukan di Indonesia. Ular ini dikenal juga dengan Indo-Chinese Rat Snake. Saat dewasa, ular jail bisa memiliki panjang hingga 2 meter. Ciri-ciri fisik dari ular ini adalah berwarna coklat-orange, abu-abu, maupun perak.

Sisik di bagian ekor serta belakang tubuh ular jail berwarna kuning dengan tepi hitam. Sementara itu, bagian perutnya berwarna kuning muda. Makanan utama dari ular ini adalah kadal, tikus, katak, maupun berbagai spesies lain yang ada di daerah persawahan.

Ular jail termasuk dalam salah satu jenis ular sawah tidak berbisa. Meskipun demikian, ular ini cukup aktif untuk menggigit manusia atau makhluk lain saat merasa terancam dan berada di posisi yang tidak menguntungkan (tidak bisa kabur).

4. Ular Pucuk

Ular Pucuk

Ular pucuk adalah tipe ular yang memiliki bentuk tubuh yang kecil dan ramping. Bentuknya yang menyerupai pucuk tanaman serta berwarna hijau terang membuat ulat ini diberi nama ular pucuk. Ular ini banyak ditemukan di seluruh kawasan Asia yang memiliki iklim tropis.

Panjang maksimal untuk ular pucuk yang dewasa adalah 2 meter. Meskipun memiliki taring belakang dan sedikit berbisa, tetapi ular ini tidak berbahaya untuk manusia. Makanan ular pucuk adalah katak pohon, reptil kecil, kadal, dan berbagai hewan amfibi lainnya.

Oleh karena itu, ular pucuk banyak ditemukan di persawahan dimana katak banyak hidup. Beberapa tahun terakhir, banyak pecinta reptil yang tertarik untuk memelihara ular ini. Akan tetapi, tentu mereka sudah mampu menjinakkan atau cara memelihara ular tersebut dengan benar.

5. Ular Sendok Jawa

Ular Sendok Jawa

Sesuai namanya, ular sendok jawa merupakan jenis ular asli Indonesia. Jika dilihat secara sekilas, ular ini akan terlihat sangat mirip dengan kobra. Alasannya karena bagian tulang rusuk serviksnya dapat mengembang berbentuk seperti tudung jika sedang berada dalam situasi yang terancam.

Panjang rata-rata ular sendok jawa yakni 1,3 m – 1,8 m. Setelah dewasa, ular sawah ini akan berwarna kehitaman, coklat, maupun kekuningan. Selain daerah asalnya yaitu Jawa, ular sendok juga banyak ditemukan di daerah Alor, Lombok, Flores, Bali, Komodo, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, sebagian besar ular ini hidup di hutan basah maupun tropis. Akan tetapi, ular sendok jawa juga bisa beradaptasi dengan baik dan cepat di habitat lain, terutama persyaratan. Saat merasa terancam, ular sawah ini dapat mengeluarkan bisanya dengan sangat mudah.

6. Ular Sanca Kembang

Ular Sanca Kembang

Nama ular sanca tentu tidak asing lagi di telinga Anda. Hal ini disebabkan karena ular ini seringkali menjadi pembahasan di berbagai media, termasuk muncul dalam skenario drama atau film. Ular sanca kembang termasuk dalam jenis ular yang ada di Papua Nugini, Asia Tenggara, dan Bangladesh.

Jenis ular sawah sanca kembang biasanya ditemukan di hutan hujan tropis, persawahan, dan padang rumput. Ular sawah ini akan memanfaatkan air yang ada di sekitarnya untuk berkamuflase sebelum menyerang mangsanya. Untungnya, ular sanca kembang tidak berbisa.

Meskipun demikian, ular jenis ini diketahui memiliki berat hingga ratusan kilogram dengan panjang bisa mencapai 6 meter. Artinya, gigitannya memang tidak berisiko, namun lilitannya yang sangat kuat tetap mematikan. Warna sisik ular sanca kembangg adlah coklat dan garis-garis hitam memanjang.

7. Ular Sapi

Ular Sapi

Di Indonesia, ular tikus kepala tembaga dikenal juga sebagai ular sapi. Ular sawah ini banyak ditemukan di daerah Jawa, Bangka, Sumatera, dan Kalimantan. Ular sapi biasanya bersifat defensif sehingga agak sulit untuk didekati oleh manusia.

Ukuran maksimal dari ular sapi setelah dewasa adalah 3 meter. Bagian atas tubuhnya berwarna coklat kekuningan atau coklat muda. Sementara itu, bagian bawah tubuh ular sapi cenderung berwarna putih. Jenis ular ini seringkali berkeliaran di pemukiman penduduk, terutama daerah persawahan.

Untungnya, ular sapi termasuk dalam golongan ular yang tidak berbisa. Akan tetapi, jika menggigit manusia, kandungan bakteri yang ada di mulut mular dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Oleh karena itu, Anda diharapkan untuk tetap berhati-hati dan hindari tergigit ular ini.

Setelah mengetahui jenis ular sawah, Anda tentu sudah bisa membedakan mana yang berbisa dan tidak berbisa. Meskipun demikian, tetap lakukan tindakan preventif agar ular-ular tersebut tidak ada di sekitar pemukiman apalagi masuk ke dalam rumah.