7 Fakta Ikan Red Devil di Danau Toba, Ternyata dari Amerika!

Posted on

Umumnya, ikan hias banyak dipelihara karena bentuk dan warnanya yang menarik. Saat ini, terdapat banyak jenis ikan hias yang dipelihara bahkan dibudidayakan oleh para pecinta ikan. Salah satu yang cukup populer adalah ikan red devil atau sering disebut juga dengan setan merah.

Dengan tampilan yang sangat cantik membuat red devil semakin disenangi. Sayangnya, dibalik kecantikannya tersebut ternyata dapat menimbulkan banyak masalah di danau Toba. Hal ini disebabkan karena Red devil termasuk dalam kelompok ikan predator yang memangsa ikan lain.

Alhasil, populasi ikan-ikan jenis lain yang hidup disekitarnya menjadi berkurang. Red devil tergolong cukup buas sehingga kini sudah banyak yang tidak memasukkannya dalam kategori ikan hias. Meskipun demikian, tidak ada yang dapat menolak dari pesona yang dimiliki ikan setan merah ini.

Fakta Menarik dari Ikan Red Devil

Ikan hias red devil bukan merupakan ikan asli Indonesia. Ikan ini tercatat masuk ke dalam negeri sekitar tahun 1990-an yang dibawa langsung dari Malaysia dan Singapura untuk disebarkan ke beberapa waduk. Lalu, apa saja fakta-fakta menarik dibalik ikan setan merah atau red devil? Simak uraian berikut.

1. Berasal dari Amerika Tengah

Berasal dari Amerika Tengah

Red devil diketahui memiliki nama latin yaitu Cichlasoma labiatum. Ikan ini pada awalnya hidup di Danau Nikaragua dan Danau Managua, Amerika Tengah. Red devil memiliki nama yang banyak, seperti ikan Oscar, setan merah, nonong, hingga louhan merah.

Ikan ini masih memiliki hubungan kekerabatan dengan ikan lou han dan sama-sama senang hidup di perairan terbuka. Ikan setan merah lebih senang berada di perairan yang memiliki dasar berupa pasir halus dan seringkali bersembunyi di sela-sela batang kayu yang terendam maupun bebatuan.

2. Digolongkan Sebagai Ikan Predator

Digolongkan Sebagai Ikan Predator

Julukan red devil bukan karena warnanya tubuhnya yang merah, tetapi karena sifatnya yang sangat agresif bahkan termasuk predator. Ikan ini seringkali mengejar ikan-ikan lain untuk bercanda, menggigit,, dan tidak segan untuk membunuhnya secara langsung.

Dengan perilakunya yang ganas, orang-orang yang memelihara red devil selalu memisahkannya dengan ikan jenis lain. Tidak hanya itu, sifat predator yang dimiliki ikan ini tidak hanya berlaku pada spesies lain, melainkan juga bisa memangsa red devil lainnya tanpa memandang bulu.

Namun, jika Anda tidak memiliki banyak akuarium, maka sebaiknya siapkan beberapa batu sebagai tempat persembunyian ikan sehingga tidak sering berkelahi. Red devil diketahui tidak akan menunjukkan sikap agresifnya hanya kepada pasangannya sendiri.

3. Beragam Jenis Warna

Beragam Jenis Warna

Meskipun dikenal sebagai ikan setan merah, tetapi tubuh dari ikan ini tidak hanya berwarna merah saja. Ikan hanya dapat hidup hingga 10-12 tahun ini memiliki beragam jenis warna, seperti kuning, coklat, merah muda, abu-abu, hingga putih. Red devil memiliki ciri-ciri yaitu bibir yang besar.

Kematangan seksual dari ikan ini akan terjadi pada usia 3 tahun. Ikan setan merah dapat tumbuh hingga memiliki berat 1,2 kg dan panjang sekitar 38 cm. Meskipun demikian, orang-orang cenderung sulit untuk membedakan antara ikan red devil jantan dan betina.

Akan tetapi, biasanya ikan setan merah yang jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan ikan betina. Selain itu, red devil jantan juga memiliki benjolan di atas kepala yang lebih jelas saat musim kawin serta papilla genitalnya akan terlihat meruncing.

4. Mudah Berkembang Biak

Mudah Berkembang Biak

Ikan setan merah mampu hidup di perairan tropis dengan suhu air 21 – 26. Ikan ini juga bisa bertahan di air yang memiliki kandungan pH sekitar 6,0 – 8,0. Red devil akan hidup di territorial maupun dasar permukaan suatu perairan. Untuk ikan setan merah betina cenderung mudah berkembang biak.

Setiap bertelur, ikan ini juga bisa langsung menghasilkan ribuan telur dan akan terus bertelur sepanjang tahun. Oleh karena itu, jumlah ikan cenderung akan terus-menerus bertambah. Apalagi, usia satu ikan setan merah cenderung lama bahkan dapat bertahun-tahun jika kualitas airnya bagus.

Sebagai ikan yang cukup agresif, red devil juga memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik. Ikan jenis ini dapat hidup di berbagai perairan air tawar tanpa harus memiliki

Ikan ini juga dikenal memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Itulah mengapa red devil bisa hidup di perairan tawar mana saja. Selain itu, perawatan ikan jenis ini di akuarium pun tergolong tidak rumit seperti ikan hias pada umumnya.

5. Pemakan Segala (Omnivora)

Pemakan Segala (Omnivora)

Ikan setan merah memiliki rahang yang kuat serta gigi yang besar. Hal ini sangat mendukung sifatnya yang pemakan segala (omnivora). Oleh karena itu, jika Anda memutuskan untuk memelihara ikan ini, pastikan makanannya di dalam akuarium bisa tercukupi dengan baik.

Untuk menyeimbangkan nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya, makanan ikan red devil bisa berupa daging dan sayuran. Dengan begitu, tubuh ikan tidak akan mudah terserang penyakit. Berikut ini terdapat beberapa jenis makanan yang bisa diberikan kepada ikan setan merah, diantaranya:

  • Jangkrik
  • Kril
  • Pelet
  • Udang
  • Cacing afrika (nightcrawler)
  • Cacing tanah
  • Cacing darah
  • Flake
  • Spirulina

Selain itu, ikan setan merah juga dapat diberi pakan ayam, hati sapi, dan daging merah. Akan tetapi, ketiga jenis pakan tersebut hanya boleh diberikan sesekali. Anda tetap harus mengutamakan untuk memberinya makan sesuai dengan daftar yang telah disebutkan sebelumnya.

6. Dilarang di Indonesia

Dilarang di Indonesia

Oleh karena sifatnya yang sangat agresif dan menjadi predator, red devil pun akhirnya dilarang di Indonesia. Aturan terkait pelarangan tersebut ditetapkan dalam peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 1/PERMEN Kp/2014. Artinya, ikan ini tidak dapat dibudidayakan di perairan.

Peraturan tersebut sejalan dengan dampak yang ditimbulkan dari red devil di Danau Toba. Salah satu perairan di Indonesia yang mampu menghasilkan banyak jenis ikan tersebut harus terdampak karena keberadaan ikan setan merah yang memangsa semua spesies ikan lain.

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia diharapkan tidak memelihara ikan ini diperairan lepas yang berpotensi merusak ekosistem. Namun, red devil masih banyak dipelihara di luar negeri karena dianggap sebagai ikan hias yang cantik dan mudah untuk dipelihara.

7. Dapat Dikonsumsi

Dapat Dikonsumsi

Berbeda dengan ikan hias pada umumnya yang dipelihara sebagai hiasan, ikan red devil dapat dikonsumsi manusia. Ikan jenis ini memiliki nilai gizi yang tinggi sehingga cocok digunakan sebagai lauk. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa rasa red devil sangat enak.

Banyak yang mengakui bahwa ikan ini terasa sangat pas jika dibuat kripik karena akan terasa lezat dan garing. Tidak hanya itu, red devil juga diketahui memiliki kandungan protein serta asam amino yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pelengkap gizi.

Di kalangan pecinta ikan, red devil bukan lagi menjadi rahasia. Ikan yang memiliki warna yang sangat cantik ini bisa digunakan sebagai ikan hias sekaligus dikonsumsi. Meskipun demikian, ikan red devil sudah resmi dilarang di Indonesia karena termasuk predator yang bisa memangsa ikan-ikan lain.