5 Hewan yang Sudah Punah di Indonesia dan Negara Lain

Posted on

Di beberapa negara, termasuk Indonesia, terdapat jejak sejarah dari hewan yang sudah punah saat ini. Hewan-hewan yang sudah punah tersebut memang sudah tidak bisa ditemukan lagi di muka bumi tapi namanya tidak akan hilang dari sejarah.

Faktor yang menyebabkan hewan punah ada macam-macam, yang paling sering adalah akibat kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia. Selain itu, hewan punah dapat disebabkan oleh adanya bencana alam, berkurangnya makanan, masuknya spesies baru dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis hewan yang sudah punah dan tidak dapat ditemukan lagi. Hewan-hewan yang sudah punah di Indonesia berasal dari berbagai daerah dan pulau, seperti Jawa, Sumatera hingga Bali.

5 Nama Hewan yang Sudah Punah Asal Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan dengan wilayah yang sangat luas, membentang dari barat ke timur. Luasnya wilayah tersebut membuat Indonesia memiliki kekayaan hayati, seperti binatang yang jumlahnya sangat banyak dan berasal dari berbagai pulau.

Sayangnya, dari sekian banyak jenis hewan asal Indonesia tersebut ada beberapa yang sudah bisa ditemukan lagi alias punah. Apa saja nama hewan asal Indonesia yang sudah punah? Simak daftarnya berikut ini.

1. Harimau Jawa

Harimau Jawa

Hewan dari keluarga kucing ini berasal dari pulau Jawa dan sekarang sudah tidak tersisa lagi habitatnya. Punahnya habitat Harimau Jawa ini dimulai sejak adanya aktivitas penebangan hutan di Pulau Jawa untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan sekitar tahun 1800-an.

Sejak saat itulah, perburuan terhadap harimau jawa semakin sering terjadi dan membuat jumlahnya semakin berkurang dari waktu ke waktu, akibat terjadinya konflik dengan manusia. Pada tahun 1950-an, tercatat jumlah Harimau Jawa hanya tinggal tersisa 25 ekor saja.

Pada tahun 1976, IUCN, lembaga konservasi sumber daya alam dunia menyatakan bahwa habitat Harimau Jawa terakhir ada di Jawa Timur, tepatnya di Taman Nasional Meru Betiri. Setelah masa itu, Harimau Jawa dinyatakan tidak ada lagi dan benar-benar punah pada tahun 1980-an awal.

2. Harimau Bali

Harimau Bali

Sama seperti harimau Jawa, Harimau Bali juga termasuk dalam daftar hewan yang telah punah saat ini. Jika penyebab punahnya Harimau Jawa karena adanya pembukaan hutan sebagai lahan pertanian, beda lagi dengan apa yang terjadi pada habitat harimau asal Bali ini.

Faktor yang menyebabkan harimau Bali punah yaitu kedatangan bangsa Belanda ke Pulau Dewata pada masa itu. Orang-orang Belanda dan bangsa Eropa lainnya kerap melakukan perburuan pada binatang tersebut.

Pada saat itu, memiliki koleksi hewan yang tidak biasa seperti harimau dianggap sebagai sebuah gengsi oleh orang-orang dari Barat. Inilah yang membuat jumlah Harimau Bali semakin berkurang. Tragedi terjadi pada tanggal 27 September 1937, dimana Harimau Bali terakhir ditembak orang.

Penembakan tersebut dilakukan di daerah Bali Barat, yaitu di Sumber Kima. Dan akhirnya, pada sekitar tahun 1938-an, dinyatakan bahwa habitat Harimau Bali punah dan sudah tidak dapat ditemukan lagi di Indonesia.

3. Burung Kuau Garis Ganda

Burung Kuau Garis Ganda

Burung Kuau dengan garis ganda yang dapat ditemukan di wilayah Kalimantan, juga termasuk hewan yang sudah punah asal Indonesia. Uniknya, burung jenis ini tidak pernah ditemukan habitatnya di alam liar.

Keberadaan burung kuau garis ganda tersebut hanya didasarkan pada deskripsi atas bentuk tubuhnya dan bulu-bulunya, yang telah dikirimkan ke London sekitar tahun 1871. IUCN telah menyatakan bahwa burung tersebut sudah mengalami kepunahan.

4. Tikus Gua Flores

Tikus Gua Flores

Hewan asal negara Indonesia yang sudah punah selanjutnya yaitu Tikus Gua Flores. Seperti namanya, hewan pengerat ini berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Tikus jenis ini ditemukan hidup di Gua Liang Bua dan Gua Liang Toge, NTT, lewat fosil-fosilnya.

Meskipun dinyatakan sebagai hewan yang punah pada tahun 1996, namun diyakini bahwa sebenarnya Tikus Gua Flores telah hilang habitatnya sejak tahun 1500-an yang lalu. Kini, hanya sisa fosilnya saja yang dapat ditemui di kedua gua tersebut.

5. Tikus Pohon Verhoeven

Tikus Pohon Verhoeven

Verhoeven adalah nama pohon raksasa, yang ada di wilayah NTT. Pohon raksasa ini menjadi tempat hidup tikus yang selanjutnya disebut sebagai Tikus Pohon Raksasa Verhoeven. Sama halnya dengan Tikus Gua Flores, jejak sejarah binatang pengerat ini hanya dapat ditelusuri lewat sisa fosil saja.

Sisa-sisa fosil tikus pohon tersebut dapat ditemukan di sekitaran Gua Liang Toge dan Liang Bua, Nusa Tenggara Timur. IUCN secara resmi mengumumkan kepunahan tikus ini pada tahun 1996 lalu, meskipun hewan tersebut sudah tidak bisa ditemui sejak tahun 1500-an.

Hewan yang Sudah Punah dari Berbagai Negara

Hewan yang Sudah Punah dari Berbagai Negara

Selain hewan punah asal Indonesia, di beberapa negara lainnya juga ada binatang-binatang yang sudah habis habitatnya. Daftar hewan yang sudah punah dari berbagai negara di dunia bisa dilihat pada penjelasan berikut ini.

1. Harimau Tasmania – Australia

Negara tetangga yang letaknya tidak jauh dari Indonesia, yaitu Australia, juga memiliki harimau yang sudah punah. Namanya adalah Harimau Tasmania, yang bisa ditemui di daratan Tasmania, Australia serta Papua Nugini.

Ciri-ciri Harimau Tasmania agak berbeda dengan jenis harimau lainnya, dimana bentuknya lebih mirip anjing. Harimau ini memiliki bobot sekitar 30 kilogram dan panjang mencapai 2 meter, diukur dari hidung hingga bagian ekornya.

Harimau Tasmania mengalami perburuan besar-besaran pada rentang tahun 1910 hingga 1920, akibat aktivitas perambahan lahan oleh manusia. Harimau Tasmania terakhir mati di penangkaran pada sekitar tahun 1936, di Kebun Binatang Hobart.

2. Lumba-Lumba Putih Baiji – Cina

Di Cina juga terdapat hewan yang sudah punah yaitu Lumba-Lumba Putih Baiji, yang hanya terdapat di Sungai Yangtze. Hewan mamalia asal Cina tersebut memiliki ukuran panjang 2,4 meter dan beratnya dapat mencapai 250 kilogram.

Selama 20 juta tahun, ikan mamalia tersebut hidup di Sungai Yangtze, dan mulai mengalami penurunan jumlah pada tahun 1950-an. Jumlah lumba-lumba putih tersebut makin berkurang drastis sering dengan perkembangan industri di Cina, yang membutuhkan transportasi laut.

Bukan hanya transportasi laut saja yang menyebabkan habitat lumba-lumba putih di Sungai Yangtze terganggu, tetapi juga PLTA dan aktivitas memancing yang semakin masif. Dampaknya, pada tahun 2002, tidak ada lagi orang yang bisa melihat lumba-lumba putih di Sungai Yangtze.

3. Badak Hitam – Afrika Barat

Di Indonesia, Badak Bercula Satu di Ujung Kulon masuk sebagai daftar hewan yang dilindungi karena jumlahnya semakin langka. Hal yang lebih menyedihkan terjadi di wilayah Afrika Barat, dimana habitat badak hitamnya sudah benar-benar punah tidak tersisa.

Hewan dengan panjang badan sekitar 33,8 meter dan tinggi 1,4 hingga 1,7 meter tersebut memiliki bobot sekitar 800 – 1300 kg. Badak hitam memiliki dua buah tanduk pada kepalanya dan menjadikan duan dan pucuk tanaman sebagai makanannya.

Kepercayaan bahwa tanduknya bisa dijadikan sebagai obat memicu terjadinya perburuan besar-besaran terhadap badak hitam tersebut. Badak hitam terakhir ditemukan di wilayah Kamerun dan dinyatakan sudah punah sejak tahun 2011 lalu.

Hewan yang sudah punah tidak hanya berasal dari Indonesia saja tetapi juga beberapa negara di kawasan benua lainnya. Punahnya hewan-hewan tersebut ada yang terjadi secara alami, namun tidak sedikit yang disebabkan oleh tindakan perusakan oleh manusia.