Ikan Patin: Karakteristik, Fakta Menarik, dan Jenisnya

Posted on

Nama ikan patin pastinya familiar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Saat ini hewan air berbentuk memanjang tersebut sudah sah menjadi endemik di Indonesia, banyak jenis dan beberapa diantaranya dikonsumsi dan diolah menjadi berbagai jenis makanan.

Fauna yang termasuk dalam famili Pangasidae ini, banyak jenisnya yang mayoritas bernilai ekonomi tinggi. Oleh karena itu, di sejumlah daerah budidayanya dilakukan oleh masyarakat. Karakteristiknya juga cukup unik dan beragam pula fakta menarik seputar eksistensi ikan tersebut.

Biar tidak penasaran, berikut ini informasi seputar ikan yang pastinya mudah ditemukan di pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan ternama tersebut.

Karakteristik Ikan Patin

Karakteristik Ikan Patin

Ada beberapa karakteristik utama yang dimiliki ikan patin, membedakannya dengan ikan jenis lain. sehingga ketika ingin dibudidayakan sangat mudah mencari bibit yang tepat. Atau ketika akan membelinya di pasar tidak tertukar dengan jenis ikan lain.

Morfologi

Tubuhnya memanjang dengan ukuran antara 60 cm sampai 80 cm, mulutnya berada di bagian bawah dan memiliki kumis sebanyak dua pasang, di sisi kiri dan kanan.

Sirip pada bagian ekornya mirip dengan guntung, kemudian ada dua sirip lainnya yang tersebar di bagian dada dan punggung atas

Warna tubuhnya abu-abu cenderung mengkilap dengan warna hitam di bagian atas kepala dan bagian putih di sisi bawah tubuhnya.

Kepalanya lebar dan pilih, mirip dengan ikan lele namun memiliki mulut yang lebih runcing, sehingga mudah membedakannya dengan ikan lele. Jika pada umumnya ikan memiliki sisik, patin tidak memilikinya.

Mata ikan ini berbentung cembung dan menonjol dengan warna kehitaman yang jernih. Kemudian insangnya berada di bagian dalam mulut hingga ke bagian pangkal perut, dengan bentuk sama dengan insang ikan pada umumnya

Habitat

Ikan ini hidup di air tawar dan merupakan salah satu hewan air yang mampu tetap bertahan untuk hidup meskipun kondisi habitatnya tidak bersih. Hal ini, menjadi salah satu alasan mengapa budidayanya mudah dilakukan dan disukai para peternak ikan.

Tapi untuk kondisi habitat terbaiknya adalah dengan kandungan oksigen terlarut dengan nilai 3-7 ppm, suhu air normal di 25 derajat celcius sampai 33 derajat celcius. Sedangkan untuk pH air optimalnya adalah antara 7 – 8,5.

Pada air tersebut juga punya kandungan CO2 yang tidak boleh lebih dari 10 ppm, Amonia dan Asam Belerang maksimal 0,1 ppm dan kesadahan antara 3-8 degrees of German total Hardness.

Kebiasaan

Hewan ini tidak suka hidup sendiri, dia akan berkelompok dan tinggal di sungai bagian tepi secara bersama. Ini akan memudahkan budidaya, ketika diberikan makan maka ikan akan langsung datang secara bergerombolan tanpa harus diberi makan satu persatu.

Fakta Menarik Tentang Ikan Patin

Fakta Menarik Tentang Ikan Patin

Bagi Anda yang selama ini hanya menikmati hidangan ikan patin saja, tidak ada salahnya menambah wawasan dengan mengetahui beberapa fakta menarik seputar ikan berekor gunting tersebut.

Masa Hidup

Di habitat aslinya, ada yang bisa bertahan hidup hingga usia 20 tahun tentunya didukung oleh berbagai faktor. Terutama kondisi habitat yang tepat, jumlah makanan yang cukup, dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya

Ukuran Maksimal 3 Meter

Kalau ukuran standarnya hanya maksimal 80 cm  saja, ternyata ada ukuran jumbo maksimal yang pernah ditemukan yaitu bisa mencapai 3 meter. Ukuran ini dimiliki oleh jenis ikan patin yang biasa disebut lele hiu.

Berat Badan Sesuai Lokasi Hidup

Ternyata dari membandingkan ukuran berat badan patin yang hidup di alam bebas bisa mencapai puluhan hingga ratusan kg. Tapi kalau di area budidaya hanya berkisar antara 18 kg sampai 25 kg, mengingat kebutuhan konsumen yang sangat bervariasi.

Hewan Omnivora

Fauna yang hidup di sungai ini, merupakan golongan ikan omnivora. Dia bisa mengkonsumsi makanan apa saja ketika lapar. Mulai dari ikan dengan ukuran kecil, tumbuhan, dan lainnya. Fakta ini, membantu para peternak ikan untuk lebih mudah menyediakan makanan saat melakukan budidayanya.

Ikan Dewasa Tidak Memiliki Gigi

Dari temuan ahli pada beberapa jenis patin, ternyata ketika sudah dewasa giginya copot semua. Alhasil untuk mengkonsumsi makanan akan mengandalkan mulut dan organ pencernaan lainnya.

Salah satu jenis yang mengalami masalah gigi copot ini adalah Patin Mekong yang habitatnya ada di aliran sungai Asia membentang dari daerah Tibet sampai Myanmar.

Jenis Ikan Patin Populer di Indonesia

Jenis Ikan Patin Populer di Indonesia

Bukan hanya satu tapi setidaknya ada tujuh jenis ikan patin yang ada di perairan Indonesia. Salah satu atau beberapa diantaranya mungkin pernah Anda lihat atau bahkan dikonsumsi.

1. Patin Merah atau Jambal

Ciri khasnya adalah ukuran tubuh yang lebih panjang dari jenis lainnya, kemudian kolaborasi warnanya yang juga unik yaitu abu-abu dan hitam. Ikan ini banyak dikonsumsi karena memiliki daging cukup tebal dan lembut setelah diolah.

2. Patin Pasupati

Jenis persilangan yang dilakukan antara siam dan jambal adalah patin pasupati, dimana beberapa karakteristik terbaik dari dua indukan tersebut dimiliki oleh jenis ini.

Mulai dari toleransi oksigen yang tinggi, dagingnya memiliki warna yang putih, tumbuh kembangnya lebih cepat, dan mengandung lemak yang relatif rendah sehingga baik untuk kesehatan.

3. Patin Siam

Disebut juga dengan nama patin putih yang mudah ditemukan di kawasan air tawar, seperti danau maupun sungai. Warna tubuhnya dominasi putih namun ada sebagian berwarna abu-abu, dengan bagian sirip di perut dan punggung terdapat duri.

4. Patin Pedado

Kalau mau mencoba melihat langsung hewan air yang satu ini bisa pergi ke Sungai Barito atau Sungai Khayan yang ada di Kalimantan Barat. Warna dagingnya putih bersih, kemudian bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan.

5. Pangasius polyuranodon

Habitat aslinya ada di kawasan sungai Jawa, Sumatera, Kalimantan, serta Thailand. Ukurannya cukup panjang yaitu mencapai 50 cm, dengan warna utama putih dan punggung hitam. Kumisnya ada di bagian bawah rahangnya dan ukurannya pendek dari kumis kebanyakan ikan patin lainnya.

6. Pangasius lithostoma

Adalah jenis patin yang menghuni kawasan sungai di daerah Kalimantan, panjangnya hanya 20 cm, dengan bagiam mulut lebih tebal dari mulut patin jenis lain. keunikannya ada pada sirip khusus du bawah perut dan penuju ekor.

7. Patin Lancang

Bisa dibilang bahwa jenis ini adalah endemik di Kalimantan Barat, yang ukurannya cenderung pendek yaitu hanya sekitar 20 cm saja. Kumisnya tergiling panjang kalau dibandingkan dengan kumis patin lainnya.

Ada yang menyebutnya patin jaura atau lancang, dengan gigi jenis veromine yang letaknya terpisah di sepanjang bagian mulut. Kemudian terdapat pula sisir saring yang tipis di bagian insang dengan jumlah antara 37-45, yang sangat membantunya untuk bernafas lebih lancar.

Keunggulan Ikan Patin

Keunggulan Ikan Patin

Ada beberapa keunggulan dimiliki hewan air ini, membuatnya banyak dipilih sebagai jenis ikan konsumsi maupun dibudidayakan. Apa saja keunggulannya itu?

  • Mudah Dibudidayakan karena bisa bertahan di berbagai kondisi perairan, baik itu yang memiliki kondisi bersih maupun kotor
  • Banyak jenis yang dapat dipilih untuk budidaya maupun dikonsumsi, dengan keunikan dan citarasa masing-masing
  • Banyak manfaat untuk kesehatan, diantaranya membantu program diet, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga membantu menjaga otak dan saraf agar tetap bekerja dengan baik.

Sebagai salah satu jenis ikan yang populer, ikan patin sudah menjadi salah satu ikon ikan air tawar Indonesia. Kalau sampai sekarang ternyata Anda belum pernah mencoba mengkonsumsinya, maka segera cari dan olah sendiri karena manfaatnya sangat berlimpah.