Asal Kucing Sphynx Tanpa Bulu dari Mana? Ini Penjelasan Lengkapnya

Posted on

Kucing adalah hewan yang terdiri dari berbagai jenis, mulai dari yang berbulu hingga tanpa bulu diantaranya kucing sphynx. Karakteristiknya yang tidak biasa membuat jenis kuning ini menonjol. Namanya yang unik membuat kebanyakan orang berpikir bahwa asal kucing sphynx adalah dari mesir.

Tidak seperti kebanyakan kucing yang mudah dijinakkan, sphynx membutuhkan penanganan dari tenaga ahli agar bisa dipelihara. Meskipun terlihat menggemaskan dan unik, namun tidaklah mudah merawat kucing satu ini. Terdapat berbagai persiapan yang harus dilakukan.

Asal Kucing Sphynx

Asal Kucing Sphynx

Meskipun dikira berasal dari Mesir, nyatanya jenis kucing ini berasal dari Kanada. Ras kucing sphynx ditemukan pertama kali pada tahun 1966 di Toronto. Awalnya spesies ini dilahirkan dari seekor kucing domestik yang mempunyai anak tanpa bulu karena hasil dari mutasi genetik alami.

Keunikan yang dimiliki kucing tersebut membuatnya dikembangbiakkan. Dahulu spesies ini dikenal dengan nama berbeda yaitu, Canadian hairless. Namun seiring berjalannya waktu, kucing ini dijuluki sphynx karena dianggap mirip dengan makhluk mitologi mesir yang bernama Sphinx.

Dikisahkan bahwa makhluk ini bertubuh singa dan berkepala manusia. Keunikan tersebut membuat makhluk ini menjadi ikonik, bahkan terdapat piramida dengan bentuk tubuh Sphinx di Mesir. Jika ingin memilikinya, biaya yang dibutuhkan sangat besar.

Hal tersebut terjadi karena kucing sphynx membutuhkan perawatan khusus dan juga harga pasarannya tergolong mahal. Di pasaran, kucing sphynx harga bisa mencapai Rp35,5 juta.

Karakteristik Kucing Sphynx yang Menarik Diketahui

Karakteristik Kucing Sphynx yang Menarik Diketahui

Kuning ini memiliki penampilan yang menawan sehingga banyak orang tertarik untuk memeliharanya. Namun sebelum itu, ketahui terlebih dahulu karakteristiknya agar bisa memeliharanya dengan baik.

Hal ini menjadi keunggulan yang membuat sphynx unik dan berbeda. Setiap spesies tentu memiliki pesona tersendiri sehingga memikat. Seperti inilah karakteristik kucing sphynx.

1. Suka Bermain dan Penyayang

Jika dilihat dari wajah, bisa didefinisikan bahwa kucing ini sangatlah arogan. Padahal tidak sama sekali. Dibalik ekspresinya yang mungkin kurang enak dilihat, namun sebenarnya kucing ini memiliki sifat yang ramah, penyayang, dan suka dimanja oleh pemiliknya.

Bahkan sifatnya hampir mirip seperti anjing yang senang apabila dipeluk maupun melakukan interaksi kasih sayang lainnya.

Sphynx merupakan spesies yang tidak kenal malu untuk dapat bertemu orang baru, anak-anak, maupun spesies lainnya. Karakteristiknya mudah beradaptasi dan senang bermain.

2. Usianya Lebih Pendek

Jika dibandingkan jenis kucing lainnya, sphynx memiliki masa hidup yang relatif pendek. Hanya sekitar 8-12 tahun saja. Spesies ini sangat rentan terhadap serangan penyakit. Pilek merupakan penyakit dengan resiko tertinggi yang bisa menyerang kucing sphynx.

Bulunya yang tidak lebat membuat kucing harus diberikan tempat tidur yang hangat agar tetap terlindungi dan tidak kedinginan. Lingkungan dan tempat istirahat yang nyaman akan membuat sphynx kittens senang beraktivitas.

3. Hewan yang Cerdas

Ada banyak sekali jenis hewan yang ada di bumi, sphynx merupakan spesies yang istimewa karena termasuk memiliki kecerdasan yang tinggi. Walaupun cenderung sulit dijinakkan, namun sphynx bisa diajarkan untuk melakukan berbagai trik dan mampu mempelajarinya dengan mudah.

Selain itu, kucing ini juga memiliki sifat sosial yang bagus sehingga bisa beradaptasi dengan lingkungannya secara cepat. Beberapa hewan mungkin kesulitan ketika harus beradaptasi, namun sphynx tidak. Kucing ini bisa cepat akrab dengan spesies lainnya yang ada dilingkungan.

4. Warna Kulit Beragam

Walaupun asal kucing sphynx dari Kanada, namun tidak membuat spesies ini memiliki satu warna saja. Kucing ini bisa memiliki warna bulu yang beragam dengan tekstur sangat tipis. Hal ini menjadi daya tarik utama yang membuat penampilannya terlihat menawan.

Warna tubuh kucing ini berasal dari pigmen kulitnya. Jika dibandingkan dengan jenis kucing lainnya, sphynx memiliki pola warna yang lebih beragam.

5. Perawatannya Tidak Mudah

Untuk bisa merawat sphynx, tidaklah semudah yang dipikirkan. Ada banyak sekali hal yang harus dipahami dan dipersiapkan. Walaupun tidak memiliki bulu yang tebal, namun ternyata kucing ini membutuhkan perawatan ekstra dibandingkan dengan kucing lain.

Sphynx memiliki bulu yang sangat tipis sehingga tubuh dan kulitnya mudah berminyak. Untuk itu disarankan agar memandikan kucing seminggu sekali. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan kadar minyak di kulit serta mencegah berbagai masalah kulit muncul.

Minimnya bulu yang bisa digunakan untuk menyaring udara membuat debu dan kotoran seringkali mengendap di dalam telinga kucing. Agar kesehatannya bisa tetap terjaga, bersihkan telinga kucing secara berkala. Pastikan bagian kuku dan giginya juga bersih sepanjang waktu.

6. Memiliki Bulu yang Sedikit

Sphynx kitten mempunyai jumlah bulu sedikit, tidak seperti kebanyakan kucing lainnya. Hal inilah yang membuat sphynx dikenal sebagai kucing tanpa bulu, karena jika dilihat sekilas hanya terlihat warna kulitnya saja.

Namun jika menyentuhnya secara langsung, bisa dirasakan bahwa spesies ini memiliki bulu. Saat menyentuh tubuhnya, terasa seperti kulit.

Beberapa orang mungkin menganggap ini sesuatu yang aneh. Namun justru hal inilah yang membuat sphynx menjadi spesies populer yang unik.

7. Tidak Senang Ditinggal Sendirian

Tidak hanya asal kucing sphynx yang menarik. Namun beberapa sifat membuat spesies ini terlihat menggemaskan. Salah satunya adalah tidak suka ditinggal sendiri. Jenis kucing ini senang dimanja dan ditemani oleh pemiliknya.

Jika tidak memiliki banyak waktu luang untuk merawat kucing, sebaiknya jangan memeliharanya. Pikirkan dengan baik sebelum mengadopsinya karena spesies ini tidak suka sendirian untuk waktu yang lama.

Jika merasa diabaikan, kucing ini akan merasa tertekan dan bisa saja melakukan hal destruktif di dalam rumah.

8. Termasuk Kucing Rumahan

Sphynx termasuk dalam kelompok hewan rumahan yang lebih suka berada didalam rumah dibandingkan di luar. Bulunya yang tipis membuat kulit kucing ini cenderung sensitif dan mudah terpapar debu.

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa berpotensi menimbulkan luka bakar sehingga lebih baik jika beraktivitas di dalam rumah. Jika ingin membawa sphynx bermain di luar, dibutuhkan pengawasan ekstra karena kulitnya rentan sekali mengalami luka.

9. Memiliki Nafsu Makan yang Tinggi

Sphynx mempunyai tubuh yang ramping. Bukan berarti spesies ini tidak suka makan. Bahkan sphynx diketahui merupakan hewan yang memiliki nafsu makan tinggi. Jumlah makanan yang dikonsumsinya bisa lebih banyak dibandingkan kucing lain.

Sphynx membutuhkan pola makan dengan kandungan protein tinggi agar kesehatannya tetap terjaga. Pastikan untuk memberikan porsi makanan yang tepat agar kucing tidak merasa kelaparan.

10. Tidak Botak Sepenuhnya

Meskipun mendapatkan gelar kucing tanpa bulu, namun sebenarnya spesies ini tidaklah botak. Tubuhnya masih ditutupi oleh bulu meskipun sangat tipis hingga tidak terlihat. Secara kasat mata, mungkin bulunya memang tidak dapat dilihat.

Namun apabila disentuh bisa dirasakan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa sphynx bukanlah kucing botak. Bulunya yang tipis merupakan ciri khas yang membuat kucing tersebut mudah diingat.

Setelah mengetahui asal kucing sphynx dan karakteristiknya, tentunya dapat semakin memahami bahwa keindahan tersimpan di berbagai belahan bumi. Keragaman spesies sangat menarik untuk diketahui karena ada banyak karakteristik unik yang dapat dilihat.