Mengenal Belut Listrik: Anatomi, Habitat, Makanannya (Lengkap)

Posted on

Di bumi, luas perairan jauh lebih besar daripada daratan dengan perbandingan sekitar 70:30. Jika di daratan terdapat banyak makhluk hidup, maka di perairan pun demikian. Dunia air juga menyimpan beragam hewan serta tumbuhan yang hidup di sana, salah satunya adalah belut listrik.

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan belut. Hewan ini berbentuk panjang seperti ular, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Belut secara umum dapat dikonsumsi setelah diolah menjadi masakan. Beberapa orang mengatakan bahwa rasanya sangat enak apalagi jika sudah dimasak dengan santan.

Namun, artikel ini secara spesifik akan membahas tentang belut yang memiliki listrik. Sesuai namanya, belum jenis ini dapat menghasilkan aliran listrik jika merasa terancam. Hal inilah yang menyebabkan manusia harus berhati-hati saat ingin menangkap belut listrik agar tidak terkena setrum.

Mengenal Belut Listrik

Belut atau sidat listrik memiliki nama latin Electrophorus electricus. Hewan ini merupakan ikan yang hidup di air tawar dan dapat menghasilkan aliran listrik yang kuat. Saat berburu makanan maupun merasa terancam, belut dapat menghasilkan listrik hingga 650 volt.

Meskipun disebut sebagai belut, namun hewan ini sebenarnya termasuk dalam ordo Gymnotiformes. Sidat listrik umumnya banyak ditemukan di Sungai Orinoko maupun Sungai Amazon serta wilayah yang ada di sekitar sungai tersebut. Hewan ini memiliki organ khusus yang disebut sebagai organ elektrik.

1. Klasifikasi Ilmiah

Klasifikasi Ilmiah

Untuk mengenal suatu makhluk hidup, terlebih dahulu Anda harus mengetahui klasifikasinya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui asal-usul suatu makhluk hidup, mulai dari kerajaan hingga spesiesnya. Nah, berikut ini terdapat klasifikasi dari sidat listrik yang penting untuk diketahui.

Kerajaan           : Animalia

Filum                : Chordata

Kelas Super      : Osteichthyes

Kelas                : Actinopterygii

Ordo                 : Gymnotiformes

Famili               : Gymnotidae

Genus               : Electrophorus

Spesies            : E. electricus

Nama binomial  : Electrophorus electricus

2. Anatomi

Anatomi

Tubuh belut (sidat) listrik berbentuk bulat panjang dengan bagian kepala sedikit lebih pipih. Umumnya, bagian atas tubuh dari hewan ini berwarna kecoklatan, keabu-abuan, maupun hijau tua. Sementarar itu, bagian bawahnya memiliki warna yang lebih cerah yakni orange atau kekuningan.

Sidat listrik jantan yang sudah dewasa cenderung memiliki warna yang lebih gelap pada bagian perutnya. Hewan ini bisa tumbuh dengan ukuran yang sangat besar dengan panjang lebih dari 2,5 m dan berat sekitar 20 kg. Uniknya, sidat listrik tidak memiliki sisik layaknya ikan secara umum.

Mulut hewan air tawar ini berbentuk persegi dan terletak tepat di ujung moncongnya. Ukuran matanya sangat kecil jika dibandingkan dengan kepalanya. Adapun sirip dubur sidat listrik memanjang hingga ke bagian ujung ekor. Tidak hanya itu, hewan ini juga tidak memiliki gigi sehingga tidak bisa menggigit.

3. Habitat

Habitat

Sidat listrik menyukai tempat yang berair tenang, berpasir serta berlumpur. Habitat belut listrik adalah di lembah sungai Orinoco Amerika Selatan dan genangan maupun sungai keruh Amazon. Selain itu, sidat listrik juga banyak hidup di pulau Karibia Trinidad serta Guatemala, Argentina.

4. Makanan

Makanan

Sidat listrik adalah predator. Makanan utama hewan ini adalah ikan-ikan yang berukuran lebih kecil. Namun, terdapat juga jenis belut lain yang memangsa mamalia kecil, burung-burung, serta amfibi. Hewan ini selalu mencari mangsa yang berukuran kecil karena tidak memiliki gigi.

Dengan begitu, sidat listrik akan langsung menelan mangsanya secara utuh. Selain karnivora, hewan air tawar ini juga termasuk nokturnal yang akan aktif mencari makanan di malam hari. Sidat listtrik diketahui tidak memiliki penglihatan yang baik namun dibangu oleh organ tubuh lainnya.

Tubuh hewan ini mengkompensasi penglihatan yang kurang baik dengan memproduksi medan listrik dengan tegangan yang rendah. Tujuannya adalah untuk membantu sidat listrik dalam bermanuver di danau maupun sungai yang berlumpur dan gelap (cahaya minim di malam hari).

Selain itu, medan listrik yang sudah diciptakan dapat membantu sidat listrik untuk memburu mangsa yang sedang bersembunyi di air keruh. Saat melihat sasaran mangsa, hewan ini akan menyetrum agar bisa menangkap dan segera menelannya. Ikan-ikan kecil akan lemah dengan kekuatan listriknya.

5. Kehidupan

Kehidupan

Hingga saat ini, keberadaan belut listrik masih sangat banyak tersebar di dunia. Hewan ini belum terancam punah dan penangkapannya pun tidak dilarang sama sekali. Sidat listrik tergolong mudah untuk ditemui di habitatnya dan dapat bertahan hidup dengan lama hingga 15 tahun.

Hewan air tawar ini bernapas dengan cara menghirup udara langsung dari atmosfer. Oleh karena itu, sidat listrik harus sering naik ke permukaan air untuk mengambil oksigen. Ikan ini diketahui naik ke permukaan setiap 10 menit sekali atau lebih. Sekitar 80% oksigen diperoleh dengan cara tersebut.

Meskipun digolongkan sebagai ikan, namun sidat listrik dapat hidup di luar air. Hewan ini bahkan bisa bertahan di darat selama beberapa jam hingga beberapa hari selama kulitnya tetap lembab. Apalagi pernapasannya juga tetap menggunakan oksigen yang diambil langsung dari atmosfer.

6. Reproduksi

Reproduksi

Untuk mempertahankan populasinya, sidat listrik akan selalu berkembang biak. Ikan ini, khususnya yang berjenis kelamin jantan akan membuat sarang dari air liurnya pada musim kemarau. Sarang tersebut digunakan oleh belut betina untuk menyimpan telur-telurnya.

Dalam satu sarang, sidat listrik betina dapat bertelur hingga ribuan ekor. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa populasi dari belut atau sidat listrik masih sangat banyak di dunia dan mudah untuk ditemukan. Bahkan, ikan ini diketahui sudah ada di Indonesia.

7. Menghasilkan Listrik

Menghasilkan Listrik

Sesuai dengan namanya, belut (sidat) listrik dapat menghasilkan muatan listrik yang cukup besar. Tubuh dari hewan ini berisi organ-organ listrik dengan 6.000 sel khusus yang dikenal sebagai “electrosit”. Sel-sel tersebut berfungsi untuk menyimpan daya listrik seperti baterai kecil.

Sel-sel listrik ada di sepanjang tubuh belut, dimana bagian kepalanya memberikan muatan positif sementara bagian ekornya bermuatan negatif. Semakin panjang ukuran tubuh ikan ini, maka semakin banyak pula sel-sel listrik yang dimilikinya. Saat merasa terancam, sidat listrik langsung menyerang.

Secara otomatis, sel-sel yang ada di tubuh sidat listrik akan melepaskan tegangan listrik secara bersamaan. Minimal kejutan yang dipancarkan adalah 600 volt, dimana tegangan tersebut jauh lebih besar dari yang umumnya digunakan di rumah dengan berkisar 110 V – 220 V saja.

8. Cukup Berbahaya

Cukup Berbahaya

Dengan keistimewaan yang dimilikinya, banyak yang bertanya apakah belut listrik berbahaya? Jawabannya adalah benar, belut atau sidat listrik cukup berbahaya karena mampu menyetrum musuhnya. Kekuatannya dapat melumpuhkan buaya maupun seekor kuda.

Sidat listrik kecil atau yang masih muda dapat menghasilkan tegangan listrik yang kecil pula (sekitar 100 volt). Meskipun demikian, ikan ini tidak tergolong agresif yang menyerang sembarangan, namun hanya akan mengeluarkan kejutan listriknya dengan maksimal jika merasa terganggu atau terancam.

Belut listrik merupakan sejenis ikan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik dalam jumlah yang besar. Hewan ini umumnya hidup di daerah berpasir dan berlumpur namun akan naik ke permukaan untuk mengambil oksigen setiap 10 menit.