Dugong: Taksonomi, Ciri, Cara Reproduksi, dan Habitatnya

Posted on

Dugong, yang sering disebut “Sirenia”, adalah makhluk laut yang menarik dan penuh misteri. Dikenal dengan penampilannya yang mirip dengan gabungan antara ikan hiu dan lembu, hewan ini merupakan salah satu mamalia laut paling unik di dunia.

Mereka adalah satu-satunya anggota yang masih hidup dari keluarga Dugongidae dan merupakan saudara kerabat terdekat manatee. Hewan ini ditemukan di perairan tropis dan subtropis yang hangat di seluruh dunia, mencakup cekungan Samudra Hindia dan Pasifik.

Sayangnya, Sirenia saat ini sedang menghadapi ancaman kepunahan yang serius. Perburuan ilegal, bencana alam, dan kehidupan laut yang keras telah mengurangi populasi makhluk mamalia ini selama beberapa tahun terakhir.

Taksonomi

Taksonomi

Sirenia adalah hewan yang menarik dan penuh misteri. Hal ini bukan hanya karena bentuknya yang unik, melainkan juga keberadaannya sudah termasuk langka. Anda perlu mengetahui taksonomi dugong berikut untuk menyadari betapa langkahnya mamalia ini di seluruh dunia:

Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Mamalia
Ordo Sirenia
Famili Dugongidae

Ciri-Ciri

Sirenia, yang juga dikenal dengan sebutan “Sapi Laut,” adalah mamalia laut dengan ciri-ciri unik. Berikut beberapa ciri-ciri utama dari hewan ini, yang membuatnya menjadi makhluk menarik di dunia laut.

1. Umur Panjang

Umur Panjang

Salah satu ciri khas Sirenia adalah umur panjangnya. Sirenia bisa hidup hingga 70 tahun, menjadikannya salah satu mamalia laut dengan masa hidup yang paling panjang. Kemampuan bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama ini membuat mereka memiliki dampak besar dalam ekosistem laut.

2. Ukuran Besar

Ukuran Besar

Sirenia adalah mamalia laut yang cukup besar. Panjang tubuhnya bisa mencapai 3 meter dengan berat mencapai 450 kg. Ukurannya yang besar membuatnya menjadi salah satu hewan laut yang paling mudah dikenali di lautan.

3. Pemakan Lamun yang Andal

Pemakan Lamun yang Andal

Sirenia adalah satu-satunya mamalia laut yang sepenuhnya memakan lamun. Mereka memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem lamun dengan mengonsumsi tumbuhan laut ini. Tanpa keberadaan Sirenia, ekosistem lamun bisa terganggu.

4. Sebaran Luas di Samudra Hindia dan Pasifik

Sebaran Luas di Samudra Hindia dan Pasifik

Hewan dugong dapat ditemukan di sepanjang cekungan Samudra Hindia dan Pasifik. Wilayah sebarannya meliputi berbagai perairan dan pantai di daerah ini.

5. Kemampuan Menahan Napas

Kemampuan Menahan Napas

Sirenia dapat menahan napas selama 12 menit sambil mencari makan dan berenang di bawah permukaan laut. Kemampuan ini membantu mereka untuk beraktivitas dengan efisien di lingkungan laut yang keras.

Habitat di Indonesia

Habitat di Indonesia

Penyebaran dugong di perairan Indonesia mencakup berbagai wilayah penting. Mereka dapat ditemukan di beberapa pulau dan provinsi utama, termasuk Kepulauan Sunda Kecil, Kalimantan, Sumatera, Jawa, Maluku, Sulawesi, hingga Papua.

Selain itu, wilayah yang dianggap sebagai habitat terbanyak Sirenia di Indonesia adalah daerah Sorong, Papua Barat. Sayangnya, meskipun wilayah ini memiliki populasi Sirenia yang signifikan, Sirenia di Indonesia secara keseluruhan masih memprihatinkan.

Cara Reproduksi Dugong

Cara Reproduksi Dugong

Perkembangbiakan Sirenia adalah proses yang menarik dan cukup unik dalam dunia mamalia laut. Mereka melakukan pembuahan secara internal, yang mana setelah proses reproduksi, sang induk akan melahirkan anak.

Sirenia betina biasanya merawat anak-anaknya dengan penuh dedikasi selama setidaknya satu tahun atau lebih. Namun, mereka hanya mampu melahirkan satu ekor bayi dalam satu kali proses reproduksi. Jarak antara proses reproduksi ini cukup lama, berkisar antara 2,5 tahun hingga 7 tahun.

Sirenia betina memerlukan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan proses reproduksi berikutnya. Selama periode ini, mereka juga akan menyusui bayi mereka selama 1 hingga 2 tahun usia bayi.

Pembeda jenis kelamin Sirenia terletak pada posisi celah kelamin mereka. Meskipun bentuk luar dari Sirenia betina dan jantan serupa atau monomorfik, posisi celah kelamin betina lebih dekat dengan pangkal ekor daripada dugong jantan.

Perilaku dan Kebiasaan

Perilaku dan Kebiasaan

Sirenia memiliki perilaku dan kebiasaan unik yang mencerminkan adaptasi mereka terhadap lingkungan laut mereka. Berikut adalah beberapa perilaku dan kebiasaan dugong yang menarik untuk diketahui:

1. Makan (Feeding)

Sirenia adalah hewan pemakan lamun yang rakus. Mereka senang mencari makan di ekosistem padang lamun dan kadang-kadang juga di sekitar terumbu karang. Mereka makan dengan menggunakan gigi khusus yang cocok untuk mengunyah lamun.

2. Berpetualang (Traveling)

Selain mencari makan, Sirenia juga suka berpetualang di perairan. Mereka dapat melakukan perjalanan jarak jauh untuk mencari area makanan yang lebih baik atau bahkan untuk bermigrasi di antara berbagai habitat.

3. Bersosialisasi dengan Komunitas

Sirenia adalah makhluk sosial yang sering berinteraksi dengan anggota komunitasnya. Mereka dapat muncul ke permukaan air dalam suatu kelompok (surfacing), melakukan gerakan berputar (rolling), dan beristirahat (resting) di kolom perairan dan dasar laut.

4. Menggaruk Punggung

Sirenia memiliki kebiasaan unik, yaitu menggaruk punggung mereka sendiri. Mereka melakukannya untuk menghilangkan alga yang menempel pada tubuh. Proses ini juga dapat membantu menjaga kulit mereka tetap sehat dan bebas dari pertumbuhan berlebihan yang tidak diinginkan.

Ancaman terhadap Dugong

Ancaman terhadap Dugong

Kehidupan Sirenia memang penuh dengan ancaman, yang menyebabkan mereka menjadi salah satu hewan yang perlu mendapatkan perlindungan serius. Beberapa ancaman yang dihadapi Sirenia, antara lain:

1. Berhadapan dengan Predator Laut

Saat berada dalam lingkungan laut, Sirenia dapat menjadi mangsa predator seperti hiu. Ancaman dari predator laut ini berpotensi mengurangi populasi dugong.

2. Tersandung di Perairan Dangkal

Tersandung atau terdampar di perairan dangkal bisa menjadi ancaman serius bagi Sirenia. Mereka dapat kesulitan bergerak kembali ke perairan yang lebih dalam dan mengancam keselamatan mereka.

3. Tertangkap dalam Jaring Nelayan

Sirenia juga rentan tertangkap dalam jaring nelayan. Hal ini dapat mengakibatkan luka parah atau bahkan kematian. Perlindungan yang lebih baik dan praktik penangkapan yang berkelanjutan sangat penting untuk mengurangi situasi tersebut.

4. Tertabrak Kapal Wisata atau Nelayan

Kapal-kapal, termasuk kapal wisata dan kapal nelayan, dapat menabrak Sirenia ketika berada di perairan yang sama. Kecelakaan seperti ini bisa mengakibatkan cedera atau kematian bagi Sirenia.

5. Dampak Perluasan Pelabuhan dan Bencana Alam

Perluasan pelabuhan dan pembangunan infrastruktur pantai dapat mengganggu habitat Sirenia dan mengancam keberlanjutan mereka. Selain itu, bencana alam, seperti tsunami, badai, dan perubahan iklim juga bisa menjadi ancaman bagi Sirenia dan habitat mereka.

7. Perburuan dan Perdagangan Ilegal

Sirenia sering diburu untuk diambil taring, daging, dan bahkan air matanya. Tindakan ini telah menyebabkan penurunan populasi Sirenia di sejumlah wilayah. Perlindungan hukum yang kuat dan penegakan hukum sangat penting untuk mengatasi perburuan dan perdagangan ilegal tersebut.

Sirenia merupakan makhluk yang penuh dengan keunikan. Namun, seiring dengan pesona dan peran pentingnya dalam menjaga ekosistem laut, Sirenia juga menghadapi ancaman serius yang berpotensi menghambat kelangsungan hidup mereka.

Perlindungan dan pelestarian dugong sangat penting untuk memastikan bahwa keturunan ordo ini dapat terus hidup dan berkontribusi pada keberlanjutan lautan. Upaya konservasi, kesadaran masyarakat, dan penegakan hukum yang kuat adalah kunci untuk melindunginya.