Mengenal Hewan Bison, Klasifikasi, Habitat, Makanan, dll

Posted on

Hewan secara keseluruhan pada umumnya memiliki ukuran yang berbeda-beda. Mungkin Anda sudah pernah melihat badak atau atau gajah dan menggolongkannya sebagai hewan terbesar. Namun, di Amerika Serikat dan Eropa, hewan bison termasuk dalam hewan darat terbesar di Amerika.

Hewan tersebut tentu sulit untuk ditemukan di Indonesia karena habitat aslinya berada di bagian utara bumi. Bison memiliki punuk yang besar dan yang berjenis kelamin jantan dapat memiliki bobot hingga 900 kg. Dengan bobot tersebut, Anda pasti bisa membayangkan sebesar apa bison itu.

Hewan darat ini biasanya hidup berkelompok berdasarkan jenis kelamin. Kelompok bison akan bertemu dengan kelompok lainnya saat musim kawin tiba. Ciri-ciri fisik dari hewan ini adalah memiliki tubuh yang besar, tinggi, bertanduk, dan punuk. Selain itu, jumlah kuku bison juga genap.

Mengenal Hewan Bison

Meskipun bison tidak ada di Indonesia, namun untuk mengenal hewan ini dapat menambah pengetahuan baru. Sama halnya dengan hewan pada umumnya, Anda dapat mengetahui beberapa informasi penting tentang bison, seperti klasifikasi, habitat, makanan, hingga cara berkembang biak.

1. Klasifikasi Hewan Bison

Klasifikasi Bison

Hal pertama yang menjadi informasi penting dari bison adalah klasifikasinya. Jika dilihat secara sekilas, hewan ini hampir sama dengan kerbau. Akan tetapi, bison tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan kerbau. Untuk mengetahui klasifikasi bison secara lengkap, perhatikan uraian berikut.

Nama Ilmiah      : Bison bison

Kingdom           : Animalia

Filum                : Chordata

Subfilum           : Vertebrata

Kelas                : Mamalia

Ordo                 : Artiodactyla

Family              : Bovidae

Genus               : Bison

Bison memiliki bulu-bulu panjang berwarna coklat, surai, serta janggut di bagian bawah dagunya. Ekor hewan ini tergolong cukup panjang dan pada bagian ujungnya terdapat seberkas rambut. Bison memiliki ukuran kepala yang besar, punuk di pundak, serta sepasang tanduk pendek berwarna hitam.

2. Habitat

Habitat

Bison pernah ditemukan di sebagian besar Kanada, Amerika Serikat dan sebagian wilayah Meksiko. Hewan ini hidup di padang rumput, daratan maupun lembah sungai. Sebagian besar bison kini dilestarikan di konservasi, peternakan, dan cagar alam. Usia hewan ini bisa mencapai 15-40 tahun.

Selain di kawasan Amerika, bison juga ditemukan hampir di seluruh Eropa. Akan tetapi, kini hewan darat ini hanya bisa ditemukan di Slovakia, Polandia, Ukraina, Belarusia, Rusia, dan Lithuania. Jumlah bison pun semakin hari semakin berkurang karena banyak yang tidak mampu bertahan hidup.

3. Makanan Hewan Bison

Makanan

Bison termasuk dalam golongan herbivora atau graminivora khusus, dimana hewan ini harus mengunyah rumput sepanjang tahun. Pasokan makanan hewan bison harus banyak dan tercukupi agar bisa bertahan hidup dan melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan sempurna.

Jika tidak menemukan rumput, maka hewan ini akan memakan semua tanaman hijau yang ditemuinya, termasuk semak belukar. Selain makanan, bison juga sangat membutuhkan air. Bahkan, air termasuk dalam salah satu kebutuhan utama yang wajib terpenuhi agar bisa bertahan hidup.

Tanpa pasokan air yang cukup, bison tidak bisa bertahan dengan lama. Saat musim dingin, hewan ini menggunakan kepala serta kukunya untuk memindahkan salju dari vegetasi. Makanan utama bison adalah rumput, alang-alang atau teki-tekian. Namun, kadang-kadang juga makan lumut dan buah beri.

4. Cara Berkembang Biak

Cara Berkembang Biak

Dalam berkembang biak, bison adalah poligini, yaitu jantan dominan (bull) yang kawin dengan sekelompok betina. Musim kawin hewan ini terjadi pada musim panas (bulan Juni – September). Adapun periode kehamilan betina berlangsung kurang lebih selama 285 hari.

Saat memasuki musim kawin, bison jantan akan pindah ke kelompok betina dan memilih. Setelah itu, hewan darat berukuran besar ini akan menjaga betina dan akan selalu berada dalam kelompok tersebut bersama dengan kawanan lainnya. Penjagaan tersebut berlangsung beberapa menit atau hari.

Jika bison betina tidak tertarik dengan jantan yang ada, makai a akan pergi. Dalam hal ini, pejantan akan menyerang pejantan lain jika ada yang berani untuk mendekati betina yang sudah diasuhnya. Perkelahian antara pejantan dilakukan dengan mendorong, mengunci, dan beradu tanduk

Untuk satu ekor betina, bisa melahirkan satu anak bison setiap musim. Saat akan melahirkan, betina tersebut akan mencari tempat berlindung yang jauh dari kawanan. Perlindungan anak bison menjadi tanggung jawab betina, sementara pejantan tidak terlibat dalam proses tersebut.

5. Populasi Hewan Bison

Populasi

Memiliki tubuh yang besar dan tanggung tidak membuat bison mampu mempertahankan populasinya. Berdasarkan informasi dari Ozark Bizon, diketahui bahwa hewan ini berjumlah sekitar 60 juta ekor di Amerika Utara pada tahun 1800. Lalu, tersisa hanya 300 ekor pada tahun 1900.

Penurunan drastis dari hewan bison terbesar di Amerika tersebut disebabkan oleh ekspansi manusia. Untungnya, pemerintah segera melakukan perlindungan terhadap habitat serta turut membantu untuk membudidayakannya. Kini, populasi bison diketahui sekitar 500.000.

Sebagian besar dari spesies tersebut lahir dari hasil perkawinan silang antara bison dan ternak lainnya. Hanya sebanyak 1,6% dari populasi keseluruhan yang merupakan bison liar dan murni. Beberapa spesies tersebut ada di Taman Nasional Wood Buffalo dan Taman Nasional Yellowstone.

6. Warna Anak Bison

Warna Anak Bison

Seperti yang diketahui bahwa bison dewasa memiliki bulu yang berwarna coklat tua. Hal tersebut ternyata tidak menurun ke anaknya. Menurut Tree Hugger, anak hewan ini memiliki warna yang cukup beragam, mulai dari putih, coklat muda, merah, hingga hitam.

Keragaman warna tersebut disebabkan karena perkawinan silang yang terjadi antara bison dengan banteng maupun sapi. Anak bison murni memiliki bulu yang berwarna kemerahan. Namun, seiring bertambahnya usia, warna bulu tersebut akan semakin gelap sehingga terlihat coklat.

Tidak hanya itu, juga terdapat bison albino yang memiliki bulu berwarna putih. Konon, bison putih tersebut dianggap sebagai hewan sakral yang harus dilindungi dan dihormati menurut kepercayaan suku adat yang ada di Amerika Utara.

7. Perilaku Hewan Bison

Perilaku

Ukuran badan yang besar sangat bertolak belakang dengan perilaku bison yang sangat lincah. Hewan ini dapat berlari dengan sangat cepat dan mampu menjangkau hingga 63 km per jam. Hal inilah yang seringkali tidak dipercayai oleh manusia dan membuat mereka sering mengganggu bison.

Di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat, bison termasuk hewan yang paling banyak melukai manusia. Selain memiliki kemampuan berlari dengan cepat, hewan ini juga mampu melompat hingga ketinggian 1,8 m sehingga membuatnya bisa menggapai tempat-tempat yang tinggi.

Bison juga memiliki indera pendengaran yang cukup tajam. Hewan ini dapat mengidentifikasi benda yang bergerak dari jarak 2 km serta benda berukuran besar dari jarak 1 km. Saat ekor bison naik ke atas dengan tegak berarti hewan ini sedang merasa terganggu dan siap untuk menyerang lawan.

Hewan bison dikenal sebagai hewan yang berukuran paling besar di Amerika. Hewan ini hampir punah karena pernah diburu oleh manusia dan hanya tersisa 300 ekor saja. Akan tetapi, pemerintah segera melakukan perlindungan dan melakukan perkawinan silang untuk membudidayakannya.