Kepiting Tapal Kuda Berdarah Biru, Simak 9 Faktanya Disini

Posted on

Tahukah Anda bahwa kepiting tapal kuda berdarah biru adalah hewan yang memiliki peranan penting dalam dunia medis. Darah biru pada kepiting tapal kuda tersebut sudah lama menjadi bahan untuk membuat vaksin di seluruh dunia, termasuk vaksin Covid-19 beberapa waktu yang lalu.

Manfaat darah biru pada kepiting tapal kuda telah mampu menyelamatkan ratusan ribu jiwa melalui vaksinasi. Dengan khasiat yang luar biasa tersebut tidak heran kalau harga darah biru kepiting tapal kuda bisa mencapai Rp890.000.000 setiap botolnya.

Mahalnya harga darah biru dan kebutuhan medis yang besar, membuat orang yang tidak bertanggungjawab melakukan kejahatan. Meskipun termasuk dalam daftar binatang yang dilindungi, masih banyak orang tidak bertanggungjawab yang memburunya secara ilegal.

Fakta Seputar Kepiting Tapal Kuda Berdarah Biru

Siapa yang sangka kalau darah berwarna biru yang diambil dari kepiting tapal kuda sangat bermanfaat untuk nyawa manusia. Belum pernah mendengar tentang kepiting tapal kuda? Sebagai informasi, nama lain kepiting tapal kuda yaitu belangkas atau mimi.

Bahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, kepiting tapal kuda ini sebenarnya dijadikan sebagai perumpaan bagi pasangan pria dan wanita yang selalu rukun dan bersama-sama. Orang Jawa pasti sudah sangat kenal dengan istilah mimi lan mintuno, atau mimi dan mintuno.

Perlu diketahui bahwa mimi adalah sebutan bagi kepiting tapal kuda berdarah biru jantan dan mintuno merupakan sebutan bagi kepiting betina. Binatang yang jalannya menyamping ini sudah ada sejak 300 tahun yang lalu, sehigga disebut juga sebagai “fosil hidup”.

Apalagi fakta-fakta kepiting tapal kuda darah biru yang sangat penting untuk diketahui, inilah beberapa diantaranya.

1. Bentuk Fisik

Bentuk Fisik

Kepiting tapal kuda darah biru memiliki bentuk tubuh yang dapat dikatakan unik. Ada lima pasang kaki pada hewan tersebut yang letakknya tepat di bawah cangkangnya yang keras. Fungsi kaki pada kepiting tapal kuda yaitu untuk berenang dan juga berjalan.

Kepiting tapal kuda mempunyai ekor dengan ukuran panjang serta insangnya ada enam pasang. Mengapa disebut kepiting tapal kuda, karena binatang yang hidup di air dan di darat ini bentuk tubuhnya mirip seperti perpaduan kutu raksasa dan laba-laba.

Ada juga yang menyebutkan bahwa bentuk tubuh kepiting tapal kuda berdarah biru seperti perpaduan antara ikan pari dan kepiting. Dan tentu saja di dalam tubuh kepiting tersebut terdapat darah yang warnanya biru.

Bukan hanya itu saja keunikan dari kepiting tapal kuda tersebut. Kalau diamati lebih teliti, ada 10 pasang mata pada binatang tersebut, dengan ekor yang tajam dan kuat. Keunikan lainnya terdapat pada mintuno yang mempunyai kantung telur lebar untuk menampung telur-telurnya hingga ribuan.

2. Tempat Hidup

Tempat Hidup

Dimana kepiting tapal kuda yang darahnya biru bisa ditemukan? Binatang ini hidup di Samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia. Binatang yang disebut sebagai fosil hidup karena sudah ada sejak ratusan tahun tersebut, lebih mudah ditemui pada saat air pasang maupun bulan purnama.

Di perairan Atlantik, kepitung tapal kuda darah biru akan menampakkan dirinya pada periode bulan Mei dan Juni, atau tepatnya saat musim semi. Di Indonesia, kepiting jenis ini bisa ditemui pada wilayah Laut Jawa, utamanya pesisir wilayah Jawa Tengah.

3. Penyebab Darah Berwarna Biru

Penyebab Darah Berwarna Biru

Darah biru selama ini kita kenal sebagai sebutan bagi orang-orang yang merupakan keturunan bangsawan. Namun kali ini yang dimaksud adalah darah yang benar-benar berwarna biru dan bisa didapatkan dari kepiting tapal kuda.

Apa yang menyebabkan darah kepiting berwarna biru? Itu semua akibat adanya kandungan tembaga yang tinggi pada darah kepiting tapal kuda. Sama halnya dengan darah pada manusia, dimana tembaga akan memberikan warna merah pekat atau cenderung gelap.

Jadi, warna biru tersebut bukanlah hemoglobin melainkan senyawa yang disebut hemosianin. Tembaga terdapat dalam zat hemosianin tersebut. Dengan mengambil plasma darah biru kepiting tapal kuda tersebut, peneliti bisa melakukan pengujian pada obat-obatan dan cairan vaksin.

Tapi apakah karena berwarna biru itulah yang membuat para ilmuwan tertarik untuk mempelajarinya? Tentu saja tidak. Alasan para ilmuwan tertarik mengembangkan darah biru pada kepiting tapal kuda yaitu karena didalamnya terdapat zat kimiawi khusus yang bermanfaat untuk menangkap bakteri.

4. Cara Kerja Darah Biru

Cara Kerja Darah Biru

Bagaimana cara darah biru dari kepiting tapal kuda bisa menangkap bakteri? Zat kimia yang terdapat pada darah kuda menangkap bakteri dengan melakukan pembekuan. Darah biru akan mendeteksi bakteri bahkan saat jumlahnya hanya sedikit saja.

Darah yang beku inilah yang dijadikan oleh para ilmuwan sebagai alat untuk mengetes ada bakteri atau tidak pada obat maupun vaksin. Di Amerika, alat tes dari darah biru kepiting tapal kuda yang sudah beku dinamakan  Limulus Amebocyte Lysate atau LAL.

Sedangkan untuk spesies yang ada di Asia, alat tes bakteri tersebut dinamakan Tachypleus Amebocyte Lysate atau TAL. Hingga saat ini, LAL maupun TAL merupakan satu-satunya alat untuk mengetes ada tidaknya bakteri gram negatif pada obat-obatan dan vaksinasi.

5. Efek Setelah Pengambilan Darah pada Kepiting

Efek Setelah Pengambilan Darah pada Kepiting

Manfaat besar kepiting tapal kuda berdarah biru dan kontribusinya pada dunia kesehatan bukan tanpa konsekuensi. Apa yang terjadi pada kepiting tapal kuda setelah diambil darahnya, menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh para ilmuwan.

Menurut data yang ada, kepiting akan ditoreh pada bagian dekat hatinya kemudian diambil darahnya sebanyak 30%, lalu binatang tersebut selanjutnya dilepaskan kembali ke habitatnya. Namun, sayangnya ada fakta lain yang cukup memprihatinkan.

Ada penelitian lain yang mengungkapkan bahwa kepiting tapal kuda setelah diambil darahnya akan mati. Temuan fakta tersebut tentunya sangat memprihatinkan karena berpotensi menyebabkan kepiting tapal kuda menjadi punah.

Penelitian tersebut menyebutkan bahwa sebanyak 10% hingga 30% dari kepiting tapal kuda setelah diambil darahnya kemudian akan mati. Sedangkan pada kepiting betina, akan menyebabkan juga berkurangnya kesempatan untuk berkembangbiak.

6. Darah Biru Sintesis

Darah Biru Sintesis

Adanya ancaman kepunahan pada spesies kepiting darah biru akibat penggunaan untuk dunia medis, membuat para pelestari lingkungan menjadi kuatir. Sementara di sisi lainnya, bagaimanapun LAL dan TAL adalah alat tes yang sangat dibutuhkan pada dunia kesehatan.

LAL dan TAL hanya bisa dibuat dari darah biru milik kepiting tapal kuda, sementara ancaman kepunahan juga membayangi. LAL dan TAL: semakin dibutuhkan seiring dengan makin beragamnya jenis penyakit.

LAL dan TAL diperlukan oleh dunia farmasi untuk membuat obat-obatan dan vaksinasi sebagai bentuk penanggulangan terhadap suatu penyakit, supaya angka harapan hidup meningkat. Lalu bagaimana solusinya?

Para pelestari lingkungan menyarankan untuk membuat cairan darah biru sintesis agar tidak lagi harus mengambil dari kepiting tapal kuda. Meskipun pernah ditentang oleh kalangan farmasi, namun kini sudah banyak peneliti Eropa yang mulai mengembangkan darah biru sintetis tersebut.

Selain itu, beberapa perusahaan farmasi besar juga sudah mulai mengembangbiakkan sendiri kepiting tapal kuda darah biru untuk menjaganya dari kepunahan. Kepiting tapal biru yang diternakkan tersebut kemudian diintroduksikan juga ke alam.

Kepiting tapal kuda berdarah biru menghasilkan alat tes bakteri pada obat-obatan dan vaksinasi, termasuk vaksin Covid-19. Alat tes bakteri gram negatif yang disebut LAL dan TAL tersebut dibuat dari darah biru yang terdapat pada binatang kepiting tapal kuda.