10 Hewan Langka Di Kalimantan, majalahhewan.com | Kalimantan atau kalau orang luar menyebutnya dengan Pulau Borneo merupakan salah satu Pulau di Indonesia yang memiliki keaneka ragaman hayati yang luar biasa. Bahkan Kalimantan ini memikat para Ilmuan dunia selama lebih dari 150 tahun. Ada banyak sekali jenis binatang atau hewan endemik maupun non endemik yang menghuni pulau Kalimantan ini. Banyak spesies binatang unik dan langka yang membuat para ilmuan tertarik untuk menyibukan diri menelitinya.
Hewan hewan yang ada di Pulau Kalimantan ini sangat beragam, mulai dari mamalia, burung, serangga, primata, reptil dan yang lainya. Dan berikut kami paparkan 10 hewan langka di kalimantan yang terancam punah serta dilindungi.
Penjelasan Dan Gambar Gambar 10 Hewan Langka Di Kalimantan
Kita lihat dari urutan nomer sepuluh hingga nomer satu
10. Orangutan
Satwa langka pertama yang ada di pulau Kalimantan adalah Orangutan Kalimantan. Orangutan ini dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Bornean Orangutan. Sedangkan nama latin atau nama Ilmiahnya adalah Pongo pygmaeus.
Gambar Orangutan Kalimantan atau Bornean Orangutan seperti di bawah ini

Orangutan Kalimantan ini hidup di hutan tropis dan hutan subtropis di dataran rendah Kalimantan. Pada umumnya mereka memakan benih, daun, buah ara, bunga, madu, serangga hingga telur burung.
Statusnya di IUCN sangat terancam. Itu disebebkan hilangnya habitat dan perburuan liar serta beralihnya hutan menjadi kebun kelapa sawit. Perburuan liar ini selain daging orangutan yang dimanfaatkan untuk dikonsumsi juga untuk dijadikan hewan peliharaan untuk yang masih muda.
Umur Orangutan Kalimantan ini di alam liar hidupnya bisa mencapai 40 tahun, akan tetapi di penangkaran bisa mencapai 60 tahun.
9. Bekantan / Proboscis Monkey / Long-nosed Monkey
Yang nomer sembilan dari 10 binatang langka yang ada di kalimantan adalah Bekantan. Selain disebut dengan nama Bekantan, satwa ini juga lebih populer dengan nama Monyet Hidung Panjang.
Dalam bahasa Inggris Bekantan disebut dengan nama Proboscis Monkey, Long-nosed Monkey. Sedangkan nama latin atau nama ilmiahnya adalah Nasalis larvatus.
Gambar Bekantan seperti di bawah ini

Dilihat dari gambar di atas, maka sangat mudah untuk membedakannya dengan jenis monyet lain, itu karena Bekantan memiliki hidung yang panjang dan besar.
Monyet hidung panjang ini pada umumnya menempati daerah pesisir dan di sepanjang sungai. Selain memiliki hidung yang panjang dan besar, monyet ini juga sangat pandai berenang, bahkan mampu menyelam hingga kedalaman air 20 meter atau 66 kaki.
Yang menjadikanya monyet hidung panjang ini langka adalah dikarenakan hilangnya habitat dan perburuan, yang mana dalam 36 hingga 40 tahun terakhir menjadikan populasinya berkurang hingga 50{601300617226385154e02c30419757da293f3b31218813683f8ff3f44b0e6840}.
IUCN telah memasukan dalam daftarnya dengan status Endangered ( terancam punah )
Bekantan atau monyet hidung panjang ini termasuk satwa frugivora musiman ( pemakan buah musiman ) dan folivora ( pemakan daun ).
8. Kukang Kalimantan / Bornean slow loris
Yang kedelapan dari 10 satwa langka di Kalimantan adalah Kukang Kalimantan. Dalam bahasa Inggris Kukang Kalimantan disebut dengan nama Bornean slow loris. Sedangkan nama latin atau nama ilmiahnya adalah Nycticebus borneanus.
Kukang Kalimantan ini masuk dalam daftar IUCN dengan status ( Rentan ) Untuk mengenal lebih dekat satwa langka ini dan jenis jenis kukang yang ada di Indonesia, serta fakta fakta menarik lainya bisa dilihat di HEWAN KUKANG DAN SEGALA SESUATU TENTANGNYA.
Untuk gambar Kukang Kalimantan seperti di bawah ini
7. Tupai Kerdil / Least pygmy squirrel / Bornean Pygmy Squirrel
Yang ketujuh dari binatang langka endemik Pulau Kalimantan adalah Tupai Kerdil. Dalam bahasa Inggris tupai kerdil ini disebut dengan nama Least pygmy squirrel atau Bornean Pygmy Squirrel. Sedangkan nama latin atau nama ilmiahnya adalah Exilisciurus exilis.
Gambar Tupai Kerdil seperti di bawah ini

Tupai kerdil ini merupakan salah satu jenis tupai terkecil yang mendiami Pulau Kalimantan. Selain Kalimantan juga mendiami Pulau Benggi.
Tupai langka ini menghuni daerah dataran rendah dan perbukitan rendah. Langkanya tupai ini dikarenakan penghancuran habitat besar besaran serta penggantian lahan hutan menjadi lahan kebun.
Tupai yang memiliki ukuran panjang tubuh 8 cm dan ekornya 6 cm serta beratnya 20 gram ini dalam daftar IUCN berstatus Data Deficient
6. Tupai Terbang / Flying Squirrel
Yang keenam dari jenis hewan langka yang menghuni Pulau Kalimantan adalah Tupai Terbang. Tupai Terbang ini dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Flying Squirrel.
Ada 44 spesies tupai terbang dan beberapa tinggal di Kalimantan. Tupai ini adalah keluarga Sciuridae dan termasuk binatang pengerat.
Gambar Tupai terbang seperti terlihat dibawah ini

Sebenarnya tupai ini tidaklah benar benar terbang, melainkan meloncat lalu melayang dari pohon satu ke pohon lainya yang mana menggunakan bantuan parasut yang terbentang antara kaki depan dan kaki belakangnya. Dan parasut ini disebut dengan patagium.
Akibat dari penebangan hutan dan konversi pertanian menjadikanya masuk dalam daftar IUCN yang berstatus Sedikit Kepedulian ( Least Concern )
5. Badak Sumatra
Yang kelima dari satwa satwa langka penghuni Pulau Kalimantan adalah Badak Sumatra. Badak Sumatra dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Sumatran rhinoceros dan nama latinya adalah Dicerorhinus sumatrensis.
Gambar Badak Sumatra seperti dibawah ini

Ciri ciri Badak Sumatra ini memiliki cula dua. Penggunaan cula badak ini untuk obat tradisional China serta perburuan menjadikan kelangsungan hidup Badak Sumatra ini terancam, bahkan hingga hari ini. IUCN mecatat sebagai hewan langka dan berstatus terancam punah.
4. Kucing Merah
Yang nomer 4 dari 10 hewan langka di kalimantan adalah Kucing Merah. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Borneo Bay Cat, Bay Cat, Bornean Bay Cat, sedangkan nama latinya adalah Catopuma badia.
Gambar Kucing Merah seperti di bawah ini

Dan untuk selengkapnya bisa dibaca di Kucing Merah Kalimantan, Salah Satu Kucing Paling Langka Dan Paling Dipelajari Di Dunia.
3. Musang Air
Yang ketiga dari urutan 10 hewan langka di Kalimantan adalah Musang Air. Musang Air ini dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Otter Civet, Otter-civet, Sunda Otter Civet. Sedangkan nama latin atau nama ilmiahnya adalah Cynogale bennettii.
Gambar Musang Air seperti di bawah ini

Musang air atau musang berang berang ini merupakan jenis musang yang semi-aquatik.
Mangsanya adalah kepiting, moluska serta ikan. Musang air ini juga hewan yang aktif pada malam hari.
Kerusakan habitatnya, yakni beralihnya hutan rawa gambut menjadi perkebunan kelapa sawit menjadikanya satwa langka. Dan terdaftar di IUCN dengan status Endangered C1 ver 3.1 ( terancam punah ).
2. Macan Dahan Kalimantan
Di urutan kedua dari 10 satwa langka yang ada di Kalimantan adalah Macan Dahan Kalimantan. Macan ini dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Sunda Clouded Leopard, Enkuli Clouded Leopard, Sunda Clouded Leopard, Sunda Islands Clouded Leopard, Sundaland Clouded Leopard. Sedangkan nama latin atau nama ilmiahnya adalah Neofelis diardi.
Gambar Macan dahan kalimantan seperti di bawah ini

Macan Dahan Kalimanatan ini merupakan jenis kucing liar yang bisa dijumpai di pulau pulau Asia Tenggara, Pulau Kalimantan serta Pulau Sumatra. Macan ini terpisah dari kerabat dekatnya yakni Neofelis nebulosa.
Macan ini sangat tertutup, mereka berburu di tanah dan merupakan pemanjat pohon yang hebat, yang menjadikanya lihai bersembunyi dari predator lain.
1, Gajah Kalimantan
Yang terakhir dari 10 hewan langka di Kalimantan adalah Gajah Kalimantan. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Borneo elephant, Borneo pygmy elephant. Sedangkan nama latin atau nama ilmiahnya adalah Elephas maximus borneensis.
Gambar Gajah Kalimantan seperti di bawah ini

Gajah Kalimantan atau Gajah Borneo ini populasinya telah menurun hingga 50{601300617226385154e02c30419757da293f3b31218813683f8ff3f44b0e6840} lebih selama 3 generasi terakhir dan terdaftar di IUCN dengan status terancam punah.
Semoga 10 Hewan Langka Di Kalimantan yang sudah kita lihat ini menjadikan kita lebih sadar akan keberadaan mereka dan turut menjaga kelangsungan hidup mereka.
( Sumber )