Cara Budidaya Burung Puyuh Paling Menguntungkan, Pemula Wajib Tau!

Posted on

Ketika sedang makan di angkringan, pastinya selalu ada sate telur puyuh. Telur itu tentunya berasal dari burung puyuh. Meski dinamakan sebagai burung, padahal hewan ini lebih masuk dikategorikan sebagai unggas, karena mereka lebih senang mencari makan di darat.

Dengan rasanya yang lezat membuat unggas ini diternakkan untuk konsumsi. Tentunya ternak unggas ini adalah ide yang bagus, mengingat hampir semua bagian dari unggas ini bernilai ekonomis. Dagingnya dapat diolah menjadi aneka masakan yang lezat. Sedangkan telurnya dapat dijual ke pasar.

Tak heran kalau banyak peternak yang memilih unggas ini. Keuntungannya bisa lebih besar daripada ternak ayam atau bebek. Jika Anda termasuk salah seorang yang tertarik memulai bisnis ini, langsung saja simak pembahasan lengkap di bawah ini!

Jenis dan Ciri ciri Burung Puyuh

Banyak orang yang tidak sadar bahwa puyuh mempunyai beberapa jenis. Sebelum memulai ternak, penting mengetahui mana jenis puyuh yang mau dibudidayakan. Pasalnya tidak semua jenis cocok untuk diambil dagingnya. Intip penjelasan lengkapnya di sini:

1. Puyuh Gambels

Puyuh Gambels

Puyuh ini bukan dibudidayakan untuk diambil dagingnya, melainkan dibudidayakan sebagai burung hias. Ciri khasnya terdapat pada jambul panjang di atas kepala, padahal ini adalah bulu yang terlalu panjang.

Kebanyakan kolektor burung hias membeli puyuh ini karena corak bulunya yang cantik. Dadanya berwarna kuning gelap dengan bintik hitam, kepalanya cokelat dengan aksen putih dan badannya cenderung kemerahan.

Postur puyuh ini mungil dengan tinggi sekitar 25-28 cm saja. Jenis puyuh ini hanya hidup di tanah Amerika Utara yang identik tandus.

2. Puyuh Tegalan Loreng

Puyuh Tegalan Loreng

Sama seperti jenis yang lain, ini bukan jenis burung puyuh bisa terbang. Puyuh ini mudah ditemukan di Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera, Nusa Tenggara dan Bali.

Ciri utamanya terdapat pada tubuh yang berukuran kecil dengan panjang hanya 16 cm. Terdapat corak kecokelatan di kepala yang membuatnya seperti sedang menggunakan mahkota. Sedangkan bulu bagian leher dan dagu didominasi hitam.

Puyuh jantan ini mempunyai tubuh yang lebih besar daripada betina, akan tetapi betina biasanya melakukan poligami.

3. Puyuh Gonggong Jawa

Puyuh Gonggong Jawa

Puyuh ini dikenal juga dengan nama Chesnut Bellied Partridge. Umumnya puyuh ini tinggal di tanah Jawa.

Bulunya berwarna merah cantik, sayapnya cokelat dengan selipan hitam, sedangkan ekornya berwarna abu-abu. Puyuh ini ditandai dengan adanya corak cincin hitam di kepala dan ukuran tubuh yang cukup besar sekitar 25 cm.

4. Puyuh Kuning

Puyuh Kuning

Hal yang membedakan puyuh ini dari yang lain adalah ukuran tubuhnya yang hanya 14 cm saja. soal produktivitas, burung puyuh berkembang biak dengan cara bertelur dan mampu menghasilkan ratusan telur per tahun.

Puyuh ini senang tinggal di tempat yang banyak semak belukar. Mereka lebih banyak ditemukan di Afrika Selatan, Spanyol Selatan dan Asia.

5. Puyuh Mahkota

Puyuh Mahkota

Puyuh ini juga bukan jenis yang cocok dibudidayakan untuk diambil dagingnya, melainkan sebagai burung hias. Puyuh ini mempunyai harga yang paling mahal karena postur tubuh yang elegan. Panjang tubuh sekitar 25 cm.

Di bagian depan tubuh puyuh terdapat corak abu-abu, sedangkan bulunya diwarnai oleh cokelat, abu dan putih.

Puyuh ini sangat mudah ditemukan di Kalimantan dan Sumatera, tetapi ada juga yang tinggal di Thailand dan Malaysia.

Karakteristik dan Perilaku

Karakteristik dan Perilaku

Puyuh tidak bisa terbang meski mempunyai sayap. Biasanya mereka akan terbang ketika ada ancaman predator atau hal-hal yang membuatnya ketakutan. Meski puyuh jarang sekali terbang, mereka mempunyai kemampuan terbang yang sangat cepat.

Hanya saja jarak terbang puyuh tidak terlalu jauh. Tetapi jenis puyuh dengan nama latin Coturnix japonica memiliki kemampuan terbang yang lebih baik daripada jenis lainnya.

Namun ketika ingin membudidayakan sebagai puyuh petelur atau pedaging, kemampuan terbang bukan sesuatu yang terlalu dipikirkan. Berbicara soal budidaya puyuh, ketahui bahwa unggas ini menyukai biji-bijian dan serangga. Jadi pastikan kebutuhan makanannya terpenuhi.

Fakta lain mengenai puyuh, mereka tergolong sebagai hewan yang suka kebersihan. Hampir setiap saat mereka terlihat sedang membersihkan bulu-bulunya, bak di siang atau malam hari. Berkat kebersihan mereka yang ketat, puyuh memiliki imunitas yang baik terhadap penyakit.

Meski begitu, sebagai peternak Anda tetap harus melakukan vaksinasi untuk mencegah ancaman penyakit yang lebih kuat.

Keunggulan Puyuh

Keunggulan Puyuh

Sudah menjadi pengetahuan umum kalau puyuh adalah hewan yang sangat bermanfaat. Sebagai hewan ternak, puyuh dapat dibudidayakan untuk diambil daging atau telurnya. Daging burung puyuh dikenal mempunyai rasa yang gurih, rendah lemak dan tinggi protein.

Begitu pun dengan telur puyuh yang mengandung 11,1% lemak dan 13,2% nutrien. Terlebih harganya lebih murah dibandingkan telur ayam, karenanya telur puyuh banyak dicari. Selain itu, puyuh mempunyai produktivitas yang tinggi. Puyuh mampu menghasilkan 200-300 butir telur per tahun.

Satu telur berbobot sekitar 8-12 gram. Sedangkan berat puyuh umumnya sekitar 120-150 gram per ekor. Puyuh sudah dapat bertelur setelah memasuki usia 35 hari, membuatnya sebagai salah satu unggas dengan waktu pemeliharaan paling cepat.

Cara Memelihara Puyuh yang Benar

Cara Memelihara Puyuh yang Benar

Setelah mengenali jenis-jenis dan keunggulan dari unggas ini, sudahkah mempertimbangkannya dengan baik? Jika ini pertama kalinya memulai ternak puyuh, ada baiknya memahami dulu dasar-dasarnya yang sudah dijelaskan sebagai berikut:

1. Buat Kandang Ternak Puyuh

Puyuh dapat diternakkan di dalam kandang untuk memaksimalkan pemeliharaan. Kandang puyuh minimal mempunyai ukuran yang cukup untuk menampung banyak puyuh.

Buat dari bahan kayu atau baja ringan, kemudian bentuk kandang seperti rak yang bertujuan memudahkan pemberian pakan dan pembersihan. Perhatikan kelembaban kandang harus berada di angka 20-50 celsius.

Temperatur juga berperan penting. Kandang wajib disinari dengan lampu bercahaya 20-40 watt di siang hari dan 40-60 watt di malam hari. Selain itu, berikan pula tempat makan, minum dan tempat berkembangbiak.

2. Mencari Indukan yang Berkualiatas

Setelah menyiapkan kandang untuk burung puyuh dan telurnya, saatnya memilih indukan yang berkualitas. Dapatkan langsung dari peternakan terpercaya.

Tanyakan pula kepada penjual apakah bibit puyuh telah divaksin newcastle disease (NWD), karena vaksin ini penting dilakukan untuk meningkatkan imunitas puyuh dan mencegah induk unggas menurunkan penyakit ke anakan.

3. Perawatan Puyuh

Langkah paling penting dalam ternak puyuh adalah perawatannya. Tidak cukup hanya dengan memberi pakan setiap hari.

Kandang puyuh harus dibersihkan setiap saat dari kotoran untuk menghindari penyakit. Kemudian lakukan kontrol kesehatan terhadap puyuh-puyuh secara berkala. Puyuh yang sakit cenderung stres dan mudah mati. Nantinya juga bisa berpengaruh terhadap kualitas telur yang dihasilkan.

4. Panen

Ini adalah masa paling ditunggu-tunggu. Setelah memberikan perawatan terbaik pada puyuh, dalam waktu 30 hari puyuh sudah bertelur.

Pada hari yang sama peternak dapat mengambil telur-telur tersebut untuk dijual. Produksi telur ini akan berlangsung setiap hari selama puyuh dalam masa perkembangbiakan.

Panduan cara budidaya burung puyuh ini cocok membantu para pemula yang tertarik memulai bisnis ini. Panen yang cepat memungkinkan modal kembali lebih cepat ketimbang ternak ayam petelur. Apalagi jika membuatnya dalam skala besar, pasti keuntungan yang didapatkan pun lebih banyak.