Budidaya Maggot Pemula dari Sampah Organik & Analisis Peluang

Posted on

Di benak kebanyakan orang, belatung adalah makhluk yang menjijikkan karena habitatnya di tumpukan sampah. Tetapi jangan tengok maggot sebelah mata. Ini bukan belatung biasa, justru belatung ini punyai nilai jual yang tinggi sehingga sering dibudidayakan. Apa itu budidaya maggot?

Sebelum membahas soal budidaya, perlu diketahui dulu betapa bermanfaatnya maggot. Ini adalah larva dari lalat BSF atau Black Soldier Fly. Mereka diternakkan dalam skala besar untuk dijadikan sebagai material organik multiguna.

Maggot dapat diolah menjadi maggot kering dan hidup. Biasanya maggot digunakan sebagai pakan ternak berkualitas. Peluang usaha budidaya ini masih terbuka lebar, bagi yang berminat mencobanya bisa menyimak artikel di bawah ini!

Analisis Usaha Budidaya Maggot

Analisis Usaha Budidaya Maggot

Dengan modal yang minim dan keuntungan banyak, tak heran kalau banyak pebisnis yang mencoba peruntungan di bisnis ini. Hanya dari bisnis ini bisa mendatangkan keuntungan hingga lebih dari 10 juta per bulan.

Ini memungkinkan karena maggot tidak membutuhkan pemeliharaan yang mahal atau kandang yang besar. Maggot dapat hidup maksimal hanya dengan diberikan pakan alami berupa sampah organik. Selain itu, sekali bertelur seekor maggot bisa menghasilkan 20-30 telur.

Pertumbuhan mereka pun sangat cepat, sehingga mudah kembali modal. Di pasaran umumnya maggot yang telah dikeringkan dijual dengan harga Rp15.000 sampai Rp20.000. Sedangkan telurnya sendiri dihargai sekitar Rp5.000 per gram.

Untuk kasgot atau sisa pakan maggot juga dapat dijual seharga Rp10.000 per 5-10 kg. Jelas bahwa semua bagian dari budidaya ini dapat dijadikan barang ekonomis. Maggot kaya akan protein dan vitamin, sehingga banyak dicari para peternak untuk pakan ikan.

Cara Memancing Lalat BSF

Cara Memancing Lalat BSF

Jika sulit mendapatkan telur BSF di daerah Anda, alternatifnya adalah dengan mencari sendiri. Caranya pun sangat mudah dan cepat. Untuk memancing lalat BSF agar bertelur dan dapat dibudidayakan sampai besar bisa mengikuti cara berikut:

  • Ambil wadah kecil dan isi dengan campuran 1 liter air, EM4 dan gula pasir.
  • Di wadah terpisah yang lebih besar, masukkan bekatul dan penyedap rasa. Aduk sampai rata.
  • Selanjutnya tuangkan larutan pertama ke campuran bekatul secara sedikit demi sedikit. Aduk hingga teksturnya tidak terlalu basah atau kering.
  • Ambil sebagian adonan tersebut dan masukkan ke dalam plastik. Ikat ujungnya dan diamkan adonan di dalam plastik fermentasi selama 4-5 hari di tempat yang sejuk.
  • Taburkan hasil fermentasi yang berbau tape di atas campuran sisa makanan. Letakkan ini di tempat bersuhu 30-38 derajat celsius.
  • Tunggu sampai aroma fermentasi memancing lalat BSF.
  • Setelah 1-3 hari, biasanya lalat BSF akan bertelur.
  • Telur yang menetas akan menjadi larva dan siap dibudidayakan.

Cara Budidaya Maggot BSF untuk Pemula

Cara Budidaya Maggot BSF untuk Pemula

Maggot dapat hidup di berbagai tempat dengan asupan makanan yang cukup. Persiapan budidaya ini pun tidak sulit sama sekali. Bagi yang baru pertama kali mulai, hanya ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Selengkapnya di bawah ini:

1. Buat Kandang Maggot

Kandang dapat dibuat dari ember plastik atau rak kayu. Ukuran kandang maggot bisa disesuaikan dengan lahan yang tersedia, namun disarankan sekitar 250x400x300 cm. Kerangkanya dapat dibuat dari kayu dengan dinding kandang dari waring atau jaring-jaring lembut.

Sedangkan atapnya berupa plastik UV. Untuk menampung 40-50 ekor BSF dapat ditempatkan di ruang berukuran 10 cm persegi. Pastikan membagi kandang sebagai area bertelur, pre pupa dan pupa.

Meski maggot termasuk serangga yang tahan banting, kandang maggot tetap perlu diletakkan di kondisi lingkungan yang sesuai.

Kandang perlu bersuhu sekitar 30-36 derajat celsius, tidak boleh terkena hujan, tidak terkena sinar matahari langsung dan mendapatkan sirkulasi yang baik. Kemudian letakkan rak media budidaya dari boks-boks kecil atau nampan kayu dalam.

2. Persiapan Media Budidaya

Setelah menyiapkan alat budidaya maggot, langkah berikutnya yaitu menyiapkan media budidaya. Cara membuatnya tidak membutuhkan banyak bahan, bahkan bahan-bahannya bisa didapatkan secara gratis.

Persiapan yang perlu dilakukan yaitu menaburkan bekatul ke baki setinggi 2 cm, lalu tambahkan limbah sayuran atau buah sampai baki penuh. Tambahkan lagi bekatul di pinggiran baki dan media pun siap digunakan budidaya.

Namun perlu diperhatikan bahwa limbah sayuran tidak boleh mengandung terlalu banyak air. Jika terlalu basah, imbangi dengan menambahkan lebih banyak bekatul. Mengapa pilih bekatul? Pasalnya material ini mempunyai tekstur yang kering, aromanya menarik BSF dan harganya murah.

3. Perawatan

Cara budidaya maggot untuk pakan ayam pun sama saja. Agar menghasilkan panen yang berlimpah, penting untuk melakukan perawatan yang sesuai. Setelah menyiapkan media, tebarkan larva BSF yang berumur 6 hari ke seluruh media. Dalam 1 m2 mampu menampung 8-10 kg maggot.

Selepas itu tinggal fokus pada perawatan maggot. Langkah-langkahnya pun sangat mudah. Inilah hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Berikan pakan secara rutin pada maggot. Pakan dapat berupa campuran limbah sayur dan buah.
  • Jumlah pakan yang perlu diberikan yaitu sekitar 7 kg per hari untuk maggot sejumlah 8-10 kg.
  • Berikan vitamin atau suplemen untuk memaksimalkan perkembangan maggot.
  • Pakan perlu diberikan setiap hari sampai berusia 25 hari.

Ketika memberi makan larva maggot, pastikan tekstur pakan sangat lembut. Sedangkan maggot yang sudah menjadi lalat BSF dewasa tidak memerlukan pakan lagi. Cukup sediakan mereka minum, karena mereka hanya akan fokus kawin. Lalat BSF mendapatkan gizinya dari cadangan lemak di dalam tubuh.

4. Pembuatan Pakan

Keuntungan budidaya maggot adalah mudahnya mendapatkan pakan untuk maggot. Mereka hampir makan segala hal. Pakan dapat dibuat dari campuran sisa daging, jeroan ikan, dedaunan, sisa makanan rumah, limbah peternakan hingga ampas kelapa.

Namun limbah dedaunan, jeruk dan tomat tidak terlalu disarankan untuk diberi dalam jumlah banyak. Hal ini karena bahan-bahan tersebut kurang disukai maggot. Justru menimbulkan bau tidak sedap karena mengalami pembusukan.

Begitu juga jika memberikan limbah jeroan ikan atau sisa daging dari pasar. Perlu dilakukan secara hati-hati dan tidak boleh terlalu banyak. Ini bisa menyebabkan aroma tidak sedap dan mengundang lalat hijau yang justru menjadi tempat perkembangbiakan penyakit.

Sedangkan limbah peternakan tidak akan mengeluarkan bau terlalu kencang, umumnya hanya di hari pertama saja baunya.

5. Sesi Panen

Proses panen sebetulnya dapat dilakukan kapan saja, bahkan jika masih berusia 1 minggu. Namun ukurannya akan sangat kecil, biasnya maggot baru berukuran 2,5 cm saat menginjak 1 minggu.

Kemudian maggot yang telah mengalami metamorfosis menjadi prepupa tandanya sudah berusia sekitar 2-3 minggu. Biasanya prepupa dipanen untuk dijadikan pakan ikan dan unggas. Namun jika sudah lebih dari usia tersebut, maggot akan berubah lagi menjadi pupa atau kepompong.

Mereka akan menjadi lalat dewasa dan mengulang siklus perkembangbiakan dari awal. Maggot umumnya akan bersembunyi di dalam atau dasar bekatul, jadi mungkin membutuhkan penggalian terlebih dulu.

Dengan langkah-langkah ini, banyak yang berpikir memulai budidaya maggot di bawah kandang ayam. Namun ini sedikit riskan karena maggot terekspos dengan kondisi lingkungan yang tidak terduga, sehingga lebih baik gunakan metode di kandang di atas.