Kelomang Adalah: Habitat, Budidaya dan Fakta Menarik Lainnya

Posted on

Hampir semua kalangan usia sudah pernah melihat hewan ini sekali dalam seumur hidup. Kelomang banyak ditemukan di pinggir pantai, namun banyak dijual di pasaran dengan cangkang yang warna-warni. Mereka sebagai hewan krustasea mempunyai banyak fakta menarik seputar kehidupannya.

Dengan pergerakan yang lambat dan cangkang besar di belakang punggungnya adalah ciri khas dari hewan ini. Cangkang tersebut berfungsi menjaga tubuhnya yang lunak serta mencegahnya kedinginan. Bagi hewan kecil ini, cangkang bagaikan rumah yang menjaganya dari marabahaya.

Namun pernahkah berpikir bagaimana hewan ini mencari makan dan mengapa kakinya sangat banyak? Banyak sekali pertanyaan terkait hewan ini. Untuk mengetahui jawabannya, langsung saja simak penjelasan di bawah ini!

Habitat

Habitat

Banyak yang masih bingung akan kelomang hidup dimana, sebetulnya hewan ini dibagi menjadi dua berdasarkan tempat tinggalnya, yaitu jenis air dan darat.

Mereka yang hidup di air dapat ditemukan di kedalaman laut. Tetapi ada juga yang berjalan-jalan di pantai, mereka adalah jenis darat. Keduanya sama-sama termasuk hewan yang lebih aktif beraktivitas di malam hari. Karena mereka menjadi target empuk predator bila terlihat di siang hari.

Adapun spesies yang tinggal di darat, mereka masih membutuhkan air untuk bereproduksi. Larva akuatik akan menuju ke darat apabila sudah besar.

Ciri dan Bentuk

Ciri dan Bentuk

Meski termasuk hewan krustasea, mereka mempunyai tampilan yang berbeda jauh dengan kepiting, yuyu atau hewan sejenis lainnya. Ini yang membuatnya cukup mudah diidentifikasi. Adapun ciri dan bentuk yang menonjol dari hewan ini yaitu:

  • Cangkang bisa berasal dari bekas rumah siput, batu, bulu babi, potongan kayu, botol hingga anemon laut.
  • Cangkang dibutuhkan untuk melindungi perutnya yang lunak, menghindari serangan predator dan memberikan kehangatan.
  • Mampu bertahan hidup hingga 30 tahun di laut yang belum tercemar, tetapi hanya bertahan 10 tahun di penangkaran.
  • Mempunyai 10 kaki yang mempunyai fungsi masing-masing.
  • Mereka akan berganti cangkang apabila tubuhnya sudah tidak muat di cangkang lama.
  • Mereka mengonsumsi tumbuhan dan hewan lain yang ukurannya lebih kecil.
  • Mereka sering bertengkar satu sama lain karena berebut cangkang yang paling bagus.
  • Mereka tidak mempunyai cangkang saat menetas dari telur.

 

Jenis-jenis dan Keunikannya

Kelomang raksasa adalah salah satu dari jenis yang ada. Memang banyak sekali jenisnya yang tersebar di pantai maupun laut dalam. Namun hanya beberapa yang perlu diketahui, seperti keenam jenis yang sudah dirangkum di bawah ini:

1. Coenobita violascens

Coenobita violascens

Mungkin orang lebih mengenalnya sebagai klomang sunset. Hal ini karena mereka mempunyai warna seperti langit saat matahari terbenam. Perpaduan warna jingga, cokelat hingga kebiruan membuat jenis ini terlihat sangat indah di mata. Mereka berada di bagian Indonesia timur.

Tetapi tangkai mata mereka hanya satu warna dan mereka termasuk jenis yang cenderung melawan apabila terancam, alih-alih bersembunyi di dalam cangkang.

2. Coenobita cavipes

Coenobita cavipes

Umumnya jenis ini menggunakan cangkang dengan bentuk ulir panjang di belakangnya. Kaki dan capit mereka berukuran lebih panjang dibandingkan jenis yang lain. Selain itu jenis satu ini mempunyai tangkai mata berwarna cokelat dan putih. Sayangnya mereka tidak mempunyai stidulatory ridge.

3. Coenobita lila

Coenobita lila

Ciri khasnya terdapat pada warna biru yang mencolok pada jenis ini. Terkadang ada juga yang berwarna kuning emas, ungu kemerahan, ungu, hingga ungu kecokelatan. Mereka termasuk salah satu jenis yang baru ditemukan.

Ridge yang dimiliki bentuknya bulat dan semu. Terdapat corak seperti huruf M di dekat mata. Mereka juga menyukai cangkang yang ramping dengan ulir pendek selayaknya turban.

4. Coenobita perlatus

Coenobita perlatus

Jenis ini terkadang dikenal sebagai kelomang stroberi karena penampilannya. Warnanya merah cerah dengan totol putih yang banyak, persis seperti buah stroberi. Mereka seringkali menggunakan cangkang seperti cangkang turbo dengan ulir pendek.

Mereka juga tidak terlalu agresif ke sesama. Meski termasuk jenis yuyu yang hidup di darat, mereka mempunyai sifat yang sensitif terhadap panas.

5. Coenobita brevimanus

Coenobita brevimanus

Keunikannya terdapat pada mata berbentuk tabung yang sangat kecil. Warnanya bervariasi dari ungu muda, hitam hingga cokelat. Mereka dikenal cukup agresif dengan sesama, ditambah dengan ukuran tubuhnya yang besar membuatnya ditakuti yuyu rumpung lain.

Mereka bahkan dapat tumbuh seukuran genggaman tangan manusia. Tak heran kalau kedua capitnya besar dan berisi.

6. Coenobita rugosus

Coenobita rugosus

Ini adalah jenis yuyu rumpung yang paling kuat dan tidak mudah mati. Karena itu mereka paling banyak diperjualbelikan oleh para pedagang di pasar.

Tubuhnya memang lebih kecil dan warnanya pun beragam, mulai dari putih, biru, abu-abu, hitam, kuning, hingga merah. Mereka termasuk jenis yang menyukai cangkang babylonia spirata.

Budidaya Kelomang Agar Tidak Mati

Budidaya Kelomang Agar Tidak Mati

Jika sudah memahami sedikit tentang dasar hidup hewan ini, beberapa mungkin tertarik memulai usaha budidaya sendiri di rumah. Hewan ini sayangnya mudah mati apabila tidak dipelihara dengan baik. Lakukan persiapan ini untuk memulai budidaya yang sukses:

  • Buat Wadah Budidaya: Gunakan wadah dengan dinding tinggi agar hewan tidak kabur. Contoh wadah yang dapat digunakan seperti akuarium atau ember. Beri pasir dan tanah sebagai alas, lalu ratakan. Letakkan pula tempat minum berisi air bersih. Kebanyakan air membuat hewan mati.
  • Letakkan Wadah di Tempat yang Ideal: Hewan ini akan tumbuh dengan maksimal apabila tinggal di lingkungan dengan suhu sekitar 21-27 derajat celsius.
  • Dapatkan Bibit Pilihan: Untuk budidaya bisa mulai dengan mendapatkan telur dari peternak terpercaya. Telur hewan ini kemudian ditanam di atas pasir dan tanah di wadah. Jika salah, telur bisa tidak akan menetas.
  • Beri Pakan: Setelah menetas, beri pakan yang sesuai. Mereka menyukai biji-bijian, buah dan sayuran. Beri setiap 3 kali sehari dan pastikan jumlahnya cukup dengan populasi yang ada di wadah.
  • Siapkan Cangkang: Hewan ini terlahir tanpa cangkang, karena itu sediakan cangkang yang cukup di dalam wadah sebagai rumah baru mereka.
  • Panen: Apabila hewan sudah berusia 1-2 bulan, hewan ini sudah bisa dijual.

Cara Merawat

Cara Merawat

Hewan ini memang termasuk hewan yang sulit dipelihara. Salah langkah saja bisa membuatnya mati. Ciri ciri kelomang stres yang perlu dikenali, seperti tidak mau keluar dari cangkang hingga tidak mau makan. Karena itu pahami bagaimana cara memelihara yang baik di bawah ini:

  • Selalu menggunakan wadah yang luas dan diisi dengan media seperti habitat aslinya, seperti ada terumbu karang, pasir dan batu.
  • Populasi tidak boleh terlalu banyak di dalam satu wadah, minimal hanya ada 10 ekor dalam wadah berukuran 40×25 cm.
  • Bersihkan wadah setiap 2 hari sekali.
  • Sediakan cangkang pengganti sesuai jenis dan ukurannya.
  • Pastikan media lembab dengan menyemprotkan air secara berkala. Tingkat intensitas penyemprotan saat musim panas.
  • Pantau proses molting atau pergantian kerangka luar yang terjadi setiap 18 bulan sekali, selama masa ini hewan terlihat seperti mati.

Kelomang adalah hewan yang mempunyai banyak fakta menarik. Tubuh dan tingkah lakunya merupakan hasil evolusi dari kondisi habitatnya. Hewan ini cukup sensitif terhadap perubahan yang menyebabkannya mudah mati.