Cara Budidaya Ikan Cakalang di Keramba, Praktis dan Modal Minim

Posted on

Ikan cakalang apakah sama dengan ikan tongkol? Jangan salah, tentu saja keduanya berbeda. Meski sama-sama berasal dari keluarga Scombridae, keduanya mempunyai marga yang tidak sama. Terlepas dari itu, cakalang memang salah satu ikan yang paling banyak ditangkap untuk konsumsi.

Hal ini karena cakalang mengandung nutrisi yang tinggi. Ditambah dengan dagingnya yang sangat tebal dan ukurannya besar, sehingga tidak langsung habis dalam sekali masak. Ikan yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai skipjack tuna memang menarik untuk dibahas.

Mulai dari habitat, manfaat hingga proses penangkapan di alam bebas, mari kupas satu-satu seputar ikan ini beserta prospek usaha budidaya bagi yang tertarik!

Sebaran Wilayah

Sebaran Wilayah

Ikan ini memang hampir sejajar dengan tuna, mereka termasuk ikan perenang paling cepat di laut zona pelagic. Cakalang banyak sekali yang hidup di perairan Atlantik dan Pasifik. Beberapa juga ada yang tumbuh optimal di Samudra Hindia.

Ikan ini mampu bertahan hidup di laut tropis maupun subtropis, namun tidak ada tanda-tanda cakalang di Laut Tengah. Mereka juga jarang ditemui di lautan yang dekat dengan dasar laut Dermaga Biru.

Umumnya mereka hidup dalam kelompok besar di laut. Satu kelompok bisa terdiri dari 50 ribu ekor, menjadikannya sebagai target empuk bagi para nelayan. Padahal berenang dalam kelompok membuatnya lebih kuat terhadap serangan predator.

Peluang Usaha Budidaya Cakalang

Peluang Usaha Budidaya Cakalang

Bagi yang belum tahu, Indonesia adalah salah satu negara pengekspor cakalang. Tujuan utamanya adalah Jepang. Tetapi bukan berarti tidak ada kebutuhan di dalam negeri. Justru cakalang banyak dicari oleh masyarakat.

Permintaan akan ikan ini terus bertambah. Banyak sekali makanan yang diolah dari ikan ini, salah satunya adalah panada yaitu camilan mirip pastel yang isinya cakalang suwir yang sudah dibumbui.

Dengan luasnya peluang usaha budidaya ikan ini, cocok sekali dilakukan oleh para pembudidaya ikan air asin yang ingin mencoba spesies baru.

Ciri dan Bentuk Ikan Cakalang

Ciri dan Bentuk Ikan Cakalang

Biar lebih mudah membedakan antara cakalang, tuna dan tongkol, ada baiknya Anda mengetahui ciri dan karakteristik cakalang. Jika sudah tahu, pastinya akan lebih mudah mengenalinya dalam satu kali lirikan. Berikut ciri umum dari ikan ini:

1. Warna

Tubuh cakalang didominasi warna abu-abu dengan sentuhan perak. Bagian bawah tubuh dan area perutnya cenderung lebih perak dibandingkan tubuh bagian atas. Punggung cakalang terkadang memiliki warna biru keunguan yang khas.

Sedangkan bagian sisi tubuh cakalang mempunyai corak berupa garis panjang yang jumlahnya sekitar 4-6 garis. Tubuh cakalang licin dan tidak dilapisi sisik, kecuali sebagian kecil di perut dan gurat sisi.

2. Ukuran Panjang

Cakalang yang hidup di alam dapat tumbuh hingga 60 cm, menjadikannya sebagai ikan berukuran sedang. Namun suatu saat ada pernah ditemukan cakalang yang berukuran 1 m dengan berat 18 kg. Kebanyakan cakalang yang ditangkap para nelayan sendiri hanya berukuran 50 cm.

3. Sirip

Dengan tubuh yang panjang membuat ikan ini banyak memilik sirip. Total ada 5 buah sirip, yaitu sirip dubur, sirip perut, sirip dada dan 1 pasang sirip punggung.

Ukuran sirip dadanya mempunyai 26-27 jari-jari dengan tekstur yang lunak dan ukuran pendek. Sirip punggung pertama mempunyai tekstur yang lebih tajam dengan jumlah 14-16 jari-jari.

Sedangkan sirip punggung kedua mempunyai 14-15 jari-jari, namun dengan tekstur yang tidak setajam sirip sebelumnya,

Cara Budidaya Ikan Cakalang

Daripada menangkap cakalang langsung di laut menggunakan perahu, tentu lebih efisien jika membudidayakan ikan ini di keramba pinggir laut. Modal yang dibutuhkan pun tidak lebih mahal dari cara tradisional. Bagi yang mau memulai budidaya cakalang, perhatikan caranya:

1. Pembuatan Keramba

Pembuatan Keramba

Cakalang adalah ikan air asin yang artinya budidaya perlu dilakukan di keramba jaring apung. Mereka juga membutuhkan tempat yang luas karena senang berenang. Pilih lokasi budidaya minimal beberapa meter dari bibir pantai.

Tetapi jika berada jauh dari laut, bisa menggunakan kolam resirkulasi untuk membudidayakan ikan ini. Hanya satu kekurangannya jika menggunakan kolam ini, yaitu penggunaan listrik yang tinggi sehingga membuat tagihan cukup besar.

2. Pemilihan Bibit

Pemilihan Bibit

Bibit ikan cakalang bisa didapatkan dari hasil pemijahan indukan atau dari peternak ikan terpercaya. Pilih cakalang dengan tubuh yang berwarna merah, tidak ada indikasi penyakit, tubuh utuh dan pergerakan lincah.

 

3. Siapkan dan Beri Pakan

Siapkan dan Beri Pakan

Cakalang tidak seperti ikan air tawar yang bisa diberikan pelet. Ikan ini perlu makanan hidup supaya dapat tumbuh besar dan sehat,

Pakan yang disarankan untuk ikan ini di antaranya ikan teri atau sarden hidup. Kedua ikan tersebut dikenal mempunyai lemak yang tinggi, bagus untuk cakalang yang merupakan perenang aktif. Dalam satu kali pemberian pakan bisa mencapai 1.500 bibit ikan.

4. Perawatan

Perawatan

Meski menggunakan keramba jaring apung yang memberikan tempat hidup seperti aslinya, tetap saja perlu dilakukan perawatan untuk memastikan kualitas dan kesehatan ikan.

Keramba cakalang perlu dilakukan penggantian jaring setiap 2-4 minggu sekali. Namun frekuensinya bisa lebih kecil atau lebih besar dari itu, karena tergantung dari kondisi laut tempat budidaya ikan. Pembersihan keramba dapat dilakukan dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi.

5. Panen

Panen

Ada dua metode yang bisa dilakukan untuk panen cakalang, yaitu melalui pancing rawa atau terjun langsung ke dalam keramba. Cara ini butuh waktu yang lebih lama dan prosesnya cukup repetitif.

Akan tetapi jika menggunakan metode pancing rawai, akan tetapi biayanya mungkin lebih besar dibandingkan cara manual.

Cara ini lebih optimal dan cepat, nantinya ikan dapat diambil dan dapat langsung dipindahkan ke penampungan. Tak jarang ini menyebabkan ikan terluka atau stres yang juga cukup menguras tenaga peternak ikan.

Manfaat Cakalang

Manfaat Cakalang

Sebagai ikan yang cukup banyak dibudidayakan, pastinya penasaran apa yang membuat ikan ini cukup laris di pasaran. Untuk itu, mari kenali beragam manfaat ikan ini sehingga dapat memasarkan ke pangsa pasar yang tepat:

  • Tinggi Protein: kandungan protein ikan cakalang sangat tinggi, menjadikannya sangat bagus untuk membentuk jaringan dalam tubuh,
  • Mengurangi Gejala Anemia: cakalang juga kaya akan vitamin B12 yang dikenal dapat mengurangi gejala anemia atau darah rendah, serta mengembalikan stamina tubuh.
  • Mengobati Peradangan Sel: terdapat kandungan omega 3 di dalam cakalang yang bagus untuk mengatasi peradangan sel. Penyakit peradangan sel yang tidak ditangani dapat berujung demensia, stroke hingga cedera otak.
  • Mengurangi Risiko Jantung: penyakit jantung dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan DHA, EPA dan omega 3. Cakalang kaya akan ketiga nutrisi tersebut. Cakalang membantu melancarkan peredaran darah.
  • Sumber Lemak Baik: lemak baik seperti omega 3 dapat ditemui pada ikan ini. Lemak ini dikenal akan fungsinya dalam mengontrol kandungan gula dalam darah. Cakalang juga mengandung karbohidrat yang membantu menyeimbangkan kadar gula darah.

Perlu diingat, ikan cakalang hidup di perairan asin dan sebagai peternak perlu menghadirkan tempat budidaya yang mirip dengan aslinya. Pasalnya proses pemeliharaan akan memengaruhi secara signifikan terkait kualitas ikan saat dipanen nantinya.