Cara Ternak Domba yang Sukses untuk Pemula (Tanpa Ngarit)

Posted on

Cara ternak domba yang menguntungkan tentunya dapat dilakukan siapa saja. Tetapi kesuksesan peternakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ras domba yang dipilih, kualitas pakan hingga perawatan. Domba sehat akan menawarkan produktivitas yang tinggi.

Sehingga peternak dapat menghasilkan susu yang berlimpah, bulu lembut serta daging yang tebal. Selain itu, domba lebih disukai sebagai hewan ternak karena tubuhnya tidak mengeluarkan bau yang menyengat. Pengelolaannya pun lebih mudah.

Jika ingin memulai budidaya yang menguntungkan dan cepat kembali modal, maka ada beberapa yang perlu dicatat. Biar lebih jelas simak penjelasan di bawah ini terlebih dulu!

Keuntungan Ternak Domba

Keuntungan Ternak Domba

Banyak yang berpikir bahwa domba termasuk ternak yang mahal. Padahal banyak ras domba lokal yang harganya cukup terjangkau dan mempunyai produktivitas tinggi. Sebut saja kambing kacang dan domba garut.

Memulai ternak domba di Indonesia pun sangat menguntungkan. Hal ini karena Indonesia mempunyai iklim tropis yang hangat, sehingga lebih mudah merawat domba sembari menekan biaya operasional. Minat dan kebutuhan pasar akan produk domba pun cukup tinggi di pasar lokal.

Satu ekor domba bisa dihargai Rp1 juta hingga Rp4 juta. Tetapi harganya kembali lagi pada ras yang diternakkan. Ras yang cukup mahal yaitu domba garut yang harganya hingga Rp40 jutaan. Akan lebih menguntungkan lagi jika menjual daging, susu, dan bulunya.

Jenis Ras Domba Ternak Terbaik

Sebelum memahami cara ternak domba yang suskes, ada baiknya mengetahui aneka ras domba yang biasa digunakan untuk ternak. Kenali ciri-ciri fisiknya dan keuntungan dari masing-masing ras melalui daftar di bawah ini:

1. Domba Suffolk

Domba Suffolk

Domba yang berasal dari Suffolk, Inggris ini bisa dipilih bagi peternak yang ingin membudidayakan domba untuk diambil dagingnya. Domba ini dikenal memiliki produktivitas yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat. Dagingnya pun lezat dan berkualitas.

2. Domba Garut

Domba Garut

Ini adalah domba asli Indonesia yang dikenal tahan banting terhadap berbagai macam penyakit. Bahkan mereka mempunyai tampilan yang berotot dengan tanduk yang besar. Domba garut biasanya dipanen untuk dagingnya, karena memiliki rasa yang khas dan tidak amis.

3. Domba Texel

Domba Texel

Ras domba berikutnya adalah domba texel yang berasal dari Belanda. Domba ini mempunyai karakteristik seperti tubuh yang berotot. Pertumbuhannya juga cepat dan cocok untuk budidaya domba pedaging.

4. Domba Dorper

Domba Dorper

Domba ini dikenal sebagai domba dengan pertumbuhan yang cepat. Domba ini asli Afrika Selatan. Mereka mampu beradaptasi di berbagai lingkungan dan dagingnya berkualitas.

5. Domba Merino

Domba Merino

Ras domba yang berasal dari Spanyol ini juga cukup diminati. Mereka dipilih untuk dipanen bulunya. Bulu domba ini cepat tumbuh dan kualitasnya bagus. Akan tetapi, domba ini membutuhkan perawatan tinggi apalagi terkait pemeliharaan bulunya.

Cara Ternak Domba Agar Sukses

Cara Ternak Domba Agar Sukses

Budidaya domba yang sukses akan mendatangkan untung berlimpah. Bagi para pemula yang tertarik dengan budidaya ini, ada baiknya memahami dasar-dasarnya termasuk pemeliharaan, perkawinan, hingga persiapan pakan. Inilah langkah-langkahnya:

1. Pemilihan Ras Pasangan Indukan

Dapatkan pasangan indukan dari ras yang diinginkan. Ketika memilih indukan, ada kriteria yang perlu diperhatikan. Ciri pejantan yang berkualitas ditandai dengan tubuhnya yang besar, kaki lurus dan kokoh, bentuk dada ke dalam, pergerakan lincah, tidak berpenyakit dan kelaminnya simetris.

Sedangkan indukan betina pastikan mempunyai ciri-ciri seperti punggung yang lurus, tubuhnya lebar, bulunya lebat dan mengkilap, tidak cacat, tidak berpenyakit, mempunyai sikap yang lebih jinak dan keibuan, serta mempunyai dua puting susu yang sejajar.

Ketika memilih indukan, pastikan pejantan telah berusia minimal 1,5-5 tahun, sedangkan betina berusia lebih dari 1 tahun dan pernah birahi.

2. Bangun Kandang Domba

Kandang domba dapat dibuat dari bahan kayu dengan luas 4×6 meter untuk menampung 30 ekor domba. Namun jika ingin tipe kandang panggung, maka harus menggunakan kayu yang kokoh atau bambu tua.

Tipe kandang panggung lebih bagus karena memudahkan proses pembersihan kotoran dari dalam kandang. Tak lupa lengkapi kandang dengan palung untuk makan dan minum domba.

3. Proses Perkawinan Domba

Apabila sudah memasuki masa perkawinan, domba betina yang birahi perlu ditempatkan bersama pejantan di dalam kandang kawin. Anda bisa memasukkan satu ekor pejantan dan tiga betina ke dalam kandang tersebut.

Lalu beri pakan dan rawat seperti biasa. Masa perkawinan ini bisa berlangsung selama 40 hari. Pejantan akan mengawinkan ketiga betina tersebut di sela-sela hari tersebut. Untuk menunjang kesehatan masing-masing domba, pastikan memberi jamu atau vitamin setiap 2 kali seminggu.

Ketika domba jantan tidak kawin lagi, maka bisa jadi masa perkawinan telah berakhir. Coba periksa masing-masing kandungan domba betina, karena pejantan tidak mau kawin lagi apabila domba betina telah hamil.

4. Vaksinasi

Langkah cara ternak domba garut dan ras-ras lainnya ini tidak boleh dilewati. Vaksinasi perlu dilakukan pada setiap anakan yang lahir. Vaksinasi biasanya dilakukan dengan memanggil dokter hewan ke peternakan.

Tujuan vaksinasi ini untuk memperkuat sistem imunitas domba sehingga tidak mudah terserang berbagai macam penyakit.

Domba mungkin perlu dimandikan terlebih dulu sebelum divaksin. Sebelum itu, periksa juga kesehatan tubuh dan kulit domba untuk memastikan kondisi domba ideal divaksin.

Selain itu, domba dewasa pun juga perlu divaksin untuk meningkatkan kesehatannya. Tetapi lebih baik konsultasi dulu dengan dokter hewan terkait apabila domba sedang hamil.

5. Perawatan Domba

Domba membutuhkan perawatan ekstra, apalagi mereka mempunyai bulu yang tebal. Domba membutuhkan pencukuran setiap 6 bulan sekali agar tidak terlihat kotor atau gimbal. Domba juga dapat dimandikan sesekali agar tubuhnya tidak kotor dan terhindar dari cacaingan.

Sedangkan domba yang baru lahir akan sering mempunyai lendir pada bagian mulut dan hidung. Kedua bagian tersebut harus sering dibersihkan agar domba tidak sesak napas.

Jika menemui anakan domba tidak mau menyusu ke induknya, coba dapatkan kolostrum dari susu indukan, lalu memberikannya langsung ke anakan. Domba baru siap diberi pakan padat apabila telah berusia 3-4 bulan.

6. Pembuatan Pakan

Perhatikan cara membuat pakan ternak domba ini. Domba membutuhkan pakan dari dedaunan yang masih segar. Berikan rerumputan dan dedaunan yang sudah dipotong-potong ke palung di kandang. Pemberian pakan dilakukan setiap 2 kali sehari setiap pagi dan sore hari.

Kalau ingin cara ternak domba tanpa ngarit, bisa menggunakan pakan alternatif seperti jagung giling, jerami, rumput hay, bekatul atau dedak.

7. Pembersihan Kandang

Kebersihan kandang domba harus diperhatikan dengan ketat. Kandang yang kotor akan menjadi sumber penyakit yang membahayakan kesehatan domba. Lakukan pembersihan kandang setiap hari dari kotoran.

Kotoran yang telah dikumpulkan tidak harus dibuang, tetapi bisa dicampur dengan tanah dan bahan organik lainnya untuk membuat pupuk kandang berkualitas. Pupuk kandang pun banyak dicari oleh para petani.

Dengan menjaga kebersihan kandang, maka domba akan terhindar dari penyakit kudis, antraks, diare dan penyakit lainnya.

Cara ternak domba bagi pemula ini hanyalah sebagian kecil yang perlu dipahami. Anda akan mendapatkan lebih banyak pengalaman setelah memulai peternakan sendiri. Dengan peternakan yang sukses, keuntungan yang diraup bisa besar!