Cara Ternak Kura-kura bagi Pemula, Bisa Untung Ratusan Ribu

Posted on

Kura-kura adalah hewan peliharaan yang cukup diminati, sehingga minat pasar akan hewan ini terus meningkat. Dengan peluang pasar yang bagus, beberapa termasuk Anda mungkin penasaran cara ternak kura kura brazil, sulcata dan ras lainnya agar sukses.

Perlu diketahui bahwa tidak semua ras kura-kura boleh dibudidayakan. Ras yang paling aman dibudidayakan yaitu kura-kura hijau atau brazil. Membudidayakan kura-kura bisa mendatangkan keuntungan yang besar.

Banyak yang berpikir kalau membudidayakan kura-kura sulit, mengingat ini bukan hewan peliharaan biasa. Untuk memandu langkah awal Anda, coba pahami dulu langkah-langkah yang perlu ditempuh di bawah ini!

Keuntungan Ternak Kura-kura

Keuntungan Ternak Kura-kura

Usaha ternak kura-kura disukai banyak orang karena potensi keuntungannya. Kura-kura umumnya dijual di toko hewan peliharaan, tetapi bisa juga dipasok ke tempat wisata edukasi. Minat pemelihara kura-kura pun terus meningkat per tahun, menjadikannya sebagai usaha yang menjanjikan.

Selain itu, ternak kura-kura tidak membutuhkan tempat yang besar. Peternakan dapat dibuat langsung halaman rumah dengan kandang yang memadai. Pemeliharaan kura-kura pun mudah, ditambah dengan sifatnya yang mampu beradaptasi dalam berbagi kondisi lingkungan.

Jenis Kura-kura Peliharaan

Tidak semua ras kura-kura dapat dibudidayakan, karena ada beberapa yang dilindungi akibat populasi yang terancam di dunia. Biar tidak tersangkut masalah hukum, ada baiknya memahami beberapa kura-kura yang biasa dijadikan hewan peliharaan, di antaranya:

1. Kura-kura Brazil

Kura-kura Brazil

Kura-kura ini mempunyai ciri tempurung hijau yang mencolok. Bagian telinganya memiliki corak merah, sehingga terkadang disebut juga sebagai red ear slider turtle.

Mereka dapat tumbuh hingga 35 cm maksimum dengan usia anara 20-30 tahun. Kura-kura dengan nama latin Latin Trachemys scripta elegans ini hidup di air tawar, karenanya banyak dijadikan sebagai hewan peliharaan yang tidak mudah mati.

2. Kura-kura Leopard

Kura-kura Leopard

Kura-kura pemakan sayur dan buah-buahan ini berasal dari benua Afrika. Tempurungnya berwarna kuning dengan motif hitam. Mereka tinggal di gurun yang suhunya cukup panas.

Dengan pemeliharaan yang maksimal, kura-kura ini dapat bertahan antara 50 hingga 100 tahun. Mereka dapat tumbuh hingga 25-45 cm dengan berat sekitar 22 kg.

3. Kura-kura Pipi Putih

Kura-kura Pipi Putih

Sesuai namanya, kura-kura ini mempunyai bagian sisi kepala yang berwarna putih, selayaknya pipi yang menggemaskan. Kura-kura asli Asia Tenggara ini hidup di air tawar dan dikenal dengan nama seperti Smiling Terrapin, Malaysian Black Mud Turtle atau Black Mud Terrapin.

4. Kura-kura Alligator

Kura-kura Alligator

Jenis kura-kura ini cukup agresif dan suka menggigit apabila terancam. Meski begitu, kura-kura ini banyak dicari para kolektor hewan eksotis. Bagi yang baru belajar cara ternak kura, mungkin bisa mempertimbangkan ras ini.

5. Kura-kura Indian Star

Kura-kura Indian Star

Sedangkan jenis berikutnya adalah kura-kura yang cukup menarik. Mereka mempunyai corak bintang bagian atas tempurung.

Kura-kura yang mendiami kawasan Sri Lanka, Pakistan dan India ini juga mempunyai peminat yang banyak. Mereka dapat tumbuh hingga 17-30 cm dan umurnya sangat panjang, bisa mencapai 80 tahun.

6. Kura-kura Forsteni

Kura-kura Forsteni

Kura-kura yang merupakan hewan endemik Sulawesi ini cukup unik. Dengan tubuh berwarna kuning dan pola hitam, menjadikannya sebagai hewan eksotis yang cantik. Mereka dapat ditemukan di area lembab seperti sekitar sungai.

Cara Ternak Kura kura yang Sukses

Cara Ternak Kura kura yang Sukses

Setelah mengetahui sekilas tentang ras kura-kura yang biasa dijadikan hewan peliharaan, saatnya memahami langkah pertama yang diperlukan untuk memulai usaha ini. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:

1. Mendapatkan Indukan

Untuk memulai usaha ini, dapatkan indukan yang siap kawin terlebih dulu dari ras yang diinginkan. Ternak kura kura pemula disarankan memilih ras brazil supaya lebih mudah dipelihara dan tahan terhadap perubahan lingkungan.

Minimal indukan kura-kura berusia lebih dari 2 tahun. Pastikan pula ukuran kura-kura sebesar piring untuk mendapatkan anakan yang berkualitas. Indukan yang dipilih harus bebas penyakit dan tidak cacat.

Pilih kura-kura yang bergerak aktif dan tempurungnya bersih. Maka itulah indukan yang pas untuk dikawinkan.

2.  Persiapan Kandang Budidaya

Kandang budidaya kura-kura adalah kolam dengan ukuran 2×3 meter, tetapi bisa disesuaikan lagi dengan lahan yang tersedia. Buat kolam pemeliharaan dan kolam pemijahan untuk kura-kura yang siap bereproduksi.

Masing-masing kolam harus mempunyai sekat di tengahnya. Kolam disekat sehingga ada dua bagian, satu diisi dengan air dan satunya lagi diisi media pasir.

Sekat antara kedua media ini harus rapat guna mencegah air kolam tercemar atau pasir menjadi basah. Kemudian beri lampu dengan jarak 10 cm di atas kolam pasir. Gunakan bohlam dengan daya 10 watt.

3. Perkawinan

Untuk mendapatkan anakan, kura-kura yang siap kawin perlu dikawinkan di kolam pemijahan. Masukkan 1 pejantan dan 2 betina di kolam berair. Tunggu sampai ketiga kura-kura saling beradaptasi di lingkungan tersebut.

Apabila tidak ada reaksi agresi, maka perkawinan dapat dilanjutkan. Langkah cara ternak kura ini berlangsung selama 2-5 hari. Nantinya Anda langsung bisa melihat telur-telurnya di kolam pasir. Selama perkawinan, tak lupa beri pakan yang bernutrisi, seperti sayuran dan serangga.

4. Proses Penetasan Telur

Telur yang sudah dibenamkan dalam pasir dapat dibiarkan menetas secara alami. Tetapi lebih baik menetas secara buatan supaya lebih efektif dan mencegah risiko telur gagal menetas.

Adapun cara menetaskan telur kura-kura yaitu dengan menggunakan akuarium atau wadah yang dilapisi media tanah, pasir, aspen bedding dan pet moss. Media ini harus diisi sampai mencapai setengah dari wadah yang digunakan.

Suhu penetasan yang ideal sekitar 27-29 derajat celsius. Selanjutnya tinggal benamkan telur di lubang sedalam 10-20 cm. Biarkan pucuk telur terlihat di atas permukaan untuk memastikan telur busuk atau tidak. Telur yang sehat akan menetas dalam waktu 2-3 minggu.

5. Pemeliharaan

Masih berbicara tentang anakan kura-kura, ketika mereka sudah menetas ada baiknya membiarkannya terlebih dulu selama 1 hari. Jangan beri makan dulu selama 1-2 hari, karena mereka mempunyai cadangan makanan sendiri di dalam telur.

Setelah 1-2 hari, kura-kura dapat diberikan makanan seperti ikan-ikan kecil, serangga atau potongan sayuran. Apabila ditemukan anakan kura-kura yang sakit, segera dipisahkan.

Terlepas dari itu, indukan kura-kura juga perlu diperhatikan dengan mengontrol kesehatannya dan membersihkan kandang agar tidak tumbuh benih penyakit. Air kolam harus tetap jernih dan perlu diganti setiap 2 kali seminggu.

6. Pakan

Baik anakan dan indukan kura-kura, mereka membutuhkan pakan yang seimbang agar tumbuh maksimal.

Pakan yang disarankan seperti daun sawi, kangkung dan bayam. Tambahkan pula asupan protein dari cacing dan serangga kecil. Sesekali berikan pula suplemen yang dibutuhkan agar kura-kura tetap sehat.

7. Panen

Kura-kura dapat dijual kapan saja, baik saat masih anakan atau sudah dewasa. Para kolektor biasanya mencari kura-kura yang sudah besar, sehingga harga jualnya cukup tinggi.

Contohnya kura-kura leher panjang berukuran 20 cm bisa dihargai Rp 1 jutaan. Sedangkan kura-kura brazil dihargai sekitar Rp30.000-Rp45.000 per ekor.

 

Itu dia cara ternak kura yang menguntungkan dan patut dicoba. Dari usaha ini bisa mendatangkan keuntungan antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Langsung saja eksekusi sekarang dan selamat mencoba bagi yang tertarik!