Fakta Ikan Arapaima, Predator Asal Lembah Sungai Amazon

Posted on

Menyebut Sungai Amazon yang ada didalam pikiran adalah tempat yang mengerikan dengan banyaknya predator pemangsa. Salah satunya adalah ikan arapaima, yang hidup di sekitar lembah sungai di Amerika Selatan itu.

Arapaima hidup pada habitat aslinya, yaitu di negara-negara seperti Brazil, Venezuela, Peru, Kolombia, Ekuador hingga Suriname. Arapaima merupakan ikan predator ganas yang bisa membahayakan hewan-hewan lainnya.

Meskipun bukan ikan yang berasal dari Indonesia, Arapaima pernah menghebohkan dunia maya. Ikan predator dari Amazon itu pernah muncul di Garut paska terjadinya musibah banjir yang melanda daerah tersebut pada tahun 2022 lalu.

Seluk Beluk dan Fakta Ikan Arapaima

Kemunculannya di Garut tentu saja langsung menjadi berita yang viral, sekalipun dalam kondisi yang sudah mati. Tapi mengingat jarak antara Sungai Amazon dengan Indonesia yang sangat jauh, tentu saja ditemukannya Arapaima di Garut menjadi sesuatu hal yang menarik.

Ikan dengan nama ilmiah Arapaima gigas tersebut bahkan bisa tumbuh hingga 3 meter panjangnya. Sayangnya, ikan predator tersebut saat ini spesiesnya makin menurun karena sering diburu dan ditangkap oleh penduduk sekitar Amazon, untuk disantap maupun diekspor.

Arapaima dilarang di Indonesia, sehingga jika ada penduduk negara ini yang ketahuan memeliharanya dapat dikenai sanksi hukum. Sebagai ikan predator, Arapaima menyimpan fakta-fakta menarik yang patut untuk diketahui sebagai pengetahuan, yaitu sebagai berikut.

1. Ikan Raksasa

Ikan Raksasa

Panjang tubuh yang mencapai 2-3 meter dengan bobot mencapai 200 kg, tidak salah kalau Arapaima masuk sebagai salah satu ikan raksasa di dunia. Ikan air tawar ini merupakan ikan dengan bentuk badan ramping tapi panjang dan hidup di lembah Sungai Amazon.

Melansir dari AZ Animals, beberapa sumber terpercaya menyebutkan ada juga Arapaima yang dapat tumbuh hingga 4,3 meter. Ciri fisik Arapaima yaitu kepalanya berwarna hijau tembaga sedangkan tubuhnya gelap. Inilah yang menyebabkan Arapaima juga disebut piracucu (ikan merah) di Brazil.

Habitat asli Arapaima ada di sekitaran lembah Sungai Amazon, yaitu di negara-negara Amerika Latin, seperti Peru, Brazil, Bolivia, Kolombia, Peru dan Guyana. Namun, baik dengan cara disengaja ataupun tidak, ternyata Arapaima juga telah menyebar hingga ke wilayah Asia Timur.

Penyebaran hingga ke wilayah Asia Timur inilah mungkin yang menjadi alasan paling masuk akal mengapa bangkai Arapaima bisa sampai ke Garut. Anatomi dan morfologinya mirip dengan ikan-ikan kuno sehingga sering disebut juga sebagai fosil hidup.

2. Penampilan Fisik

Penampilan Fisik

Ikan Arapaima memiliki warna yang khas, yaitu tubuh yang lebar dan terlihat ramping sehingga sekilas tampak seperti torpedo. Sisiknya berwarna keabu-abuan dengan bintik-bintik merah, hijau maupun kehitaman.

Sirip pada bagian punggungnya membentang dari atas hingga dekat ekor. Ikan ini merupakan ikan predator tapi tidak beracun, sehingga tidak berbahaya bagi manusia. Arapaima disebut predator karena memiliki gigi-gigi yang runcing dan tajam.

Keunikan Arapaima terdapat pada moncong pada mulutnya yang  seperti terbalik. Gerakannya lincah dan cenderung agresif untuk melindungi dirinya dari predator lainnya. Sekalipun termasuk ikan yang ukurannya sangat besar, beberapa orang menganggap Arapaima lucu dan lucu.

3. Sistem Pernapasan

Sistem Pernapasan

Masih dari laman AZ Animals, disebutkan bahwa Arapaima mempunyai kantong oksigen yang fungsinya untuk menghirup udara. Kondisi inilah juga yang membuat Arapaima dewasa tidak bertahan lebih dari 10-20 menit di bawah air.

Sistem pernapasan yang ada pada dirinya, membuat ikan predator dari Amazon tersebut lebih sering terlihat di permukaan air untuk menghirup oksigen. Mulutnya akan terbuka saat menghirup udara dan bisa menghasilkan bunyi seperti orang batuk jika didengarkan dari jarak jauh.

4. Lidahnya Bertulang

Lidahnya Bertulang

Fakta menarik tentang ikan Arapaima selanjutnya yaitu lidahnya bertulang. Tulang pada lidah tersebut akan berpadu dengan giginya yang tajam untuk melumat mangsanya. Arapaima akan mengambil posisi di bawah mangsanya kemudian menghirupnya.

Hirupan tersebut kemudian menimbulkan pusaran air dan mendorong mangsanya hingga masuk ke dalam mulut. Setelah itu, mangsanya tersebut akan dilumatkan dalam mulut. Ini juga sekaligus menjadi cara makan Arapaima yang unik.

5. Cara Berkembang Biak

Cara Berkembang Biak

Tahukah Anda bahwa Arapaima berkembangbiak dengan mengandalkan banjir musiman yang terjadi di wilayah Sungai Amazon. Ketika terjadi banjir maka air sungai akan meluap dan semua jenis ikan muncul ke permukaan termasuk Arapaima yang tengah memasuki musim kawin.

Ketika selama berbulan-bulan lamanya air sungai debitnya rendah, Arapaima akan membuat sarang pada tempat dimana betina bertelur. Kemudian para pejantan akan mengerami telur-telur tersebut di mulutnya hingga saatnya menetas.

6. Dilarang di Indonesia

Dilarang di Indonesia

Meskipun menarik perhatian dan unik, ikan ini dilarang di Indonesia untuk ditangkap apalagi dipelihara. Menurut Kasi BKSDA Wilayah V Kabupaten Garut, Arapaima merupakan ikan eksotis asal Amazon dan bukan ikan lokal asli Indonesia.

Siapa saja orang Indonesia yang memelihara Arapaima akan dikenakan sanksi hukum sesuai peraturan yang berlaku, sebagaimana yang dicantumkan pada UU Nomor 31/ 2004. Arapaima yang merupakan predator dianggap bisa menganggu ekosistem perairan di Indonesia.

Pelepasan Arapaima di sungai maupun danau di Indonesia dikuatirkan dapat memangsa ikan maupun biota laut lainnya. Hal ini bisa menyebabkan tidak seimbangnya jumlah kelahiran alami biota laut dan menganggu rantai makanan.

7. Dilindungi di Negara Asalnya

Dilindungi di Negara Asalnya

Ikan predator Arapaima termasuk hewan yang sudah langka sehingga menjadi salah satu binatang yang dilindungi. Arapaima adalah ikan yang dilindungi di negara-negara asalnya, yaitu di wilayah Amerika Latin atau Amerika Selatan.

Populasi Arapaima semakin menurun dan terancam punah, sehingga harus dijaga keberadaannya. Sejak ditemukan pada abad ke-18, Arapaima telah mengalami perburuan ilegal yang membuatnya terancam punah.

Ikan ini memiliki kebiasaan sering muncul di permukaan air dan membuat manusia semakin ingin memburunya. Dengan alasan tersebut, pemerintah di negara-negara dimana Arapaima berasal menyatakan bahwa ikan ini termasuk yang dilindungi dan tidak boleh diburu.

8. Tidak Membahayakan Manusia

Tidak Membahayakan Manusia

Meskipun termasuk ikan predator, tapi Arapaima tidak membahayakan nyawa manusia. Itu karena ikan ini tidak memiliki racun, hanya gigi-gigi yang tajam saja. Hingga saat ini, belum ada kabar yang menyebutkan Arapaima menyerang manusia.

Arapaima gigas bukanlah jenis ikan yang tertarik kepada manusia, sebaliknya, justru manusia yang memburunya dengan berbagai alasan. Kebanyakan orang memburu ikan ini untuk disantap dagingnya dan diekspor.

9. Dapat Bertahan dari Serangan Piranha

Dapat Bertahan dari Serangan Piranha

Arapaima juga harus menghadapi serangan dari ikan predator lainnya yakni piranha. Namun, ikan ini mampu bertahan dengan baik dari serangan piranha yang berbahaya tersebut. Tubuh Arapaima dilengkapi dengan sistem pertahanan khusus, dimana sisik luarnya keras dan bergelombang.

Sisik kuatnya tersebut didukung dengan kolagen berlapis, sehingga mampu menahan serangan dari predator lainnya, termasuk piranha. Ketebalan sisiknya membuat gigi tajam piranha tidak mampu untuk menembusnya.

Ikan Arapaima adalah ikan predator unik yang berasal dari lembah Sungai Amazon, seperti Brazil, dan Peru. Ukurannya besar bahkan bisa mencapai 4,3 kg dengan panjang 2 meter bahkan lebih. Meskipun ikan predator, tapi Arapaima tidak bahaya bagi nyawa manusia dan tidak memiliki racun.